Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mahathir di bawah bayang skandal...

Musa hitam retak dengan mahathir. setelah dibujuk perutusan, musa hanya bersedia kembali sebagai wakil ketua umno. di sabah politik bergolak. skandal bumiputra-carrian dikecam kelompok oposisi. (ln)

22 Maret 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MALAYSIA gempar. Wakil PM Datuk Musa Hitam mengundurkan diri tiba-tiba akhir Februari silam. Setelah mengumumkan pengunduran dirinya, Musa Hitam melakukan ibadat umrah, lalu terbang ke London. Satu perutusan segera dikirim ke London untuk melunakkan hati beliau. Mereka membawa seperangkat tempat sirih dan dua untai pantun Melayu, pertanda krisis kepemimpinan yang dihadapi serius adanya. Dan bahwa krisis itu tidak lagi bisa ditanggulangi dengan cara-cara biasa. Namun, perlu dicatat: pengirim bingkisan istimewa itu bukan PM Dr. Mahathir Mohamad, bukan pula Majelis Tertinggi UMNO, tapi masyarakat Johor, massa pendukung Musa Hitam sendiri. Sedangkan perutusan yang terdiri dari empat menteri besar telah dibiarkan terbang ke Inggris antara lain karena biaya sepenuhnya mereka tanggung sendiri. Jerih payah ini ternyata ada juga hasilnya. Dari sebuah rumah di London, Musa Hitam, 51, lewat sebuah pernyataan tertulis Senin lalu menjelaskan, ia mencabut pengunduran dirinya sebagai Wakil Ketua UMNO tapi tetap menolak jabatan Wakil PM dan Mendagri. Rupanya, bagi orang kedua ini, kerja sama dengan orang pertama sudah tidak mungkin lagi diteruskan. Memang dalam hirarki kepemimpinan UMNO -- partai yang kini berkuasa -- Musa akan terus berperan sebagai wakil Mahathir, konon demi menghindari perpecahan. Tapi menurut para pengamat, kehadirannya di situ justru akan tetap merupakan duri bagi Mahathir. Soalnya, pertentangan antara kedua "M" itu sudah kian meningkat sejak tahun lalu. Salah satu penyebabnya mungkin karena popularitas Musa yang diperkirakan sewaktu-waktu bisa menggeser Mahathir, tokoh yang acap kali bersikap terlalu lugas dan kaku untuk ukuran masyarakat Melayu. Apa kata Mahathir? Ia menyatakan gembira karena Musa bersedia kembali ke pangkuan UMNO, tapi tidak sudi berkomentar tentang dua kursi kabinet yang ditinggalkan Musa. Berkali-kali ditegaskannya, pengunduran diri Musa tidak akan berakibat apa-apa terhadap persatuan partai. Diingatkannya juga, Majelis Tertinggi UMNO adalah lembaga partai yang berhak memutuskan segala sesuatu tentang Musa Hitam, bukan Mahathir pribadi. "Kami mengambil keputusan kolektif," katanya Ahad lalu dan "pertanyaan tentang persatuan partai saya anggap sama sekali tidak relevan." Bagi Mahathir, tahun Macan ini tampaknya hanya memperpanjang daftar kesulitan yang diwariskan tahun sebelumnya. Sesudah masalah negara Islam, terjadi peristiwa Baling yang melambungkan partai gurem PAS (Parti Islam se-Malaysia) sebagai "momok besar" bagi UMNO. Sementara itu, krisis perpecahan dalam MCA (Malay Chinese Association), partai sekutu UMNO dalam koalisi Barisan Nasional, sempat merisaukan Mahathir. Sedang ketidakstabilan politik di Sabah sedikit banyak menuntut penanganan serius. Sejak pemilu tahun lalu, Sabah merupakan satu-satunya negara bagian yang berada di luar kontrol UMNO. Memang, Parti Bersatu Sabah (PBS) dengan pemimpinnya Dr. Pairin Kitingan telah mengajukan permohonan agar mereka diterima sebagai anggota Barisan Nasional. Tapi dengan alasan bahwa PBS berciri rasial, permintaan itu ditolak Mahathir (lihat Ledakan di Sabah). Sepintas terkesan, Kuala Lumpur masih condong pada UMNO, partai sekutu UMNO di Sabah, yang secara tak terduga dikalahkan oleh PBS. Kebijaksanaan yang diambil Musa Hitam untuk mengatasi kisruh pemilu Sabah waktu itu, ternyata kemudian tidak ditunjang oleh Mahathir. Hal yang sebaliknya juga terjadi, misalnya, tatkala kebijaksanaan Mahathir di bidang industri berat tidak mendapat dukungan Musa Hitam. Kepemimpinan dwitunggal yang tidak saling mengisi ini belakangan meruncing antara lain karena berbagai isu yang ditiup-tiupkan kubu Menteri Industri dan Perdagangan Razaleigh Hamzah, saingan yang dua kali dikalahkan Musa dalam memperebutkan kursi orang kedua UMNO. Terlepas dari kipasan isu, Musa Hitam sendiri menegaskan bahwa adalah kecurigaan Mahathir yang menyebabkan ia menarik diri. Menurut Musa dalam sidang Majelis Tertinggi UMNO Januari silam, PM Malaysia itu bicara tentang "musuh-musuh di dalam dan di luar partai." Ketika Musa minta penegasan siapa musuh di dalam, Mahathir dengan amat tenang menyatakan bahwa memang Musalah orangnya. Mendengar jawaban ketus ini sang datuk terkejut bukan alang kepalang. Hingga muncullah surat pengunduran diri itu. Bagi rakyat Malaysia masih ada satu kejutan lain: skandal uang M$ 2,5 milyar yang tidak saja melibatkan tokoh-tokoh Bank Bumiputra Malaysia Finance (BBMF), tapi juga tiga pemimpin terkemuka: Mahathir Mohamad, Musa Hitam, dan Razaleigh Hamzah. Skandal persekongkolan Bumiputra cabang Hong Kong dengan perusahaan dari Carrian group sebenarnya bukan kejutan baru lagi -- beritanya sudah mengguncang Tanah Semenanjung dan koloni Inggris itu pada tahun 1984 -- tapi keterlibatan Mahathir baru terungkap sekarang. Kontan PM Malaysia itu mengajukan pernyataan bantahan -- ditujukan pada Dirut Bank Bumiputra Basir Ismail -- yang kemudian dikenal sebagai Lembaran Putih. "Saya tidak pernah berhubungan dengan George Tan, baik selaku PM, pejabat UMNO, ataupun secara pribadi," ujar Mahathir di situ yang sekaligus menandaskan bahwa UMNO juga tidak pernah menerima sumbangan apa pun dari George Tan. Musa dan Razaleigh mengajukan bantahan serupa. Siapa George Tan? Dialah Dirut Carrian -- yang kabarnya mempunyai 100 perusahaan -- yang bersekongkol dengan Dirut BBMF, Lorraine Esme Oesman, dan Direktur Eksekutif Bank Bumiputra, Haji Mohamad Shamsuddin. Kedua orang Malaysia ini sempat melarikan diri ke Inggris, tapi Desember lalu telah diekstradisi ke Hong Kong, hingga awal bulan ini perkara skandal Bumiputra-Carrian mulai disidangkan oleh pengadilan tinggi di sana. Walaupun berbagai kesaksian baru sekadar mengungkapkan bagaimana serakah dan tidak bertanggung jawabnya tertuduh George Tan dan Lorrain Oesman, sepak terjang mereka yang menyebabkan Bank Bumiputra -- bank terbesar di Malaysia -- hampir bangkrut telah menyita perhatian orang banyak. Kuat dugaan, khalayak akan lebih terguncang jika sidang mengungkit soal kematian Jalil Ibrahim, utusan yang dikirim Bank Bumiputra dari Kuala Lumpur untuk menjajaki berbagai transaksi yang dilakukan George Tan dan Lorrain. Sebegitu jauh laporan Komite Pengusut yang diketuai auditor negara, Ahmad Noordin Zakaria, tampaknya belum menggerogoti kepercayaan rakyat terhadap Mahathir ataupun Musa. Tapi posisi Razaleigh bisa goyah, bukan saja karena skandal BBMF terjadi tatkala ia menjabat sebagai menkeu, melainkan karena ada bukti-bukti keterlibatan yang tampaknya patut dibongkar tuntas. Sekalipun begitu, seluruh jajaran UMNO tanpa buang waktu segera merapatkan barisan untuk mempertahankan diri terhadap segala serangan yang berkaitan dengan skandal BBMF. Jaksa Agung Tan Sri Abdul Talib Othman menyatakan, laporan Komite tidak bisa dijadikan dasar tuntutan karena laporan itu banyak bolongnya. Tapi anggota Parlemen Lim Kit Siang dari DAP (Partai Aksi Demokratik) berkata bahwa penyelidikan harus dipusatkan pada Razaleigh, sedangkan Abim (Angkatan Belia Islam) berpendapat perlu dibentuk panitia khusus untuk menyelidiki pejabat kelas kakap yang terlibat skandal itu. Di pihak lain Insan (Institut Analisa Sosial) menginginkan komisi penyelidik yang bebas, sedangkan PAS menganjurkan agar mereka yang namanya terlibat mengundurkan diri saja. UMNO pasti tidak akan jatuh karena skandal itu, tapi partai ini diduga akan sulit merebut kemenangan mutlak dalam pemilu April 1987. Dan karena "pemberontakan" Musa Hitam, kepemimpinan Mahathir masih akan mengalami ujian lebih berat, di masa depan yang dekat. Isma Sawitri Laporan Ekram H. Attamimi (Kuala Lumpur)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus