INDIRA Gandhi tidak membuang waktu. Sesudah merombak kabinetnya, ia pekan silam menunjuk putra sulungnya, Rajiv, 39 tahun, sebagai sekretaris jenderal Partai Congress I. Meski pers di India mengkritik upaya tambal sulam kabinet yang dilakukan Indira, pengangkatan Rajiv rupanya tidak perlu menunggu badai reda. Tampaknya Indira berusaha keras mempertahankan tradisi, mengamankan kepemimpinan India untuk kalangan keluarga sendiri. Ayah Indira, Jawaharlal Nehru, menjadi perdana menteri 17 tahun berturut-turut. Satu setengah tahun sesudah Nehru wafat, Indira terpilih sebagai PM, jabatan yang dipertahankannya selama 11 tahun, sampai Congress dikalahkan Janata tahun 1978. Indira kembali ke tampuk kekuasaan tahun 1980. Dengan kekalahan Congress I di Andhra Pradesh, Karnataka dan Tripura (TEMPO, 5 Februari) peluang partai itu untuk menang tentu saja berkurang. Indira memang masih nampak gesit dan waspada, tapi kepemimpinannya semakin memencil dan mempribadi. Sebenarnya bukan tidak ada tokoh Congress lainnya yang bisa cemerlang di cakrawala politik India. Namun Indira sejak dulu tidak melihat siapa-siapa kecuali Sanjay, dan sekarang Rajiv. Apakah Rajiv bisa diandalkan partainya agar bisa menang di Pemilu 1985? Masih satu tanda tanya besar. Berbeda dengan mendiang Sanjay, adiknya, Rajiv sejak mula tidak pernah menunjukkan minatnya pada politik. Sementara Sanjay menggebu-gebu berkampanye dan mensukseskan berbagai program, a.l. KB dengan vasektomi, Rajiv tenang-tenang saja. Dengan istrinya keturunan Italia, Sonia, ia senantiasa di belakang layar, setia pada profesinya sebagai penerbang India Airlines. Andai kata Sanjay tidak tewas dalam kecelakaan pesawat 2 1/2 tahun silam, Rajiv tetaplah si pendiam dalam keluarga, bagaikan mendiang ayahnya, Feroze Gandhi. Tapi untuk mengisi tempat kosong yang ditinggalkan Sanjay, ia terpaksa terjun ke politik. Rajiv memang tidak punya pilihan lain. Tahun lalu ia terpilih sebagai anggota Lok Sabha (Majlis Rendah) mewakili Amethi di Uttar Pradesh. Sementara itu tahap demi tahap ia dibina, mulai dari pidato di depan orang banyak sampai menangani urusan partai. Dengan jabatan Sekjen Congress, tugas besar terpikul di pundaknya: memenangkan pemilu dan mempertahankan kepemimpinan Indira.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini