ENAM ribu tentara Pemerintah El Salvador telah dikerahkan ke provinsi Morazan. Mereka berhasil merebut kembali 20 kota dan desa yang sebelumnya dikuasai gerilya kiri. Pejabat militer menyatakan operasi Morazan hampir selesai ketika kota Berlin diserang tiba-tiba. Kota penghasil kapas, gula dan kopi itu diserbu oleh 700 gerilya, hingga 60 tewas dan 30 luka-luka di kalangan penduduk sipil. Pemerintah El Salvador yang didukung AS bukan tidak terkejut. Menhan Jenderal Jose Guillermo Garcia segera membenarkan kejatuhan Berlin seraya berjanji untuk merebutnya kembali secepat mungkin. Pekan silam Berlin memang direbut kembali. Radio Venderemeos, milik kaum gerilya, menyiarkan mereka mengundurkan diri sesudah menduduki Berlin 2 hari. Diberitakan juga 30 tentara pemerinuh tewas sedangkan 46 tawanan perang sudah diserahkan ke Palang Merah Internasional. Tapi yang paling membuat heboh ialah terlukanya seorang tentara AS, Sersan Jay T. Stanley. Meski juru bicara tentara AS menyatakan Stanley kini baik-baik saja, sidang Komite Luar Negeri Senat AS ramai dihujani protes. Presiden Ronald Reagan menyatakan "Pemerintah El Salvador telah mempertunjukkan kemajuan yang berarti dalam hak-hak manusia, pembaruan politik dan ekonomi." Ucapannya dikecam keras. "Dalam 3 tahun kita sudah menghabiskan hampir US$ 1 milyar di sana. Tapi apa yang kita dapat?" Begitu gebrakan Senator Amerika, Christopher J. Dodd, dari partai Demokrat. Bencana yang menimpa Stanley adalah yang pertama terjadi di kalangan 55 penasihat militer AS yang sejak 2 tahun silam ditempatkan di El Salvador. Para penasihat itu bertugas melatih tentara El Salvador dan dilarang keras memasuki daerah pertempuran. Adapun Morazan, provinsi di utara yang berbatasan dengan Honduras memang merupakan daerah panas yang sedang dalam upaya pembebasan oleh pasukan pemerintah. Tapi sesudah 18 hari digempur, kota paling utara Perquin belum berhasil direbut. Kejatuhan Berlin ke tangan pemberontak -- meski cuma 2 hari -- bagaimanapun juga merupakan kemenangan terbesar bagi mereka selama 3 tahun prang saudara. Terletak 80 km di timur San Salvador, Berlin adalah kota kedua terbesar di provinsi Usulutan di selatan. Menurut Menhan Garcia, kota itu hanya dipertahankan 70 tentara tatkala diserang oleh 700 gerilya. Untuk merebut Berlin, tentara pemerintah menggunakan pesawat tempur jet dan melancarkan pengeboman membabi-buta. Posisi Presiden Roberto d'Aubuisson guncang karenanya. Tapi Presiden dari golongan kanan ini bertekad untuk tetap bertahan. "Saya tidak akan menyingkir dari sini," katanya. Sementara itu pemerintah junta di Nikaragua, tetangga El Salvador, menuduh golongan kontra-revolusioner di negara itu bukan saja diperkuat oleh tentara Honduras, tapi juga oleh tentara Amerika. Bukan itu saja. Tentara AS mengadakan latihan militer di Honduras yang berlangsung 8 hari itu, konon untuk melayani Nikaragua.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini