Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Malaysia dan Singapura belum lama ini telah mengumumkan kesepakatan untuk membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone atau SEZ) di negara bagian Johor, Malaysia, yang bertujuan untuk mendukung investasi serta mempermudah pergerakan barang dan orang antara kedua negara.
Kesepakatan ini diumumkan selama kunjungan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dan sejumlah menteri senior ke Malaysia. SEZsebelumnya telah disepakati secara prinsip oleh kedua negara setahun yang lalu.
"Ini adalah proyek penting . Kami dapat menjadi lebih kompetitif, meningkatkan proposisi nilai kami, dan secara bersama-sama menarik lebih banyak investasi ke kawasan kami," kata Lawrence Wong dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim seperti dilansir dari laman Reuters.
Perdana Menteri Anwar Ibrahim menekankan bahwa proyek ini merupakan inisiatif unik karena jarang sekali dua negara bekerja sama dalam satu proyek besar. SEZ Johor-Singapura diharapkan dapat menarik investasi bernilai tinggi di sektor-sektor seperti manufaktur, logistik, pariwisata, hingga transisi energi.
"Dua negara ini memiliki strategi bersama untuk saling membantu, bekerja sama, dan memanfaatkan kekuatan satu sama lain. Ini adalah pendekatan baru yang harus kita ambil dibanding terus membicarakan rivalitas atau konflik yang tidak perlu," kata Anwar.
Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli menambahkan bahwa target SEZ ini mencakup 50 proyek dalam lima tahun pertama dengan penciptaan 20.000 lapangan kerja terampil. Malaysia akan mengelola dana infrastruktur untuk mendukung perusahaan yang ingin berinvestasi di zona ini. Sementara Singapura akan menyediakan dana sendiri untuk mendukung perusahaan Singapura yang beroperasi di Johor.
Zona ekonomi ini akan menawarkan insentif pajak dan mencakup sejumlah kawasan andalan untuk sektor-sektor seperti manufaktur, dirgantara, energi, dan kesehatan. Upaya ini tidak hanya diharapkan dapat menarik investasi global tetapi juga mendorong integrasi ekonomi di kawasan ASEAN.
Perdana Menteri Lawrence Wong menyatakan bahwa hubungan erat antara Malaysia dan Singapura merupakan dasar penting untuk membangun kawasan yang lebih terintegrasi. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama regional ASEAN dalam meningkatkan daya saing bersama, bukan bersaing satu sama lain.
Selain itu, kedua pemimpin membuka peluang untuk menghidupkan kembali proyek kereta api cepat antara kedua negara. Anwar menegaskan bahwa proyek ini sebaiknya dipimpin oleh sektor swasta dengan keterlibatan pemerintah yang minimal.
Salah satu dampak langsung dari perjanjian ini adalah penerapan sistem kode QR bebas paspor guna mempercepat proses izin imigrasi perjalanan darat kedua negara. Selain itu, langkah-langkah tambahan juga sedang dipertimbangkan, seperti penyederhanaan operasional bisnis berbasis di Singapura yang beraktivitas di Johor, Malaysia, termasuk digitalisasi proses izin kargo di pos pemeriksaan darat.
Ribuan warga Malaysia setiap hari bepergian ke Singapura untuk bekerja dan belajar, yang sering kali menyebabkan kemacetan di jalur perbatasan, salah satu yang tersibuk di dunia. Dengan adanya SEZ, kedua negara berharap dapat mengurangi beban tersebut sekaligus meningkatkan kelancaran hubungan ekonomi.
REUTERS | APNEWS.COM
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Liburan Akhir Pekan ke Singapura dari Batam, Berapa Harga Tiket Kapal Feri dan Jadwalnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini