Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Masjid di Berlin Kibarkan Bendera Pelangi Dukung Kaum LGBT

Sebuah masjid di Berlin, Jerman menjadi yang pertama kalinya menyatakan dukungan terhadap kaum LGBT.

3 Juli 2022 | 20.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Orang-orang ikut serta dalam parade Gay Pride tahunan, saat pembatasan Covid-19 terus dilonggarkan di Yerusalem, 3 Juni 2021. Pawai ini dihiasi dengan bendera pelangi sebagai simbol kebanggaan LGBT. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah masjid di Berlin mengibarkan bendera pelangi pada Jumat lalu, untuk mendukung komunitas LGBT atau lesbian, gay, biseksual dan transgender. Masjid ini adalah yang pertama di Jerman yang mengibarkan bendera pelangi menjelang dua acara besar kaum gay di kota itu pada bulan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid Ibn Rusyd-Goethe di lingkungan Moabit membentangkan bendera menjelang salat Jumat di depan kerumunan kecil, termasuk senator budaya Berlin Klaus Lederer. Banyak dari mereka yang hadir mengenakan stiker pelangi bertuliskan "Cinta itu Halal".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masjid yang didirikan lima tahun lalu, adalah satu-satunya masjid liberal di Jerman yang memungkinkan pria dan wanita berdoa bersama. Masjid ini juga terbuka untuk jamaah LGBT.

Mo El-Ketab, salah satu dari enam Imam di masjid, mengatakan dia ingin masjid itu menyediakan tempat aman bagi orang-orang yang berbeda. "Sehingga mereka juga dapat merasakan sisi spiritual kehidupan,"  ujarnya dilansir dari France24, Minggu, 3 Juli 2022.

“Saya berharap banyak masjid lain juga akan mengibarkan bendera dengan cara ini atau memberikan tanda-tanda positif lainnya bagi komunitas LGBT,” katanya.

Dua acara besar untuk mendukung komunitas LGBT akan berlangsung di Berlin bulan ini yaitu Festival Lesbian dan Gay pada 16 dan 17 Juli serta Christopher Street Day (CSD) pada 23 Juli. Marc-Eric Lehmann, anggota dewan CSD, mengatakan pengibaran bendera pelangi mengirimkan pesan yang sangat kuat dan penting untuk menemukan tempat bagi agama di komunitas LGBT. "Orang queer juga bisa religius dan percaya pada Tuhan," katanya.

"Kita seharusnya tidak hanya berbicara tentang ruang aman di bar dan klub di Berlin, kita juga harus berbicara tentang ruang aman di tempat ibadah," ujarnya.

Baca: Polisi Turki Menahan 200 Orang Lebih dalam Pawai LGBT di Istanbul

FRANCE 24 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus