Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

internasional

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni: Menentang Aborsi, Tak Setuju Eutanasia, Anti-LGBT

Perjalanan Giorgia Meloni perempuan pertama sebagai Perdana Menteri Italia. Ia menentang aborsi, tak menyetujui eutanasia, dan anti-LGBT.

4 Oktober 2022 | 08.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Giorgia Meloni akan menggantikan posisi Mario Draghi yang telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri Italia. Pada Kamis, 29 September 2022, partai sayap kanan ini berhasil memenangi puncak pemilu dengan perolehan suara 41 sampai 45 persen. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Giorgia Meloni menorehkan sejarah sebagai perempuan pertama yang menjabat Perdana Menteri Italia. "Jika kami dipanggil untuk memerintah negara ini, kami akan melakukannya untuk semua rakyat Italia, dengan tujuan menyatukan rakyat, mengutamakan apa yang menyatukan mereka daripada apa yang memisahkan mereka," katanya saat kampanye. "Kami tidak akan mengkhianati kepercayaan Anda."

Jalan Giorgia Meloni Menuju Puncak Italia

Giorgia Meloni yang lahir pada 15 Januari 1977 di Roma ini, selain seorang politikus, ia juga merupakan jurnalis Italia. Disarikan dari berbagai sumber, ayahnya berasal dari Sardinia dan ibunya dari Sisilia. Ayahnya merupakan seorang penasihat pajak, tetapi meninggalkan keluarga ketika Meloni masih berusia sebelas tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada 1992, tepatnya ketika berusia 15 tahun, ia bergabung dengan Italian Society Movement (MSI), sebuah partai politik neo-fasis yang dibubarkan pada 1995. Selama waktu ini, ia mendirikan koordinasi mahasiswa Gli Antenati yang mengambil bagian dalam protes terhadap reformasi pendidikan publik dan dipromosikan oleh menteri Rosa Russo Iervolino. 

Lalu, pada 1996, ia menjadi pemimpin nasional Aksi Mahasiswa, gerakan mahasiswa Aliansi Nasional (AN), pewaris nasional-konservatif MSI. Masih pada tahun yang sama, ia berhasil lulus dari Institut Amerigo Vespucci. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 1998, ia berhasil memenangkan pemilihan utama yang terpilih sebagai anggota dewan Provinsi Roma. Pada 2000, ia terpilih sebagai direktur nasional dan pada 2004 ia adalah presiden wanita pertama Aksi Pemuda, AN sayap pemuda, seperti dilansir dalam majalah laRegioneTicino.

Pada pemilihan umum Italia 2006, Giorgia Meloni berhasil terpilih ke Kamar Deputi sebagai anggota Aliansi Nasional (AN), di mana ia menjadi wakil presiden termuda. Pada tahun yang sama, ia pun mulai bekerja sebagai jurnalis. Lalu pada 2008, Giorgia Meloni diangkat menjadi Menteri Pemuda di Kabinet Berlusconi IV sampai 2011.

Kemudian, pada November 2010, atas nama kementerian, ia mempersembahkan paket 300 juta euro yang disebut Hak untuk Masa Depan untuk berinvestasi pada kaum muda dan berisi lima inisiatif. Pada 2012, ia ikut mendirikan partai Brothers of Italy (FdI) dan menjadi presidennya pada 2014. Lalu, April 2014, ia dinominasikan untuk pemilihan Parlemen Eropa 2014 di Italia sebagai pemimpin FdI di kelima daerah pemilihan. Pada 4 November 2015, ia mendirikan Our Land Italians, sebuah komite politik konservatif untuk mendukung kampanyenya dan paralel dengan FdI.

Pada 30 Januari 2016, ia berpartisipasi dalam Family Day, sebuah demonstrasi hak anti-LGBT yang menyatakan dirinya menentang adopsi LGBT. Pada Hari Keluarga yang sama, ia juga mengumumkan bahwa sedang hamil seorang putri dengan pasangannya Andrea Giambruno. Putrinya bernama Ginevra yang lahir pada 16 September. 

Setelah pemilihan umum Italia 2018, ia memimpin FdI dalam oposisi selama seluruh legislatif Italia ke-18 membiarkan FdI meningkatkan popularitasnya dalam jajak pendapat, terutama selama Kabinet Draghi. Hal ini mengakibatkan bahwa FdI adalah satu-satunya partai oposisi. FdI adalah partai dengan suara terbanyak dalam pemilihan umum Italia 2022 yang mengantarkan Giorgia Meloni menjadi Perdana Menteri Italia. Kepemimpinan Meloni sudah terlihat dari 2020 ketika ia menjadi presiden Partai Konservatif dan Reformis Eropa, seperti dilansir dalam Reuters.

Perdana Menteri Italia ini memiliki jiwa nasionalis dan berpihak pada sayap kanan. Ia pun  menggambarkan dirinya sebagai seorang Kristen Katolik dan konservatif yang mengklaim untuk membela "Tuhan, tanah air, dan keluarga". 

Giorgia Meloni sangat menentang aborsi, eutanasia, pernikahan, dan pengasuhan oleh pasangan sesama jenis. Memang ia sangat menentang LGBT karena menurutnya keluarga inti secara eksklusif dikepalai oleh pasangan pria-wanita. 

RACHEL FARAHDIBA R  I  SDA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus