SETELAH 36 jam bungkam, Kantor Berita Tass akhirnya
rnemberitakan kematian Alexei Nikolayevich Kosygin. Bekas
Perdana Menteri Soviet itu meninggal pada usia 76 tahun, 18
Desember malam, di sebuah rumah sakit Moskow karena serangan
jantung.
Presiden Leonid Brezhnev, menyebut Kosygin sebagai "kader sejati
Partai Komunis Soviet yang menyumbangkan untuk pembangunan".
Kosygin kebetulan meninggal hanya beberapa saat menjelang
perayaan ulang tahun ke-74 Brezhnev, 19 Desember. Mungkin karena
tidak ingin mengganggu suasana ulang tahun Brezhnev itu, Moskow
menunda pengumuman kematian Kosygin.
Kesehatan Kosygin mulai memburuk pada akhir 1979. Ia menderita
sejumlah serangan jantung. Empat bulan lamanya, tanpa pengumuman
resmi Moskow, ia tak muncul di depan umum. Ketika tampil
merayakan ulang tahun ke-76 20 Februari, ia tampak kurus dan
sulit bicara. Ia kelihatan terakhir kalinya di Stadion Lenin, 3
Agustus, ketika menutup Olympiade Moskow.
Dengan alasan kesehatan semakin mundur itulah, ia sebagai
Perdana Menteri kemudian digantikan Nikolai Tikhonov (23
Oktober). Mungkin saja dalih itu benar. Tapi sulit dibantah
suatu anggapan bahwa Brezhnev sudah tak menyukainya lagi.
Sejak awal masa jabaunnya, ia berbicara tentang usaha perbaikan
hubungan Soviet-AS dan memperluas hubungan dagang kedua negara.
Tapi pendapatnya segera berubah, setelah AS menyerbu Vietnam.
Kosygin terutama sangat marah ketika Presiden Lyndon B. Johnson
memerintahkan pemboman Vietnam Utara (Februari 1965) bertepatan
dengan saat kunjungannya ke Hanoi.
Kosygin juga berhasil menaikkan gengsi Soviet, ketika Soviet
mensponsori perdamaian India-Pakistan (1965) di Taskhent.
September 1969, iapun pergi ke Peking berunding dengan PM Chou
En-lai dalam usahanya meredakan ketegangan kedua negara. Tapi
setelah 1970, peranannya sebagai jurubicara politik luar negeri
Soviet secara berangsur diambil alih Brezhnev. Bahkan ketika
Soviet harus membicarakan Perjanjian Pembatasan Senjata
Strategis (SALT) dengan AS, ia tak diajak serta.
Nyaris Dibersihkan
Lahir 20 Februari 1904 di St. Petersburg, Kosygin masih berusia
13 tahun ketika kaum Bolshevik mengambil kekuasaan Setelah lulus
dari sekolah koperasi (1924), ia dikirim ke Siberia mengambil
bagian dalam usaha pengintegrasian koperasi ke tangan negara. Di
Siberia itu ia bertemu dengan calon istrinya, Klavdiya, seorang
guru. Istrinya meninggal 1967. Anaknya, Lyudmila, kini ahli
perpustakaan di Moskow yang bersuamikan seorang pejabat tinggi
bidang riset dan teknologi.
Kosygin memainkan peranan penting dalam menumbuhkan
perindustrian Soviet di tengah suasana berperang dengan Jerman.
Karena suksesnya itu Stalin kemudian mengangkatnya (1943)
sebagai PM Republik Rusia, negara bagian terbesar di Soviet. Dan
Stalin menunjukkan secara demonstratif pemilihan Kosygin tanpa
pemungutan suara sebagai anggota Politbiro -- pada usia 44
tahun.
Tapi Kosygin nyaris jadi korban pembersihan yang dilakukan
Stalin. Menurut memoir Khrushchev hidup Kosygin ketika itu
"bagai bergantung di seutas benang".
Ketika terjadi pergolakan politik setelah kematian Stalin,
sejarah membuktikan Kosygin sebagai tokoh licin. Ia menempel
pada Khruschev.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini