Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath dan Country Director Asian Development Bank (ADB) Jiro Tominaga pada Rabu, 18 Desember 2024, mengumumkan kemitraan investasi dengan perusahaan energi Indonesia PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) dan Electrum. Kemitraan ini untuk mendorong perkembangan transportasi berkelanjutan dan udara yang lebih bersih di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat kemitraan ini, Australia menyediakan pinjaman konsesional sebesar USD5 juta (Rp80 miliar), bersama dengan pinjaman senilai USD5 juta dari ADB, untuk mendukung TBS dalam menyediakan lebih dari 200 ribu unit sepeda motor listrik dan membangun lebih dari 3 ribu stasiun penggantian baterai di seluruh Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Australia dan Indonesia bekerja sama, melalui Australian Climate Finance Partnership dan KINETIK, untuk mewujudkan peluang ekonomi dari transisi energi yang berkeadilan dan terjangkau,” kata Wakil Duta Besar Kamath.
Austalia menilai Indonesia merupakan pemain penting dalam transisi energi bersih di kawasan sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan Australian Climate Finance Partnership akan mendukung manufaktur sepeda motor listrik di Indonesia, yang akan dijual untuk penggunaan pribadi dan kendaraan berbagi tumpangan ojek.
Investasi ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca setidaknya 123 ribu ton per tahun. Hal ini juga akan membuat sepeda motor listrik lebih mudah diakses oleh konsumen dan memungkinkan untuk perjalanan jarak jauh. Program ini sekaligus menunjukkan kerja sama pembangunan Australia dapat memobilisasi pendanaan sektor swasta dengan memanfaatkan grup jasa keuangan DBS Indonesia sebagai pemberi pinjaman paralel.
Australian Climate Finance Partnership adalah fasilitas pendanaan konsesional yang dikelola oleh ADB yang mendukung proyek-proyek yang mengurangi emisi iklim, memberdayakan perempuan, dan meningkatkan lingkungan investasi untuk pendanaan iklim swasta tambahan
Sebelumnya dalam kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Jakarta pada Juni 2022, Albanese mengutarakan komitmen memperpanjang kerja sama dan persahabatan. Indonesia dan Australia bermitra erat dalam isu-isu perdagangan, pembangunan, pendidikan, dan keamanan wilayah. Albanese berharap Australia dan Indonesia dapat membangun hubungan lebih jauh, termasuk merevitalisasi hubungan perdagangan dan mempromosikan kerjasama di bidang iklim, infrastruktur dan energi
Kedutaan Besar Australia di Jakarta menjelaskan kedua negara sama-sama berkeinginan membuka potensi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia. Keduanya juga setuju meneruskan dana infrastruktur dan iklim yang diusulkan Pemerintah sebesar A$200 juta (Rp 2 triliun) dengan Indonesia.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini