Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Hizbullah Naim Qassem, Sabtu, 14 Desember 2024, mengatakan bahwa kelompok bersenjata Lebanon tersebut telah kehilangan rute pasokannya melalui Suriah. Ini komentar pertamanya sejak penggulingan Presiden Bashar al-Assad hampir seminggu yang lalu oleh serangan pemberontak. Reuters melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di bawah Assad, Hizbullah yang didukung Iran menggunakan Suriah untuk membawa masuk senjata dan peralatan militer lainnya dari Iran, melalui Irak dan Suriah dan masuk ke Lebanon. Namun pada 6 Desember, para pejuang anti-Assad merebut perbatasan dengan Irak dan memutus jalur tersebut, dan dua hari kemudian, para pemberontak Islamis merebut ibu kota Damaskus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya, Hizbullah telah kehilangan rute pasokan militer melalui Suriah pada tahap ini, tetapi kehilangan ini adalah detail dalam pekerjaan perlawanan," kata Qassem dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada hari Sabtu, tanpa menyebut nama Assad.
"Rezim baru bisa saja datang dan rute ini bisa kembali normal, dan kita bisa mencari cara lain," ia menambahkan.
Hizbullah mulai melakukan intervensi di Suriah pada 2013 untuk membantu Assad memerangi para pemberontak yang berusaha menggulingkannya pada saat itu. Pekan lalu, saat pemberontak mendekati Damaskus, kelompok ini mengirim petugas pengawas untuk mengawasi penarikan mundur para pejuangnya di sana.
Lebih dari 50 tahun kekuasaan keluarga Assad kini telah digantikan oleh pemerintahan transisi yang dibentuk oleh Hayat Tahrir al-Sham, mantan afiliasi al Qaeda yang mempelopori serangan pemberontak.
Qassem mengatakan bahwa Hizbullah "tidak dapat menilai kekuatan baru ini sampai mereka stabil" dan "mengambil posisi yang jelas", namun ia berharap bahwa rakyat dan pemerintah Lebanon dan Suriah dapat terus bekerja sama.
"Kami juga berharap bahwa partai baru yang berkuasa ini akan menganggap Israel sebagai musuh dan tidak menormalkan hubungan dengannya. Ini adalah berita utama yang akan mempengaruhi sifat hubungan antara kami dan Suriah," kata Qassem.
Hizbullah dan Israel saling tembak di perbatasan selatan Lebanon selama hampir satu tahun dalam permusuhan yang dipicu oleh perang Gaza, sebelum Israel melakukan serangan pada bulan September, menewaskan sebagian besar pimpinan tertinggi Hizbullah.
“Transformasi Berbahaya”
Hizbullah yang beraliran Syiah memainkan peran utama dalam menopang Assad selama bertahun-tahun perang. Suriah yang dipimpin Assad telah lama menjadi saluran penting bagi Iran untuk memasok senjata kepada kelompok tersebut.
Kelompok perlawananLebanon itu memandang kejadian-kejadian di Suriah sebagai sebuah "transformasi besar, berbahaya, dan baru", seorang politisi senior Hizbullah mengatakan pada Senin, sebuah reaksi pertama dari kelompok yang didukung oleh Iran ini atas penggulingan Assad, sekutunya.
Hizbullah berperan besar dalam menopang Assad selama bertahun-tahun perang di Suriah, sebelum membawa para pejuangnya kembali ke Lebanon pada tahun lalu untuk bertempur dalam perang sengit dengan Israel - sebuah pengerahan kembali yang melemahkan barisan pemerintah Suriah.
Kejatuhannya telah membuat Hizbullah kehilangan sekutu penting di sepanjang perbatasan timur Lebanon.
"Apa yang terjadi di Suriah adalah sebuah transformasi besar, berbahaya dan baru, dan bagaimana dan mengapa hal itu terjadi membutuhkan evaluasi, dan evaluasi tidak dilakukan di atas podium," ujar anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah, dalam sebuah pernyataan.
Israel memberikan pukulan berat kepada Hizbullah selama lebih dari satu tahun permusuhan, yang dimulai ketika kelompok Lebanon itu melepaskan tembakan pada 8 Oktober 2023 sebagai bentuk solidaritas terhadap sekutunya di Palestina, Hamas, di Gaza. Gencatan senjata di Lebanon mulai berlaku pada 27 November.