Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mazin Sonnoqrot bicara soal pembangunan Palestina dan pemberantasan korupsi. Ia mengeluh sulit membangun Palestina yang masih dijajah Israel. Tapi dia yakin semua kelompok, baik yang garis keras maupun moderat, mendukung pemberantasan korupsi yang menggerogoti negara itu. ”Itulah agenda bersama kami,” katanya kepada Faisal Assegaf dari Tempo yang menghubungi telepon selulernya, Senin pekan lalu.
Ayah lima anak ini adalah Chief Executive Officer (CEO) Sonnoqrot Global Group, perusahaan di bidang pariwisata dan pertanian, yang dibangunnya sejak 1982. Lahir di Yerusalem, 30 November 1954, dia mendapat gelar insinyur dari Universitas Nottingham, Nottingham, Inggris, pada 1980.
Berikut petikan wawancaranya:
Apa persoalan ekonomi Palestina?
Secara makro, masalah Palestina adalah politik, yaitu penjajahanlah yang menimbulkan krisis ekonomi. Masyarakat internasional kurang mendukung dan memperhatikan pembangunan kembali Palestina dari kehancuran.
Bagaimana cara mencapai stabilitas ekonomi?
Penjajahan harus diakhiri. Untuk menjalankan kebijakan dan mengorganisasi program butuh kedaulatan.
Berapa dana membangun Palestina setiap tahun?
Kami membutuhkan US$ 2,2–2,5 miliar (sekitar Rp 20,3–23 triliun) per tahun. Sekitar US$ 1 miliar (Rp 9,22 triliun) kami peroleh dari perdagangan dengan Israel sesuai kesepakatan dagang bilateral. Sisanya, US$ 1,5 miliar (Rp 13,8 triliun) dari negara donor, seperti Kelompok Delapan dan negaranegara Arab.
Israel dan Amerika Serikat mengancam menghentikan bantuan. Bagaimana tanggapan Anda?
Kami menolaknya karena kami telah melaksanakan demokrasi. Saya pikir itu bukan keputusan bijaksana. Israel juga bukan negara donor. Mereka mengontrol daerah perbatasan dan mengumpulkan pendapatan dari ekspor dan hasil perdagangan dengan kami.
Sejauh mana kemajuan pembangunan Palestina?
Berdasarkan catatan kami dan penilaian Bank Dunia selama 2005, pertumbuhan ekonomi sembilan persen, ekspor meningkat menjadi 22 persen, pendapatan 20 persen, dan pengangguran turun dari 26 persen menjadi 22,5 persen.
Anda yakin Hamas mampu memberantas korupsi?
Hamas bicara soal perubahan dalam 3–4 bulan. Tidak ada warga Palestina yang menolak perubahan, keterbukaan dan pemberantasan korupsi. Semua kelompok di Palestina, termasuk Fatah, Hamas, dan setiap individu, berkampanye memerangi korupsi. Kami memiliki agenda bersama memberantas korupsi. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo