Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mekah dan Madinah Dilanda Banjir, Mobil-mobil Hanyut Tersapu Air

Banjir melanda sejumlah kota di Arab Saudi termasuk Mekah dan Madinah.

8 Januari 2025 | 13.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana jalan Kota Mekah, Arab Saudi, yang banjir, 11 September 2015. Kota suci umat Islam ini banjir setelah hujan deras dan badai. Ozkan Bilgin/Anadolu Agency/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kota suci umat Islam, Mekah, dilanda banjir bandang pada Senin, 6 Januari 2025. Banjir terjadi setelah Arab Saudi dilanda hujan lebat akibat badai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banjir menyebabkan mobil-mobil tersapu air. Kekacauan melanda kota ini, menurut laporan Saudi Gazette. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Mekah, sebagian besar wilayah Madinah juga diguyur hujan lebat. Banyak jalan dan alun-alun tergenang air hujan, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalan raya dan jalan-jalan di kota Mekah, Jeddah dan Madinah. Hujan sedang hingga lebat terjadi di beberapa wilayah lain di Arab Saudi.

Al-Shafiyah di provinsi Badr di wilayah Madinah mencatat tingkat curah hujan tertinggi dengan 49,2 mm sementara distrik Al-Basateen di kota Jeddah mencatat curah hujan tertinggi kedua dengan 38 mm. Badan Lingkungan Hidup di bawah kementerian tersebut mengatakan bahwa wilayah-wilayah di wilayah Madinah mencatat jumlah hujan tertinggi.

Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah meminta para pelancong untuk menghubungi maskapai penerbangan masing-masing sebelum menuju ke bandara untuk memeriksa pembaruan jadwal penerbangan, karena situasi hujan di Jeddah.

Dilansir dari Newsweek, Pusat Meteorologi Nasional negara itu telah mengeluarkan peringatan merah. Hujan lebat di beberapa wilayah termasuk Al Qunfudhah, Al Ardiyat dan Adam. Hujan di Mekah diperkirakan terus berlanjut hingga Jumat dan Minggu.

Banjir di Mekah dan juga kota-kota lain di Arab Saudi cukup signifikan karena wilayah tersebut memiliki iklim gurun yang panas. Biasanya wilayah Arab Saudi hanya mendapat sedikit atau tidak ada curah hujan. Banjir di Mekah merupakan perubahan cuaca yang signifikan, menurut Climate Data.

Para ilmuwan sebelumnya meramalkan bahwa para jemaah umrah akan menghadapi suhu yang lebih tinggi di masa mendatang akibat perubahan iklim. Peristiwa cuaca buruk ini dapat mengindikasikan pola yang tidak terduga di wilayah tersebut akan terjadi.

Mekah adalah kota suci bagi umat Islam yang dikenal dengan Masjidil Haram. Selain Mekah, para jemaah juga mengunjung Masjid Nabawi di Madinah. 

Sebelumnya, hujan lebat di Mekkah terjadi pada Agustus 2023. Saat itu hujan lebat menyebabkan sekolah ditutup dan jalanan terendam banjir. 

Jeddah juga pernah dilanda banjir besar sebelumnya. Banjir pada 2009 menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal, menurut media Arab News. Banjir di Madinah juga terjadi pada 2005 selama hari-hari terakhir ibadah haji tahunan dan mengakibatkan 29 orang meninggal, menurut Earth Observatory milik NASA.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus