Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Membidik Zhong Gong, Di Tahun Naga

Setelah Falun Gong, kini giliran Zhong Gong kena "bredel" pemerintah Cina. Popularitas pemerintah komunis kian merosot.


6 Februari 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TAHUN Naga Emas disambut oleh kekerasan di pojok Beijing. Gemerlap lampu yang memeriahkan kota itu menjelang hari raya Imlek tak mampu mencerahkan hati ribuan anggota Zhong Gong.

Polisi setempat beraksi dengan menciduk sekitar 2.000 pengikut Zhong Gong dari cabang Saanxi. Situs web kelompok spiritual ini ditutup. Begitu juga dengan Qilin Group, jaringan perusahaan di bidang pariwisata dan produk kesehatan yang mendanai sebagian besar kegiatan aliran ini. Sekitar 400 ribu karyawan Qilin Group hingga saat ini memilih berdiam diri meskipun beberapa pimpinan Zhong Gong menyarankan mereka untuk tetap bekerja. Pemimpin sekaligus pendiri Zhong Gong, Zhang Hongbao, sampai saat ini bersembunyi. Seperti halnya pimpinan Falun Gong yang diseret ke meja hijau karena "melakukan kegiatan sesat", Hongbao, yang berusia 45 tahun, terancam bernasib sama. Sementara itu, 100 cabang organisasi yang tersebar di 20 provinsi di Cina itu pun "dibredel".

Kenapa Zhong Gong membuat pemerintah Cina begitu bersemangat melibasnya? Awal pekan lalu, pemerintah Cina menyatakan kelompok meditasi itu sebagai aliran sesat yang dilarang keberadaannya. Dokumen Partai Komunis menyebutnya "evil cult".

Zhong Gong—atau Zhonghua Yangsheng Yizhi Gong—adalah kelompok qigong (latihan pernapasan dan meditasi tradisional Cina) kedua setelah Falun Gong yang dilarang oleh pemerintah Cina. Zhong Gong didirikan pada 1988 oleh Zhang Hongbao. Menurut penulis Beijing terkemuka, Chen Fang, kelompok ini berkembang menjadi kelompok yang sangat populer hanya dalam kurun waktu setahun. Jika dilihat dari jumlah anggotanya, baik Falun Gong maupun Zhong Gong sama-sama memiliki jaringan yang luas hingga jutaan orang. Tapi, jika dilihat dari kegiatannya yang "cuma" bertujuan meningkatkan kesehatan dan kekuatan spiritual, rasanya kekhawatiran pemerintah terlalu berlebihan. Zhong Gong mengklaim dirinya sebagai kelompok latihan pernapasan tradisional yang menyalurkan kekuatan luar ke dalam tubuh. Seperti kelompok Falun Gong, Zhong Gong juga sama-sama menyatakan latihan itu menyehatkan badan dan membuat para pengikutnya akan mampu memperoleh kekuatan supranatural.

Kalau begitu, mengapa pemerintah Negeri Tirai Bambu begitu khawatir? Ada penjelasan untuk hal itu. Zhong Gong—seperti halnya Falun Gong—mampu menjaring pengikut dalam jumlah raksasa. Mereka memiliki sedikitnya 1.000 pusat penyebaran dan 180 ribu pelatih. Berbeda dengan Falun Gong, yang mengaku sebagai organisasi nirlaba, "Seorang kader di Provinsi Jilin berhasil mengumpulkan jutaan yuan sejak 1989," tutur Chen Fang. Adapun keuntungan bisnis yang mereka kail terutama dari produk kesehatan yang dijualnya.

Selain itu, Zhong Gong juga memiliki Qilin Group—yang berbasis di Tianjin—yang berfungsi sebagai "mesin uang" kegiatannya. Jaringan yang sedemikian luas ini membuat Jiang Zemin dan pemimpin komunis negeri berpenduduk terbanyak di dunia ini resah.

Bukan rahasia lagi bahwa pertumbuhan ekonomi Cina harus dibayar mahal dengan merosotnya nilai-nilai moral tradisional. Ajaran konfusianisme, yang pada masa lalu dipegang kuat oleh masyarakat Cina, kian tergilas. Di tengah situasi masyarakat seperti itu, wajar jika kehadiran kelompok spiritual yang menebarkan lagi nilai-nilai konfusianisme, taoisme, dan Buddha dilihat sebagai ancaman. Dengan kata lain, aliran-aliran spiritual macam Zhong Gong menyadarkan masyarakat Cina bahwa ideologi komunisme tidak cocok lagi diterapkan di Cina. Tampaknya, pemerintah Cina menganggap satu-satunya jalan untuk mencegah semangat antikomunis itu meluas adalah dengan membabat kegiatan kelompok ini.

Kabar lain yang tidak merdu di telinga Zemin adalah keterlibatan sejumlah petinggi Partai Komunis Cina dalam gerakan spiritual itu. Keterlibatan mereka konon sampai pada taraf penyebaran ajaran. Seperti halnya Falun Gong, Zhong Gong dikhawatirkan akan menjadi "virus" yang menggerogoti dan—untuk suatu saat—mematikan pemerintah komunis Cina. Tampaknya, inilah alasan kuat mengapa Zemin begitu gigih menyatakan Zhong Gong sebagai sekte jahat yang meresahkan masyarakat.

Pemerintah secara resmi memang telah mengumumkan Zhong Gong sebagai sekte terlarang. Namun, sebagaimana terjadi juga pada Falun Gong, jaringan pengaruh Zhong Gong sudah telanjur melekat kuat di diri para pengamalnya.

Secara sembunyi-sembunyi, ratusan, ribuan, hingga jutaan anggota Zhong Gong itu, toh, tetap melakukan aktivitas kelompok seperti biasa. Dengan situasi begitu, siapa bilang para pejabat komunis Cina bisa merayakan Imlek dengan tenang?

Andari Karina Anom (dari berbagai sumber)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum