Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Memburu harta terpendam

Pemerintahan cory mengirim utusan ke as untuk memburu harta marcos yang ditaksir us$ 10 milyar. fabian ver dihadapkan ke pengadilan as. marcos semakin resah dan berniat hijrah ke singapura.(ln)

22 Maret 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MASALAH konstitusi dan harta benda Marcos memborong jadwal kegiatan Presiden Corazon Aquino selama minggu ketiga masa pemerintahan mereka. Di sela-sela itu terselip acara ringan "membuka pintu" Istana Malacanang untuk rakyat, Jumat berselang. Pada kesempatan ini, Cory secara simbolis telah menjadi nyonya rumah bagi 200 tamu pertama yang diundang. Acara ini dimaksudkan sebagai pelajaran sejarah tentang keserakahan Marcos dan Imelda. Berkunjung ke Manila pekan silam, anggota Dewan Perwakilan AS Stephen Solarz menyatakan, jika dibandingkan dengan timbunan benda-benda mewah di Malacanang, kegemerlapan Istana Versailles di Prancis tidak ada artinya. Ucapan Solarz yang terkenal anti-Marcos ini belum tentu benar, tapi seluruh dunia kini pasti membicarakan harta dan uang Marcos senilai US$ 10 milyar yang berada di luar Filipina. Ke dalam jumlah itu termasuk simpanan US$ 800 juta di Swiss dan real estate seharga US$ 350 juta di AS. Dalam usaha memburu harta Marcos itu pemerintahan Aquino telah mengirimkan Jovito Salonga ke Amerika. Dalam pada itu, bekas Jenderal Fabian Ver dipanggil untuk menghadiri sidang pengadilan di Negara Bagian Virginia, AS, yang memperkarakan penyalahgunaan dana US$ 6 juta dalam kontrak penyediaan alat-alat militer AS bagi Angkatan Bersenjata Filipina. Lewat surat panggilan terhadap Ver, Washington tampaknya berusaha menunjukkan kesungguhan mereka membantu Aquino. SIKAP inilah agaknya yang belakangan membuat bekas Presiden Marcos merasa tidak tenteram di AS. Ia kian resah membaca berbagai pemberitaan buruk dalam media massa Amerika tentang "harta terpendamnya" di samping merasa "martabat dan kehormatannya" tidak dilindungi oleh pemerintah Reagan. Marcos boleh jadi merasa khawatir akan kemungkinan mengalami nasib sama seperti Ver, dipanggil tiba-tiba untuk sebuah sidang pengadilan di salah satu negara di sana. Tidak heran kalau ada selentingan mengabarkan bahwa Marcos berniat hijrah ke Singapura -- yang kontan ditentang pemerintahan Aquino -- kemudian ke Spanyol, Meksiko, atau Panama. Sementara itu, Presiden Aquino membentuk sebuah komisi yang khusus membahas isu pemerintah revolusioner dan apakah UU tahun 1972 warisan Marcos perlu dipertahankan sementara. Tapi dalam keruwetan perundang-undangan itu, pencopotan orang-orang Marcos berjalan terus. Sejumlah diplomat dipanggil pulang untuk "ditatar", dan lagi sejumlah jenderal dipensiunkan. Tiga hal lain yang juga penting: Cory Aquino mengumpulkan semua film yang merekam pembunuhan suaminya, Benigno Ninoy Aquino. Selain itu KBL, partai Marcos, pecah karena Blas Ople membentuk Partai Nasionalis Filipina yang mendukung pemerintah baru. Sedang wakil-wakil minoritas Islam dari Mindanao dengan sikap lebih keras menuntut otonomi, sesuai dengan Perjanjian Tripoli. Namun, Cory tampaknya harus menghadapi masalah yang dapat memusingkannya: Sabtu lalu pemberontak komunis menyerang dan menewaskan 12 pegawai pemerintah dan anggota hansip di Pulau Negros. Apakah Ini berarti gencatan senjata yang ditawarkan Corry tidak dapat dilaksanakan lagi? I.S. Laporan kantor-kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus