Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menembak kena ranjau menabrak kena ranjau

Dua insiden laut melibatkan armada us, kapal induk as kitty hawk ditabrak kapal selam uni soviet di selatan laut jepang, dan kapal tanker us melanggar ranjau laut di sekitar perto sandino. (ln)

31 Maret 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TABRAKAN ringan itu terjadi dan lewat begitu saja, tanpa gejolak. Kapal induk AS Kitty Hawk (bobot mati: 81.000 ton) memang bergetar sedikit, Rabu malam pekan silam, ketika sebuah kapal selam nuklir Uni Soviet menabraknya di selatan Laut Jepang. Yang salah konon kapal Soviet itu, karena ia tidak menyalakan lampu navigasinya. Disengaja? Moskow diam seribu bahasa, sama halnya tatkala kapal selamnya yang lain ketahuan "mengintip" di perairan Norwegia dan Swedia beberapa bulan silam. Berbobot mati 52.000 ton, kapal selam Soviet itu agaknya membayang-bayangi Kitty Hawk. Ini terjadi selama latihan gabungan militcr AS - Korea Selatan dengan nama sandi Tim Spirit 1984. Beberapa saat setelah tabrakan, kapal selam kelas Victor itu "mengapung diam", kemudian lenyap di bawah lindungan kapal penjelajah Soviet Petropavlovsk. Komandan Armada Ketujuh AS Steve Honda menyatakan, tawaran bantuan dari Kitty Hawk saat itu tidak ditanggapi pihak Soviet. Rupanya, tidak ada korban jatuh. Tapi pada hari yang sama lima pelaut Soviet cedera karena kapal tanker mereka melanggar ranjau laut sekitar Puerto Sandino, 64 km barat Managua. Tass, kantor berita resmi Uni Soviet, kontan menggeram. "Siasat teroris vang dianut pemerintah Reagan terhadap Nikaragua telah membuahkan kejahatan baru," katanya, menuduh. Mengapa? Menurut menlu Nikaragua, ranjau celaka itu ditanam oleh pemberontak yang dibayar CIA. Agaknya, keterlibatan Washington semacam ini bukan lagi berita baru. Menerima US$ 55 juta, gerilyawan yang menentang rezim Sandinista di Nikaragua itu belum lama mengaku telah meranjau sebuah kapal nelayan Belanda dan kapal Panama. Rajin menabur ranjau di Laut Karibia dan Pasifik, pihak gerilyawan juga telah melakukan hal yang sama di sekitar Puerto Sandino. Oleh Moskow, teror ranjau ini dipandang serius. Sebuah konvoi diperintahkan menuju Karibia, dipimpin kapal perusak nuklir Udaloy (8.000 ton) dengan kapal induk helikopter Leningrad (20.000 ton) dan kapal barang Ivan Bubnov. Mereka melintas sejauh 600 mil arah timur Florida, AS. "Ini sebuah gerakan besar. Kami akan mengawasinya lebih dekat," ucap juru bicara Pentagon Michael Burch. Di laut, Uni Soviet memang jaya. Meski armada AS tercatat memiliki kapal induk lebih banyak, Soviet jauh unggul dalam hal kapal selam. Di kawasan Pasifik dan Lautan India, armada Soviet memiliki 120 kapal selam lebih banyak dari Armada Ketujuh AS. Tiga puluh di antarannya dipersenjatai peluru kendali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus