"AKU berangkat ke luar negeri kali ini dengan hati lapang. Tanpa digayuti rasa waswas akan stabilitas pemerintahan," ujar Presiden Corazon Aquino di bandara Manila, sebelum berangkat ke Swiss dan Italia, Ahad lalu. Memang. Setidaknya Presiden Filipina ini telah menyelesaikan satu masalah yang selama ini sangat memberatkan kaum petani negeri itu. Pada Jumat pekan lalu sebuah UU Agraria telah ditandatangani Cory, setelah Kongres Filipina menyetujuinya. Paket Agraria, yang menetapkan pembagian tanah pertanian bagi sekitar 5,5 juta orang yang selama ini menjadi penyewa dan pegawai tanah pcrtanian Filipina, dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan sekitar 30 juta petani. "Undang-undang mi saya harap akan mengakhiri semua dendam dan kekhawatiran pihak yang bersengketa," kata Cory dalam sambutannya. Salah satu tanah pertanian terluas yang terkena program ini adalah perkebunan tebu dan pabrik guia Hacienda Luisita, milik keluarga Corazon Aquino (6.000 ha). Sementara itu, sebuah kabar baik terdengar dari Bern, Swiss. Pemerintah Swiss akhirnya memerintahkan menyerahkan uang sebesar US$ 48,7 juta kepada pemerintah Filipina. Uang tersebut diambil dari sebagian simpanan bekas Presiden Ferdinand Marcos di sejumlah bank di Swiss, yang kim diperkirakan mencapai US$ milyar. Kata juru bicara Kementerian Kehakiman Swiss, Joerg Kistler, "Tak dapat diganggu gugat, meski pihak pengacara Marcos akan mengajukan gugatannya ke pengadilan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini