Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenal Usha Vance, Istri Calon Wakil Presiden Pilihan Trump

Usha Vance, istri J.D. Vance, berasal dari sebuah keluarga India yang memiliki prestasi akademik yang mengagumkan.

18 Juli 2024 | 16.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Usha Chilukuri Vance, istri Senator Calon Wakil Presiden J.D. Vance (R-OH), berbicara pada Hari ke-3 Konvensi Nasional Partai Republik (RNC), di Fiserv Forum di Milwaukee, Wisconsin, AS, 17 Juli 2024. REUTERS/Marco Bello

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Usha Chilukuri Vance, istri dari calon wakil presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, memiliki seorang nenek buyut di India bagian selatan yang berusia 96 tahun, yang dipuji oleh media setempat sebagai profesor tertua yang masih aktif di negara tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prestasi akademis menandai keluarga Usha Vance, terutama Shanthamma Chilukuri, yang masih melakukan perjalanan sejauh 60 km hampir setiap hari kerja ke universitas untuk mengajar fisika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sebagian besar keluarga kami memiliki kemampuan akademis yang kuat dan pendidikan telah menjadi prioritas utama," kata Chilukuri kepada Reuters melalui telepon dari kota Visakhapatnam.

Usha Vance, yang lahir di Amerika Serikat 38 tahun lalu, memulai debutnya di panggung politik nasional AS pada Rabu, 17 Juli 2024, ketika ia memperkenalkan suaminya, Senator AS, J.D. Vance dari Ohio, pada Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee.

"Saya mengetahui bahwa suami Usha telah dinobatkan sebagai kandidat wakil presiden dan tentu saja kami sangat senang sebagai sebuah keluarga," kata Chilukuri kepada Reuters melalui telepon dari kota Visakhapatnam.

Dalam memoarnya "Hillbilly Elegy", Vance menyebut istrinya sebagai "anak perempuan imigran India yang sangat cerdas" yang ia temui di Sekolah Hukum Yale.

Orang tua Usha Vance pindah ke AS pada akhir 1970an dan sekarang mengajar teknik dan biologi molekuler di San Diego.

Sementara Usha Vance belajar di Yale dan Cambridge, ayah dan kakeknya mengajar atau belajar di Indian Institute of Technology (IIT), sebuah perguruan tinggi teknik terkemuka di India. Adik perempuannya adalah seorang insinyur mekanik di sebuah perusahaan semikonduktor di San Diego dan seorang bibinya adalah seorang profesional medis di kota Chennai, India selatan.

Keluarga ini berasal dari sebuah desa bernama Vadduru di negara bagian Andhra Pradesh, tetapi pindah ke Chennai ketika kakek dari pihak ayah, Ramasastry Chilukuri, pergi untuk mengajar di IIT di sana pada sekitar 1959, demikian ungkap para anggota keluarga. IIT sekarang memberikan sebuah penghargaan bagi para siswa untuk mengenang Ramasastry, yang dulunya mengajar fisika.

Keluarga yang beragama Hindu ini juga sangat religius.

Shanthamma Chilukuri mengatakan bahwa banyak anggota keluarga yang sangat memahami teks-teks kuno seperti Upanishad dan Weda. Dia telah menulis sebuah buku tentang ayat-ayat dari Bhagavad Gita, salah satu kitab suci agama Hindu.

Senator Vance mengatakan kepada Fox News pada Juni bahwa istrinya telah membantunya "terlibat kembali" dengan iman Kristennya.

Duduk di sampingnya selama wawancara, Usha Vance berkata: "Saya dibesarkan dalam sebuah rumah tangga yang religius. Orang tua saya beragama Hindu dan itulah salah satu hal yang membuat mereka menjadi orang tua yang baik, yang membuat mereka menjadi orang yang sangat baik. Dan saya telah melihat kekuatan dari hal tersebut."

Tokoh India Sukses di AS

Usha Vance adalah seorang panitera hukum untuk Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts dan kemudian menjadi pengacara di firma hukum AS Munger, Tolles & Olson LLP. Ia mengundurkan diri setelah J.D. Vance diumumkan Donald Trump sebagai calon wakil presiden dari Partai Republik.

Seorang anggota keluarga dekatnya yang tinggal di India yang menghadiri pernikahan mereka di Kentucky pada 2014 mengaitkan kesuksesan Usha Vance dengan "pola pikir bahwa seseorang harus mencapai sesuatu, memiliki gelar dari lembaga-lembaga terkemuka".

"Grup WhatsApp keluarga kami dibanjiri pesan sejak nama J.D. Vance diumumkan," ujar anggota keluarga tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya untuk menghindari perhatian publik karena ketertarikan terhadap keluarga tersebut meningkat di media. "Saya mengiriminya pesan ucapan selamat dan menyampaikan harapan terbaik saya. Dia juga sangat gembira."

Orang tua Usha Vance dan saudara perempuannya di Amerika Serikat tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Media India telah memuji Usha Vance sebagai yang terbaru di antara beberapa orang Amerika yang berasal dari India yang meraih ketenaran, termasuk Wakil Presiden AS Kamala Harris, CEO Microsoft Satya Nadella, CEO Google Sundar Pichai, dan mantan kandidat presiden dari Partai Republik Nikki Haley dan Vivek Ramaswamy, yang merupakan teman sekelas J.D. dan Usha Vance di Yale Law.

Dalam film Netflix tahun 2020 yang diangkat dari memoar J.D. Vance, karakter Usha Vance menggambarkan bagaimana ayahnya memulai dari nol saat pertama kali pindah ke Amerika Serikat.

"Dia datang ke sini tanpa membawa apa-apa," kata karakter yang diperankan oleh Freida Pinto, seorang aktor India yang terkenal sebagai pemeran utama wanita dalam film "Slumdog Millionaire" yang meraih penghargaan Oscar. "Dia harus menemukan jalannya sendiri."

REUTERS

Ida Rosdalina

Ida Rosdalina

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus