Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenang Nelson Mandela, Bapak Demokrasi Afrika Selatan Meninggal 10 Tahun Lalu

Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela menerima lebih dari 250 penghargaan internasional sepanjang hidupnya, termasuk Nobel Perdamaian 1993.

6 Desember 2023 | 12.12 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Saat menghadapi hukuman mati, Nelson Mandela berbicara dari beranda atas Pengadilan Rivonia, April 1964: "Selama hidup saya, saya telah mendedikasikan diri untuk perjuangan bersama orang-orang Afrika. Saya telah berjuang melawan dominasi putih, juga berjuang melawan dominasi hitam. Saya menghargai kondisi ideal sebuah masyarakat yang demokratis dan bebas di mana semua orang hidup bersama dalam harmoni dengan kesempatan yang sama. Ini adalah hal yang saya harapkan terwujud dan untuk direalisasikan. Bila perlu, saya siap mati untuk itu." AP/The Star Tribune, Jerry Holt

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 5 Desember 2013, pejuang anti-apartheid dan mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela tutup usia. Mandela meninggal dalam usia 95 tahun setelah menderita infeksi paru-paru yang parah selama lima bulan sebelum kematiannya.

Nelson Rolihlahla Mandela atau akrab dipanggil Nelson Mandela terkenal akan perjuangannya menghapus praktik apartheid yang lama eksis diterapkan di Afrika Selatan. Ini adalah praktik yang membedakan bangsa kulit putih dengan bangsa kulit hitam.

Profil Nelson Mandela

Dikutip dari Britannica, Nelson Rolihlahla Mandela lahir di Mvezo, Afrika Selatan pada 18 Juli 1918. Ia merupakan putra kepala suku klan Madiba dari suku Tembu yang berbahasa Xhosa. Ibunya adalah Nonqaphi Nosekeni dan ayahnya adalah Nkosi Mphakanyiswa Gadla Mandela, penasihat utama Penjabat Raja orang Thembu, Jongintaba Dalindyebo. Nelson dibesarkan oleh Jongintaba, bupati Tembu usai kematian ayahnya, ketika ia berusia 12 tahun. 

Nelson bersekolah dasar di Qunu. Kala itu, gurunya, Mdingane memberinya nama Nelson, sesuai dengan kebiasaan memberi nama “Kristen” kepada semua anak sekolah. Ia juga menyelesaikan Sertifikat Juniornya di Clarkebury Boarding Institute dan melanjutkan ke Healdtown, sebuah sekolah menengah Wesleyan yang terkenal. 

Nelson juga berkuliah di dua kampus yakni University College of Fort Hare dan University of Witwatersrand di Johannesburg. Namun, dia tidak pernah lulus karena meninggalkan kuliahnya begitu saja. Ia baru lulus pada 1989 melalui Universitas Afrika Selatan. Nelson lulus secara in absentia pada sebuah upacara di Cape Town.

Dikutip dari nelsonmandela.org, pada 1941 Mandela sempat bekerja sebagai penjaga keamanan di sebuah tambang emas. Kemudian menjadi juru tulis hukum di firma hukum Witkin, Edelman dan Skidelsky. Tiga tahun berikutnya, Nelson bergabung dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), Liga Pemuda yang menyuarakan perubahan secara radikal di Afsel.

Pada tahun yang sama Mandela bertemu dan menikah dengan Evelyn Ntoko Mase. Selanjutnya, ia memegang posisi kepemimpinan ANC lainnya. Kala itu, ia membantu merevitalisasi organisasi tersebut dan menentang kebijakan apartheid dari Partai Nasional yang berkuasa.

Jelang tak berapa lama, Mandela naik pangkat di ANC. Lewat perannya ANC mengadopsi kebijakan berbasis massa yang lebih radikal, yaitu Program Aksi pada 1949. Pada 1952 Nelson terpilih sebagai Ketua Relawan Nasional Kampanye Pembangkangan melawan undang-undang apartheid. Namun, ia dan 19 orang lainnya didakwa dan dijatuhi hukuman sembilan bulan kerja paksa, lalu ditangguhkan selama dua tahun. 

Pada Desember 1956 Nelson bersama lebih dari 100 orang lainnya ditangkap atas tuduhan makar untuk melecehkan aktivis apartheid. Mandela diadili di tahun yang sama dan dibebaskan pada 1961. Selama pengadilan, ia menceraikan istri pertamanya dan menikah dengan Nomzamo Winifred Madikizela. 

Setelah bebas, Mandela membentuk sayap militer ANC, Umkhonto we Sizwe atau MK. Kemudian memimpin kampanye pengeboman terhadap pemerintah. Ia pun dituduh berkhianat terhadap pemerintah Afrika Selatan dan ditangkap pada 1962. Mandela kembali didakwa dengan sabotase dan konspirasi untuk menggulingkan pemerintah dengan kekerasan. Dia dibawa ke pengadilan bersama anggota ANC dan pemimpin anti-apartheid lainnya.

Dikutip dari nelsonmandela.org, pada 12 Juni 1964, Nelson Mandela dijatuhi hukuman dan dipenjara di Pulau Robben, 12 km dari Cape Town, di lepas pantai Afrika Selatan. Disana ia menghabiskan 18 tahun pertama penahanannya.

Selama penahanannya ia terserang tuberkolusis atau TBC. Mandela pun dipindahkan ke penjara lain, Pollsmoor di daratan, selama sembilan tahun terakhir dari masa penahanan. Nelson baru dibebaskan pada 11 Februari 1990, tepatnya sembilan hari setelah pencabutan larangan ANC dan PAC.

Selanjutnya, Mandela terlibat dalam perundingan resmi untuk mengakhiri pemerintahan minoritas kulit putih. Ia kemudian terpilih sebagai presiden ANC. Saat itu, Nelson memimpin negosiasi dengan Presiden FW de Klerk untuk menghapuskan apartheid dan membangun pemilu multiras 1994.

Pada 10 Mei 1994, ia dilantik sebagai Presiden Afrika Selatan pertama yang terpilih secara demokratis. Saat menjabat, Nelson mendirikan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (TRC), yang menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia di bawah apartheid. Ia juga memperkenalkan inisiatif pembangunan perumahan, pendidikan, dan ekonomi yang dirancang untuk meningkatkan standar hidup penduduk kulit hitam di negara tersebut.

Setelah satu masa jabatan Mandela mengundurkan diri. Ia mengalihkan dirinya sebagai pendukung perdamaian, rekonsiliasi, dan keadilan sosial. Ia mendirikan Yayasan Nelson Mandela untuk memerangi kemiskinan dan HIV/AIDS. Kemudian membentuk Nelson Mandela Children's Fund pada 1995 dan The Mandela Rhodes Foundation. Ia juga anggota pendiri Elders, sekelompok pemimpin internasional yang mempromosikan resolusi konflik dan penyelesaian masalah di seluruh dunia. 

Atas jasanya, Nelson Mandela dianugerahi Nobel Perdamaian 1993 "untuk penghentian rezim apartheid, dan meletakkan dasar bagi demokrasi baru Afrika Selatan". Dia pun menerima lebih dari 250 penghargaan internasional, termasuk Presidential Medal of Freedom dari Amerika Serikat dan Soviet Order of Lenin. Mandela meninggal di rumahnya di Johannesburg pada 5 Desember 2013.

Pilihan Editor: Satu Dekade Kematian Nelson Mandela Warisan Pro-Palestina Masih Terus Hidup

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus