Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mengenang Persahabatan Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay Para Penakluk Gunung Everest

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dua sahabat yang berhasil menuntaskan puncak tertinggi Gunung Everest pada 29 Mei 1953.

30 Mei 2024 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Edmund Hillary dan Tenzing Norgay minum kopi untuk merayakan keberhasilan mereka mencapai puncak Everest pada 29 Mei 1953. rsvlts.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay dua sahabat yang berhasil menuntaskan puncak tertinggi Gunung Everest pada 29 Mei 1953, atau 71 tahun lampau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sir Edmund Hillary adalah seorang tukang lebah asal Selandia Baru. Jauh sebelum menyukai penjelajahan ke puncak gunung-gunung tertinggi dunia, Edmund Hillary dulunya adalah anak laki-laki kutu buku yang bertubuh kecil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara Tenzing Norgay adalah seorang penduduk asli Nepal yang bekerja sebagai tour guide, pemandu (dalam bahasa lokal disebut dengan sherpa) bagi para pendaki yang ingin menaiki Gunung Everest.

Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, dalam ekspedisi besar yang dimulai pada Maret 1953,  Hillary dan Tenzing menjadi bagian dari tim ekspedisi kerajaan Inggris yang dikomando Sir John Hunt, tim ini mengemban misi untuk menjadi yang pertama mencapai puncak Gunung Everest

Saat itu, sebagai seorang Sherpa, Tenzing Norgay bertugas memandu pendakian menemani Sir Edmund Hillary. Namun dalam perjalanan panjang menuju puncak Everest itu tim pendukung mereka memilih mundur akibat cuaca buruk. Sementara Hillary dan Tenzing memutuskan melanjutkan perjalanan.

Hingga pada 29 Mei 1953, tepat pada pukul 11.30, keduanya berhasil menapaki puncak tertinggi dunia tersebut pada ketinggian 29,028 kaki diatas permukaan laut. Setelah keduanya kembali dari Puncak Everest, banyak dari reporter dunia berebut mewawancarai Sir Edmund Hillary, namun hanya satu yang mewawancarai Tenzing Norgay. 

Dalam wawancara tersebut Tenzing Norgay mengatakan bahwa dirinya sangat senang dapat menaklukan puncak gunung tertinggi dunia, dirinya juga mengatakan pada saat kurang selangkah lagi mencapai puncak, Tenzing mempersilahkan Edmund untuk menjejakkan kakinya dan menjadi orang pertama dunia yang berhasil menahlukkan gunung tertiggi dunia. 

Tenzing Norgay juga menjelaskan, ia melakukan hal tersebut karena Edmund Hillary bermimpi untuk menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Gunung Everest, sedangkan mimpinya sangatlah sederhana ia hanya ingin berhasil membantu Edmund meraih impiannya. 

Sementara itu, keberhasilan mencapai Everest membuat Hillary diberi gelar kehormatan Sir oleh Ratu Inggris. 

Hillary tak pernah melupakan jasa para sherpa yang mendampinginya selama melakukan pendakian di Himalaya. Sherpa sesungguhnya bukan sekadar pemandu pendakian. Mereka adalah sebuah suku yang menghuni bagian lereng selatan Himalaya. Mereka sangat mengenal Himalaya dan keadaan alamnya. Mereka juga dikenal sebagai para pendaki tertangguh di Himalaya.

Tenzing adalah salah satu Sherpa yang dikenal sebagai seorang pendaki berpengalaman. Sejak tahun 1935, ia telah melakukan banyak pendakian bersama tim ekspedisi Eropa.

Setelah mencapai Everest, ia mengurangi kegiatan mendaki. Hingga akhir hayatnya di tahun 1986, ia menghabiskan waktunya dengan membagi seluruh pengalamannya mendaki kepada murid-muridnya di Himalayan Mountaineering Institute, semacam sekolah mendaki gunung.

Umur Sir Edmund Hillary agak lebih panjang daripada Tenzing Norgay. Dengan kepopuleran yang diraihnya, Hillary membangun sekolah, rumah sakit, dan banyak fasilitas lain untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena jasanya itu, pada tahun 2003 ia menjadi orang asing pertama yang dianugerahi kewarganegaraan Nepal.

Hingga pada 11 Januari 2008, Sir Edmund Hillary meninggal di usia 88 tahun akibat serangan jantung. Perdana Menteri Selandia Baru Helen Clark mengatakan kepergian Hillary adalah kehilangan yang dalam. “Dia adalah pahlawan yang tak hanya telah menamatkan Everest, tapi juga hidup dalam keteguhan, kedermawanan, dan kerendahan hati,” katanya dikutip dari Tempo pada Jumat, 11 Januari 2008.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I MELINDA KUSUMA NINGRUM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus