AMERIKA Serikat tahu bagaimana menjatuhkan presiden dan wakil presiden yang melanggar undang-undang -- Nixon dan Spiro Agnew, contohnya. Kini tiba giliran ketua kongres kedudukan yang berada di peringkat ketiga dalam hierarki kekuasaan di AS -- Jim Wright, diusut. Tokoh Partai Demokrat itu dituduh melanggar etika dan berbagai peraturan parlemen. Menurut catatan Julian Dixon, ketua komite etika Kongres, Wright melanggar 69 peraturan dan etika parlemen yang bisa diringkas jadi lima hal: soal buku, condominium, biaya perumahan, penghasilan istri, dan soal mobil Cadillac. Dakwaan itu dilontarkan setelah nelalui penyidikan selama 10 bulan, yang kemudian dituangkan dalam laporan setebal 279 halaman. Wright, 69 tahun, anggota parlemen sejak tahun 1954, tak menyerah begitu saja. Kamis pekan lalu, dia menantang agar segera dihadapkan kepada komite etika, dan sesumbar, "Saya akan bertarung habis-habisan untuk menjaga kehormatan keluarga saya." Memang, dia harus bertempur. Bukan cuma kehormatan keluarga dan karier politiknya yang dipertaruhkan, tapi juga partai. Wright dalam pemilu terakhir mengantungi suara terbanyak di antara calon dari Demokrat, sehingga bisa sangat diandalkan sebagai calon utama dalam pemilihan presiden mendatang. Dalang di balik pembongkaran tentunya datang dari kubu Republik. Tahun lalu, lewat anggotanya di kongres, lewat Gingrich, kubu Republik menuntut agar komite etika menyelidiki Wright. Ia dicurigai memanfaatkan jabatan untuk mencari duit. Benar juga. Para penyidik independen, yang dipimpin oleh pengacara Richard Phelan, menemukan dua pelanggaran besar yang bisa menjatuhkan Wright. Yakni menerima honor di atas batas maksimum dan tidak melaporkan hadiah yang diterimanya sebagai anggota kongres. Dakwaan pertama dilontarkan gara-gara buku otobiografinya yang berjudui Reflections of a Public Man. Wright menuntut honorarium lebih dari US$ 2.000 -- batas maksimum yang bisa diterima anggota perlemen di luar gaji -- untuk tujuh kali berbicara dalam promosi buku itu. Tuduhan kedua, soal istrinya yang bekerja di perusahaan Mallightco yang didirikan oleh Wright dan seorang rekan, George Mallick. Menurut para penyidik, itu salah. Sebab, Nyonya Wright cuma dipasang untuk menaikkan gengsi perusahaan. Kehidupan Nyonya Wright memang cukup nikmat. Dia mengaku hanya 5 sampai 6 hari sebulan bekerja. Toh dia mendapat mobil dinas Cadiliac, lengkap dengan sopirnya. Lalu pihak penyidik memijit-mijit kaikulator, keluarlah kesimpulan: berdasarkan gaji dan fasilitas lain yang diterima istrinya sejak 1979 sampai 1989, Wright dituduh menerima upeti US$ 145 ribu yang tak ia laporkan. Kabar terakhir yang bisa tak menguntungkan Wright adalah disiarkannya foto Wright bersama tokoh skandal seks yang lagi hangat, Pamella Bordes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini