Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol ditangkap oleh pihak berwenang Korea Selatan pada Rabu, 15 Januari 2025. "Saya memutuskan untuk menanggapi penyelidikan CIO meskipun itu adalah penyelidikan ilegal untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan," kata Yoon dikutip dari Reuters.
Sejak dimakzulkan akibat menerapkan darurat militer pada 3 Desember 2024, Yoon Suk Yeol telah bersembunyi di kediamannya di lereng bukit. Ia dijaga oleh pasukan pengawal pribadi yang menghalangi upaya penangkapan sebelumnya.
Karier Yoon Suk Yeol
Yoon Suk Yeol politikus dari Partai Rakyat Berkuasa (People Power Party). Ia memenangkan pemilu presiden Korea Selatan yang diumumkan pada Kamis, 10 Maret 2022. Yoon unggul tipis dari Lee Jae Myung, kandidat dari Partai Demokrat. Dari 99,8 persen suara yang dihitung, Yoon mendapat 48,6 persen suara. Lee mendapat 47,8 persen.
Yoon mendeklarasikan diri maju sebagai presiden Korea Selatan melalui jalur independen pada Juni 2021. Keputusan itu diambil setelah masa jabatannya sebagai Jaksa Agung berakhir pada Maret 2021. Sebagian besar karier Yoon dihabiskan sebagai jaksa. Ia memulai kariernya sebagai Jaksa Penuntut di Kantor Kejaksaan Distrik Daegu pada 1994. Delapan tahun kemudian, dia menyatakan pengunduran dirinya dan bekerja di firma hukum. Tahun berikutnya, dia kembali bekerja sebagai Jaksa.
Ia ditugaskan sebagai Direktur Divisi Pertama Departemen Investigasi Pusat (SPO) dan Kepala Departemen Investigasi Khusus Tingkat Pertama, Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Pada April 2013, tahun pertama kepresidenan Park Geun Hye, dia ditunjuk oleh Jaksa Agung Chae Dong Wook sebagai pemimpin tim investigasi khusus untuk kasus campur tangan National Intelligence Service (NIS).
Setelah kepergian Chae, Yoon melanjutkan kasus NIS karena keberatan dari pimpinan kejaksaan. Dia berbicara secara terbuka tentang tuntutan publik pada pentingnya penyelidikan, saat rapat parlemen Oktober 2013.
Yoon turun pangkat ke Kantor Kejaksaan Tinggi. Namun, dia bergabung kembali dengan tim jaksa khusus yang menyelidiki survei pengaruh pemerintah pada Desember 2016. Pada pemerintahan Presiden Moon Jae In, Yoon mendapat promosi jabatan menjadi Direktur Kantor Kejaksaan Distrik Pusat Seoul. Kemudian diangkat menjadi Jaksa Agung pada 2019.
Yoon menangani kasus mantan presiden Park Geun Hye yang dihukum karena penyalahgunaan kekuasaan. Ia juga mendakwa ajudan utama mantan presiden Moon Jae In dalam kasus penipuan dan penyuapan. Partai Rakyat Berkuasa yang konservatif mengajak Yoon untuk menjadi kandidat presiden mereka. Yoon akhirnya terjun ke dunia politik. Kini ia kena pemakzulan oleh parlemen pada 14 Desember 2024. Keputusan ini akibat ia memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024.
Dewi Rina Cahyani, Siti Planasari, Ida Rosdalina turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Pilihan Editor: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Menolak Diperiksa Ulang KPK
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini