Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Belanda Sigrid Kaag akan meninggalkan politik setelah pemilu mendatang, untuk membebaskan keluarganya dari beban ancaman yang ditujukan kepadanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pekerjaan saya menjadi beban berat bagi suami dan anak-anak saya," kata Kaag kepada harian Belanda Trouw, yang terbit Kamis, 13 Juli 2023..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak akan berhenti karena keamanan saya adalah masalah bagi saya. Tapi itu untuk mereka."
Di sebuah program TV Belanda baru-baru ini, kedua putri Kaag berbicara tentang kekhawatiran mereka terhadap ibu mereka karena ancaman yang dibuat kepadanya, menyebabkan menteri terlihat emosi ketika dihadapkan dengan rekaman tersebut.
Pada bulan Mei, Kaag, 61 tahun, mengatakan lingkungan politisi di Belanda telah menjadi "beracun", karena dia dan banyak rekannya terus-menerus terancam dan seringkali membutuhkan keamanan ketat.
Keputusan Kaag untuk mundur datang tiga hari setelah Perdana Menteri Mark Rutte yang telah lama menjabat, secara tak terduga mengumumkan akan berhenti dari politik begitu pemerintahan baru terbentuk.
Rutte menyerahkan pengunduran diri pemerintah koalisi keempatnya pada hari Jumat setelah gagal mencapai kesepakatan tentang kebijakan imigrasi yang lebih ketat.
Menteri Luar Negeri Wopke Hoekstra minggu ini juga mengatakan dia tidak akan mencalonkan diri dalam pemilihan berikutnya, yang akan diadakan pada pertengahan November.
Seorang diplomat veteran PBB, Kaag memasuki politik Belanda pada 2017 ketika dia menjadi menteri luar negeri di kabinet ketiga Rutte.
Dia memimpin partai D66 yang pro-Uni Eropa dan berhaluan kiri ke tempat kedua dalam pemilu 2021, di belakang VVD konservatif Rutte.
REUTERS
Pilihan Editor 87 Orang Dimakamkan di Kuburan Massal Sudan, PBB Tuding RSF