Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Arab Saudi, Selasa, 7 Maret 2023, mengatakan peningkatan keterlibatan dengan Suriah mungkin membuka jalan untuk kembali ke Liga Arab karena hubungan mencair setelah lebih dari satu dekade isolasi, tetapi saat ini terlalu dini untuk membahas langkah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menegaskan kembali bahwa konsensus sedang dibangun di dunia Arab bahwa mengisolasi Suriah tidak akan berhasil dan dialog dengan Damaskus diperlukan, terutama untuk mengatasi situasi kemanusiaan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Keterlibatan untuk mengatasi masalah ini diperlukan. Dan itu mungkin pada akhirnya mengarah pada Suriah kembali ke Liga Arab dan lain-lain. Tapi untuk saat ini, saya pikir terlalu dini untuk membahasnya," katanya kepada wartawan di London.
Suriah sebagian besar terisolasi dari dunia Arab lainnya setelah tindakan kekerasan mematikan Assad terhadap protes yang meletus terhadap pemerintahannya pada 2011.
Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada 2011 dan banyak negara Arab menarik utusan mereka dari Damaskus. Tapi Assad mendapat manfaat dari curahan dukungan dari negara-negara Arab setelah gempa Suriah dahsyat pada 6 Februari, yang menewaskan ribuan warganya.
Aljazair menyelenggarakan KTT Liga Arab pertama sejak sebelum pandemi COVID-19 pada November, meskipun Damaskus tetap di luar setelah Aljazair gagal membujuk negara-negara Arab lainnya untuk mengakhiri penangguhan Suriah.
Arab Saudi akan menjadi tuan rumah KTT Liga Arab tahun ini. Ditanya apakah Suriah akan diterima, Pangeran Faisal berkata: "Saya pikir terlalu dini untuk membicarakannya."
"Tetapi saya dapat mengatakan bahwa ada bangunan konsensus di dunia Arab, bahwa status quo tidak dapat dipertahankan. Dan itu berarti kita harus mencari cara untuk melampaui status quo itu."
REUTERS