Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Saudi: Negara-negara Arab Perlu Pendekatan Baru ke Suriah

Menteri luar negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menyatakan dunia Arab tengah meninjau ulang efisiensi upaya mengisolasi Suriah.

20 Februari 2023 | 11.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tim SAR mencari korban yang tertimbun reruntuhan bangunan pasca gempa di Hatay, Turki, 18 Februari 2023. Hampir dua pekan gempa Turki dan Suriah, jumlah korban tewas telah lebih dari 46.000 orang. REUTERS/Eloisa Lopez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menyatakan dunia Arab tengah meninjau ulang efisiensi upaya mengisolasi Suriah. Dia menyebut pendekatan itu tidak berfungsi dan dialog dengan Damaskus saat ini diperlukan untuk mengatasi masalah kemanusiaan, termasuk kembalinya para pengungsi setelah gempa Suriah dan perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Anda akan melihat tidak hanya di antara GCC (Gulf Cooperation Council) tapi di dunia Arab ada konsensus yang berkembang bahwa status quo tidak bisa diterapkan," kata Pangeran Faisal di forum keamanan Munich pada Sabtu, 18 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pernyataan Pangeran Faisal ini menandai pergeseran sikap dari tahun-tahun awal perang saudara Suriah selama 12 tahun. Beberapa negara Arab termasuk Arab Saudi mendukung pemberontak yang melawan Bashar al-Assad.

Ia mengatakan pendekatan lain sedang dirumuskan untuk mengatasi masalah pengungsi Suriah di negara tetangga dan penderitaan warga sipil, terutama setelah gempa dahsyat yang melanda Suriah dan Turki. Menurutnya langkah itu tanpa jalan menuju "tujuan maksimalis" untuk solusi politik.

"Jadi itu harus melalui dialog dengan pemerintah di Damaskus di beberapa titik dengan cara yang mencapai setidaknya tujuan yang paling penting terutama dalam hal kemanusiaan, kembalinya pengungsi, dll," katanya.

Saat ditanya mengenai laporan kunjungannya ke Damaskus setelah lawatan rekan-rekannya dari Emirat dan Yordania pasca-gempa bumi, Pangeran Faisal mengatakan dia tidak akan mengomentari rumor tersebut.

Riyadh telah mengirim pesawat bantuan ke wilayah yang dikuasai pemerintah di Suriah sebagai bagian dari upaya bantuan gempa. Awalnya Saudi mengirim bantuan hanya ke barat laut yang dikuasai oposisi negara itu.

Dijauhi oleh Barat, Assad telah menerima curahan dukungan dari negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan dengannya dalam beberapa tahun terakhir, terutama Uni Emirat Arab yang mengincar pengaruh Arab di Suriah untuk melawan pengaruh Iran. Negara-negara Arab lainnya tetap waspada dan sanksi AS terhadap Suriah tetap menjadi faktor yang mempersulit.

Menteri luar negeri Kuwait mengatakan kepada Reuters di Munich bahwa negaranya tidak berurusan dengan Damaskus dan memberikan bantuan melalui organisasi internasional dan Turki.

Ketika ditanya apakah sikap ini akan berubah, Sheikh Salem Al-Sabah berkata pihaknya tidak akan berubah pada saat ini.

Assad telah mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Suriah dengan dukungan dari Rusia bersama dengan Iran dan kelompok-kelompok Muslim Syiah yang didukung Iran seperti Hizbullah Libanon.

Daniel Ahmad Fajri

Daniel Ahmad Fajri

Lulus dari Universitas Gunadarma jurusan Sastra Inggris pada 2019. Bergabung dengan Tempo pada 2021. Kini reporter di kanal Nasional untuk meliput politik dan kebijakan pemerintah. Bertugas di Istana Kepresidenan 2023-2024. Meminati isu hubungan internasional, gaya hidup, dan musik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus