Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menlu Selandia Baru Minta Pilot Susi Air yang Diculik di Papua Dibebaskan : Tak Menguntungkan Siapapun

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mendesak kelompok separatis Papua agar membebaskan pilot Susi Air yang ditahan.

7 Februari 2024 | 16.35 WIB

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
Perbesar
TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menyerukan agar kelompok separatis Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) untuk melepaskan pilot Susi Air Phillip Mehstens yang diculik setahun lalu. Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengatakan warga Selandia Baru itu telah menyediakan jalur udara dan pasokan penting ke masyarakat terpencil pada saat dia diculik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami sangat mendesak mereka yang menahan Phillip untuk segera melepaskannya dan tanpa cedera. Penahanannya yang terus-menerus tidak menguntungkan kepentingan siapa pun,” kata Peters dalam sebuah pernyataan untuk menandai satu tahun sejak pilot tersebut diculik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Mehrtens, yang menerbangkan pesawat baling-baling tunggal untuk Susi Air Indonesia, diculik dari pesawatnya pada 7 Februari tahun lalu oleh sekelompok pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Kelompok separatis Papua ini mengatakan pilot Susi Air itu hanya akan dibebaskan jika Papua diberikan kemerdekaannya.

Kelompok tersebut, yang dipimpin oleh komandan regional Elias Kogoya, kemudian merilis gambar dan video yang menunjukkan Mehrtens dikelilingi oleh pemberontak. Beberapa pemberontak menenteng senjata dan lainnya membawa busur dan anak panah di kawasan hutan terpencil.

Peters mengatakan Selandia Baru telah bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan pihak lain untuk menjamin pembebasan Phillip. Dia dan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi membahas kasus pilot tersebut melalui panggilan telepon pada hari Rabu. “Biar saya perjelas,” katanya. “Tidak akan pernah ada pembenaran atas penyanderaan.”

Pernyataan Peters muncul setelah TPNPB, sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), mengatakan mereka telah meminta Kogoya untuk melepaskan Mehrtens. Namun mereka tidak memberikan kerangka waktu kapan pembebasan Mehterns akan dilakukan.

“Kami berencana melanjutkan pembebasan atas dasar kemanusiaan,” kata juru bicara TPNPB Sebby Sambom. “Kami yakin sebagian besar warga Australia dan Selandia Baru mendukung kemerdekaan Papua,” ujarnnya. “Kami tidak ingin disalahkan oleh komunitas internasional jika pilotnya meninggal saat dia disandera oleh pesawat tempur kami.”

Peters mengatakan Mehrtens dapat menghubungi beberapa teman dan keluarganya sebelum Natal dan meyakinkan mereka bahwa dia baik-baik saja. "Selandia Baru sedang menjelajahi segala cara untuk memulangkan pilot tersebut," ujarnya.

Berdasarkan unggahan Peters di media sosial X, kedua menteri membahas cara memperkuat kemitraan komprehensif antara Indonesia dan Selandia Baru, kunjungan tingkat tinggi yang akan datang, serta upaya bersama untuk menjamin pembebasan Phillip Mehrtens dengan aman. Sementara itu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di media sosial X mengucapkan selamat kepada Peters atas pengangkatannya sebagai wakil perdana menteri dan menteri luar negeri pada November 2023. Dia mengatakan “(Kami) membahas upaya peningkatan hubungan bilateral melalui kemitraan komprehensif,” tulis Retno.

Dewi Rina Cahyani

Dewi Rina Cahyani

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus