Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menuduh "aspri" tun mustafa menuduh "asri" tun mustafa

Syed kechik, direktur yayasan sabah dituduh melakukan berbagai penyelewengan. membentuk badan terpisah dari yayasan membangun markas yayasan tak sesuai rencana, manipulai konsesi hutan.

19 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMBERSIHAN terhadap korupsi dan penyalah-gunaan wewenang pemerintah Tun Mustafa di Sabah, Malaysia Timur, belum juga selesai. Sesuai dengan janji pemilunya, partai baru. Berjaya yang kini berkuasa mulai meng gkapkan korupsi di lingkungan Yayasan Sabah Yayasan yang dicap sebagai "negara dalam negara" oleh Berjaya itu, didirikan oleh bekas Menteri Besar Sabah, Tun Mustafa, hampir 12 tahun yang lalu. Maksudnya mula-mula sebagai aparat semi-pemerintah, di bidang pendidikan. Ketuanya Tun Mustafa sendiri. Tapi lalu ia bergerak pula di bidang kehutanan, perkapalan. Tak ketinggalan: bisnis tanah dan bangunan. Menurut The Straits Times, 11 Pebruari lalu, Menteri Besar Sabah yang baru, Datuk Harris Saleh, telah minta Jaksa Agung Malaysia dan Biro Penyelidikan Nasional mengambil tindakan terhadap bekas direktur Yayasan Sabah, Datuk Syed Kechik. Syed Kechik adalah seorang pengacara dari Malaysia Barat. Umurnya 50 tahun. Tempo hari ia juga dikenal sebagai "penasehat pribadi" Tun Mustafa. Ia lalu jadi direktur yayasan itu, sampai dipecat oleh Wijaya tahun lalu. Ia dituduh terlalu banyak "main sendiri" dalam menjalankan yayasan itu -- melangkahi seluruh anggota dewan pengawas seizin Tun Mustafa, majikan dan pelindungnya waktu itu, dia membentuk satu badan yang terpisah dan yayasan untuk mengelola konsesi hutan seluas 3000 mil persegi yang dihibahkan pada yayasan Sabah. Badan yang dinamai Amanah Tun Mustafa itu, dipimpin langsung oleh Tun Mustafa dan Syed Kechik di luar pengawasan dewan komisaris yayasan. Mencurigakan Malah sesudah Oktober 1972, dewan pengawas sama sekali tidak diminta persetujuannya. Misalnya dalam rencana membangun markas besar Yayasan Sabah. Pembangunan markas besar yayasan itu mencurigakan. Menurut rencana semula, tingginya hanya 21 tingkat. Kemudian dikatrol jadi 30 tingkat. Dan jadilah gedung itu pencakar langit tertinggi di Malaysia Timur - dengan harga yang naik dari $ 30 juta menjadi $ 35 juta. Nilai ekonomis, menurut Datuk Harris, sama sekali tidak ada, kecuali menaikkan harga tanah di sekitarnya. Dan tanah ini dikuasai oleh Zara Sendirian Berhad, perusahaan bangunan milik pribadi Syed Kechik. Amanah Tun Mustafa sendiri, ketika didirikan tahun 1970 - bertepatan dengan ulang-tahun ke-52 Tun Mustafa semula dimaksudkan untuk memungkinkan partisipasi rakyat Sabah dalam konsesi hutan Yayasan Sabah. Tapi konsesi hutan Yayasan Sabah juga dikabarkan jadi korban manipulasi Syed Kechik. Jatah baru dapat diperoleh secara berangsur-angsur, setelah izin perusahaan-perusahaan asing berakhir. Ternyata areal pertama yang didapat, seluas 473 KmÿFD, tidak seluruhnya diserahkan pada Yayasan. Sebab 103 KmÿFD dimanfaatkan sendiri oleh Syed Kechik melalui perusahaan Syarikat Banita Sdn. Bhd. Di situ Kechik memiliki saham terbanyak. Putera Jaksa Agu~ng Berbagai tuduhan itu, menurut partai multi-rasial Berjaya yang memerintah negara bagian Sabah sekarang, sudah cukup menjadi alasan bagi pemerintah federal untuk menindak Syed Kechik. Tapi Syed Kechik, yang juga Senator dari UMNO di Kuala Lumpur, tidak tinggal berdiam diri. Dia menolak hasil penyelidikan kantor akuntan Robert Lim, Kwong & Co. Ia menuntut supaya pemeriksaan diulangi oleh penyelidik "yang tidak berpihak". Team yang ditunjuk partai Berjaya menurut bekas orang kedua Sabah itu, "sama sekali miring sebelah". Di samping itu, Syed Kechik juga menuduh bahwa salah sekarang anggota kantor akuntan itu adalah putera Jaksa Agung". Bagi dia, pemerintah federal di Kuala Lumpur harus menunjuk team pemeriksa yang lain, yang juga membandingkan apa yang dilakukan oleh Yayasan Sabah selama dipimpinnya dengan badan-badan bentukan pemerintah Sabah yang lain. "Dengan cara demikian keobyektifan boleh dijamin", kata Syed Kechik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus