Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Sang Rja Berkabung

Ratu Alia al-Hussein istri ke-3 Raja Hussein meninggal dalam kecelakaan helikopter. Kemalangan banyak menimpa hussein, pamannya tertembak, ayahnya sakit jiwa.

19 Februari 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"TUHAN telah memilih cintaku Alia di sisiNya dan dia tidak akan kembali lagi", kata Raja Hussein dari Yordania Suara Hussein gemetar dan penuh duka. Raja mengumumkan hal ini di teve dan kerajaan Hashemite kemudian mengumumkan hari berkabung selama 40 hari. Ratu Alia Al-Hussein, isteri Raja Hussein yang ketiga, tewas dalam kecelakaan helikopter. Bersamanya, turut Menteri Kesehatan Yordania Mohammad Al-Bashir dan dua orang letnan kolonel. "Petang hari kemarin, saya mendapat berita bahwa helikopter datang terlambat. Kemudian dilaporkan bahwa pesawat hilang. Malamnya, saya mendengar berita yang menyedihkan . . . Alia tidak akan kembali lagi". Kemis, 10 Pebruari, Puteri Alia pergi ke Tafileh, 125 km sebelah selatan Amman untuk meninjau sebuah rumah sakit. Ketika terbetik berita lewat surat kabar bahwa rumah sakit tersebut tidak beres, Ratu Alia memutuskan untuk meninjaunya sendiri. Semenjak dia dinobatkan di tahun 1953, banyak malapetaka dan kesulitan yang menimpa Hussein. Isterinya pertama, Puteri Dina Abdul Hamid, yang dinikahinya di tahun 1952 dan bercerai tiga tahun kemudian, menikah lagi dengan seorang pentolan Al Fatah. Ini terjadi di tahun 1971, ketika Yordania dilanda demonstrasi, soal pengungsi Palestina, anti Hussein dan serangan Al Fatah. Raja kemudian menikah dengan seorang perempuan Inggeris, Tony Avril Gardner, seorang sekretaris, yang kemudian dirobah namanya jadi Puteri Muna. Begitu kritisnya situasi Yordan, sehingga Muna dan keempat anak-anaknya harus tinggal di London. Dalam kesepian dan kena kritik karena Hussein telah memperisteri orang Inggeris, Raja bertemu dengan seorang gadis bernama Alia Al-Taukan yang cantik, lincah, dan berpendidikan Barat. Hussein jatuh cinta ketika Alia turut perlombaan ski air di teluk Aqaba, di mana villa Raja Hussein terletak. Ayah gadis itu pernah menjabat duta besar di Kairo, Washington dan Roma, dan di tiga tempat itu pulalah Alia mendapat pendidikan. Ketika usianya 23 tahun, Alia bertemu dengan Hussein, yang umurnya 12 tahun lebih tua. Puteri Muna diceraikan. Di tahun yang sama, di akhir 1972, Alia-Hussein menikah. Setelah itu perhatian Alia tumpah ke kerja sosial. "Tuhan hanya memberikan waktu singkat sekali bagi Alia untuk mendampingi saya", ujar Raja Hussein, ayah dari 7 orang anak. Dari Ratu Alia, Hussein mempunyai dua orang anak yang masih kecil: Puteri Haya, 2 tahun, dan Pangeran Ali, berumur setahun. Pangeran kecil inilah kemungkinan besar akan dijadikan pewaris kedua, setelah Pangeran Hassan, adik Raja Hussein. Dalam pemakaman Ratu Alia, Raja Hussein mengenakan pakaian kebesaran orang Baduwi. Pandangannya sedih sekali, tapi tidak setetes air matapun keluar. Terlalu banyak sudah kemalangan menimpa dirinya. Ketika usianya 16 tahun, Hussein melihat sendiri seseorang menembak pamannya. Kemudian ayahnya harus turun tahta karena menderita sakit jiwa. Dan kini Alia, isteri yang rupanya bisa mendampingi perjuangannya, pergi untuk tidak kembali. Di pemakaman kerajaan dekat Istana Hashimiyah, tampak hadir Presiden Syria Hafez Assad dan nyonya, Ratu Farah Diba dari Iran dan Menteri Luar Negeri Jerman Barat Hans-Dietrich Genscher, yang sedianya berkunjung secara resmi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus