Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menyeret jenderal ke meja hijau

Fabian menyerahkan uang jaminannya setelah tanodba yan memerintahkan penangkapan dirinya. ia terlibat pembunuhan aquino dan rolando galman dan juga telah menyesatkan para penyelidik. (ln)

2 Februari 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEPAT pukul 6.30, Jumat pekan lalu, Jenderal Fabian Ver sudah hadir di kantor pengadilan, menyerahkan US$ 860 sebagai uang jaminan. Tak pelak lagi, kepala staf angkatan bersenjata Filipina yang menjalani cuti panjang itu berusaha menghindar dari wartawan. Sekalipun begitu, ia berusaha tampak tenang. "Sebagaimana halnya prajurit yang baik, saya selalu siap," katanya menanggapi perintah penangkapan yang dikeluarkan Tanodbayan. Tapi berkat uang jaminan, terhadap Ver hanya dikenakan tahanan luar. Berfungsi sebagai lembaga Ombudsman di Filipina, Tanodbayan mengumumkan adanya 25 tersangka berat dan ringan, termasuk Jenderal Fabian Ver, Mayjen Prospero Olivas, komandan Constabulary Metro Manila, dan Brigjen Luther Custodio, komandan Avsecom. Mereka terlibat pembunuhan ganda atas diri bekas senator Benigno Aquino dan Rolando Galman. Yang disebut terakhir ini oleh sebuah komplotan militer ditampilkan sebagai pembunuh Aquino, sekadar mengalihkan pendapat umum. Padahal, kesimpulan Komisi Agrava, yang kemudian ditunjang Hakim Bernardo Fernandez dari Tanodbayan, condong pada dua prajurit, yaitu Filomeno Miranda dan Rogelio Moreno. Keduanya mengiring Aquino turun di tangga pesawat pada hari nahas 21 Agustus 1983 silam. Dan berdasarkan bukti-bukti yang ada, keduanya sebagai tersangka pembunuh Aquino. "Kalau komplotan pembunuh memang terbukti ada, tindak pembunuhan itu menjadi tanggung jawab semua," demikian bunyi laporan Tanodbayan. Ini berarti, Custodio dan 16 prajurit tersangka lainnya - andai kata saja terbukti bersalah - bisa dijatuhi hukuman mati. Sedangkan Ver dan ketujuh tersangka ringan, yang dituduh sebagai pembantu pelaku pembunuhan, bisa terkena hukuman 12-20 tahun penjara. Sampai pada tahap ini, posisi Jenderal Ver tampaknya semakin tidak tertolong. Orang kepercayaan Presiden Marcos itu, yang semula disangka "kebal", ternyata tidak luput dari jangkauan penegak hukum. Namun, dengan air muka tidak berubah, Ver mengulangi keyakinannya bahwa ia tidak bcrsalah. Ia pun yakin, namabaiknya akan direhabilitasikan dalam sidang pengadilan yang segera diadakan pekan ini juga. "Saya tidak khawatir," kata jenderal yang berusia 64 tahun itu dengan tandas. "Saya percaya pada proses pengadilan." Ver bukan saja dituduh membantu pelaku pembunuhan, tapi juga dianggap telah menyesatkan para penyelidik, karena keterangannya tentang komplotan komunis yang merencanakan pembunuhan Aquino. Padahal, komplotan komunis itu isapan jempol belaka, yang justru tambah memerosotkan reputasi Ver. Tidak heran bila Menhan Juan Ponce Enrille meragukan peluang jenderal ini untuk kembali memegang status KSAB Filipina. Lagi pula, karena sudah meninggalkan posnya sejak Oktober 1984, "Berarti otomatis sudah dipecat sementara," kata Enrille. Dan Ver semakin tidak tertolong, bila kelak secara resmi diumumkan sebagai seorang tertuduh. Karena tidak ingin merusakkan suasana, lagi pula sidang Sandigabayan baru dimulai Rabu pekan ini, Enrille cepat-cepat menambahkan supaya "Keterangan saya jangan dihiraukan, mungkin salah." Adakah Enrille lancang? Sengaja memancing reaksi atau memang situasi politik sudah berubah? Yang pasti, Jenderal Ver tidak akan mendapat perlindungan Presiden Marcos, seperti dulu-dulu. Soalnya, sang presiden, sejak sakit agak parah Oktober silam, semakin tidak aktif. Komentarnya tentang perintah penahanan yang dikeluarkan Tanodbayan belum terdengar. Ia secara moril bahkan tidak membantu Ver, seperti yang dulu dilakukannya ketika Komisi Agrava menuduh jenderal itu terlibat komplotan militer. Istrinya, Imelda, juga belum buka suara. Banyak pengamat politik menilai, kenyataan ini mencerminkan posisi Marcos semakin gawat. Kalau benar begitu, selentingan yang menampilkan Imelda sebagai pengganti suaminya beralasan juga. Bahkan ada ramalan bahwa untuk merebut singgasana orang pertama, first lady, yang digelari kupu-kupu besi, itu akan bekerja sama dengan Menhan Ponce Enrille atau Menteri Tenaga Kerja Blas Ople ataupun Perdana Menteri Cesar Virata. Dalam situasi serba tidak menentu ini, Ver cuma menduga "Pemerintah mungkin akan memecat saya sementara." Tapi, andai kata persidangan berlangsung lama, peluang Ver untuk kembali pada statusnya semula sebagai panglima AB Filipina semakin kecil. Anehnya, dalam satu hal Ver tetap yakin, yakni sejauh yang menyangkut sikap Marcos terhadap dirinya. Dia percaya, sikap Presiden tidak akan berubah, walaupun Ver diadili karena perkara pembunuhan. "Saya yakin, pasti dia senang, terutama karena proses pengadilan dipatuhi," katanya . Menjelang sidang pengadilan, Rabu depan, pihak oposisi sudah diperkuat seorang tokoh kawakan Jovito Salonga, yang kembali ke Manila dari pengasingan di AS, 21 3anuari lalu . Sementara itu, Jose Diokno, bekas senator, berpendapat bahwa tuntutan Tanodbayan tidak mengubah keadaan. Katanya, rakyat tahu siapa sebenarnya yang bertanggung jawab atas pembunuhan Aquino dan Galman. Dan Agapito Butz Aquino, adik Senator Aquino almarhum, tetap menyesalkan "otak pembunuhan yang tetap saja tidak bisa diketahui". Berbeda dengan hakim algojo Manuel Pamaran, yang dulu terbiasa mengadili perkara korupsi. Ada kesan, Pamaran berusaha menegakkan kemerdekaan sistem peradilan di tengah-tengah situasi sosial politik yang serba rawan. "Hukum tidak mengenal seks, kaum kerabat, ataupun warna politik," ucapnya bergelora. "Saya yakin sekali, kita dapat mempertahankan keadilan."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus