Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Militer Amerika Serikat mengklaim telah membunuh seorang pemimpin kelompok radikal al Shabaab dalam sebuah serangan udara sepanjang akhir pekan lalu. Namun saat yang sama, al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas sebuah serangan baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Somalia mengatakan pemimpin al Shabaab yang diklaim telah ditembak Amerika Serikat itu adalah salah satu pendiri kelompok radikal tersebut. Al Shabaab diyakini terhubung dengan kelompok garis keras al-Qaeda, yang salah satu aksi teror mereka adalah pengeboman pada 2006, yang menewaskan puluhan ribu orang.
Polisi dan anggota militer menyisir lokasi serangan militan kelompok al-Shabaab terkait al-Qaeda, di Mogadishu, Somalia 21 Agustus 2022. Tiga penyerang ditembak mati selama operasi militer untuk mengakhiri pengepungan. REUTERS/Feisal Omar
Pemimpin al Shabaab yang dibunuh tentara Amerika Serikat tersebut teridentifikasi sebagai Abdullahi Nadir, Kepala Jaksa di kelompok al Shabaab. Nadir merupakan sosok yang menggantikan pemimpin sebelumnya, yang jatuh sakit, Ahmed Diriye.
Hingga berita ini diturunkan, al Shabaab belum memberikan konfirmasi atas klaim militer Amerika Serikat tersebut. Kementerian Informasi Somalia menyebut kematian Nadir seperti sebuah duri yang disingkirkan dari tanah Somalia.
“Pemerintah berterima kasih kepada masyarakat Somalia dan masyarakat internasional yang mau bekerja sama memfasilitas penumpasan pemimpin Al Shabaab, yang telah menjadi musuh bagi bangsa Somalia,” demikian keterangan Kementerian Informasi Somalia.
Militer Amerika Serikat yang bertugas untuk wilayah Afrika mengatakan pada Sabtu, 2 Oktober 2022, telah melakukan serangan udara di dekat Kota Jilib atau yang berlokasi sekitar 370 kilometer dari baratdaya Ibu Kota Mogadishu.
Angkatan Bersenjata Somalia, yang mendapat dukungan tentara Amerika dan sejumlah drone serta misi perdamaian dari Uni Afrika, menggembar-gemborkan keuntungan yang diperoleh dalam beberapa pekan terakhir dalam mengalahkan al Shabaab. Namun militan al Shabaab masih melancarkan serangan mematikan termasuk dua serangan pada Jumat, 1 Oktober 2022, yang menewaskan setidaknya 16 orang.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.