Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kru militer Amerika Serikat (AS) gagal memantau penurunan kecepatan pesawat pembom siluman Rockwell B-1B Lancer Stealth sebelum pendaratan rutin dan bertanggung jawab langsung atas kegagalan pendaratan pesawat senilai hampir setengah miliar dolar AS atau sekitar Rp7,4 triliun pada 4 Januari lalu, demikian bunyi sebuah laporan resmi, Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Presiden Dewan Investigasi Kecelakaan mendapati berdasarkan bukti yang cukup bahwa penyebab kecelakaan adalah kurangnya pemeriksaan silang komposit yang efektif oleh the MC (Mishap Crew/Kru Kecelakaan)," kata laporan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mishap Crew/Kru Kecelakaan (MC) adalah personel di bandar udara yang bertanggungjawab mengantisipasi dan menangani bila terjadi kecelakaan pesawat.
Pesawat berteknologi tinggi yang sangat mahal tersebut, merupakan bagian dari kekuatan penyerang elit pasukan pembom berawak berkemampuan nuklir AS.
Pesawat itu jatuh karena kru gagal memantau penurunan kecepatan dan ketinggian yang berbahaya, kata laporan itu.
"Kru Kecelakaan gagal melakukan pemeriksaan silang yang efektif dengan tidak mengenali penurunan kecepatan udara dan percepatan laju penurunan pesawat," kata laporan tersebut.
Bomber B-1B mendarat darurat di Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, 100 kaki (30,48 meter) dari Runway 13.
Empat awaknya berhasil keluar dengan selamat tetapi pesawat terbakar dan kerugian total mencapai angka US$456.248.485 atau sekitar Rp7,4 triliun, tambah laporan itu.
ANTARA