Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Militer dan militer

Kekuasaan politik di muangthai dipegang kelompok militer. khususnya pada posisi kunci dalam kabinet dan badan legislatif. peranan para perwira lulusan akademi militer angkatan ke-5.

4 April 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BILA terjadi pergantian penguasa di Muangthai, hampir bisa dipastikan itu diawali dengan sebuah kudeta militer. Tampaknya peranan militer di Negeri Gajah Putih ini sangat besar. Penggulingan kekuasaan Februari tahun silam, yang melahirkan Dewan Penyelamatan Negara yang dikuasai tentara dan berdiri di belakang layar misalnya, merupakan kudeta yang ketujuh belas kalinya dalam sejarah. Kudeta itulah yang membuat pemilu dua pekan lalu diselenggarakan. Ketika itu, 23 Februari 1991, Perdana Manteri Chatichai Choonhavan digulingkan dari kursinya oleh para perwira lulusan Akademi Militer Chulachomklao Angkatan Kelima (Class V) di bawah pimpinan Jenderal Suchinda Kraprayoon. Mereka tak puas dengan kepemimpinan Chatichai yang dianggap korup. Selain itu, para perwira lulusan tahun 1958 ini sakit hati dengan dimasukkannya Manoon Roopkachorn dalam jajaran pejabat senior di Kementerian Pertahanan. Padahal Manoon yang lulusan Angkatan ke-7 ini adalah otak kudeta militer yang gagal terhadap Perdana Menteri Prem Tinsulanonda pada tahun 1981 dan 1985. Manoon pula otak percobaan pembunuhan Jenderal Arthit Kamlangek dan Ratu Sirikit di tahun 1982. Manoon, yang melarikan diri ke Jerman dan membuka restoran Thai, tibatiba dipanggil pulang oleh Chatichai. Pangkatnya yang semula kolonel dinaikkan menjadi mayor jenderal. Tentu saja para perwira Class V ini marah. Maklum, sejak tahun 1970-an, peranan para perwira lulusan Akademi Militer Chulachomklao Angkatan Ke-5 ini sangat besar. Soalnya, mereka merupakan lulusan pertama berdasarkan kurikulum model kurikulum akademi militer Amerika Serikat setelah Perang Dunia II. Mereka pun, mulai menggeser peranan angkatanangkatan sebelumnya dalam pemerintahan Muangthai. Di antara namanama perwira Class I yang masih kedengaran adalah bekas PM Prem Tinsulanonda. Awal tradisi masuknya tangan militer ke relung-relung pemerintahan di Muangthai terjadi pada tahun 1932. Waktu itu Kolonel Phya Pahol secara berani mengubah konstitusi Kerajaan Gajah Putih. Akibatnya, negara Muangthai tak lagi berbentuk kekuasaan monarki dan Raja Prachadipok, waktu itu, hanya dijadikan simbol belaka. Kolonel Pahol juga mengusir penasihat militer Raja, Paribatra Sukhumban, ke luar negeri yakni ke Bandung, Indonesia. Sejak itu, militer mendominasi kehidupan politik Muangthai. Posisi kunci dalam kabinet dan badan legislatif senantiasa dipegang oleh kelompok militer. Hanya tiga kali Muangthai dipegang oleh pemerintahan sipil. Dalam pemilu sekarang ini pun hampir seluruh kandidat adalah orang-orang militer atau pensiunan jenderal. Termasuk bekas bekas Gubernur Bangkok Chamlong yang pensiunan jenderal. Hal ini memang sengaja dilakukan oleh pihak militer sebagai usaha untuk mempertahankan peranan militer di Muangthai. Adapun Angkatan ke-5 kali ini melangkah lebih jauh dari biasanya. Biasanya tentara memang tak begitu saja mau melepaskan kekuasaannya setelah melakukan kudeta. Tapi dalam hal Angkatan ke-5 kini, setelah berhasil melakukan kudeta tak berdarah dan membentuk Dewan Penyelamatan Nasional, mereka masih mendalangi dibentuknya Partai Samakhitam oleh Jenderal Titi Nakhonphap -- partai yang menampung pensiunan tentara dan simpatisannya. Yang lebih tegas, menurut rencana konstitusi baru, anggota senat akan ditunjuk langsung oleh Dewan Pengamanan Nasional. Seorang anggota Dewan Pengamanan nasional konon pernah menegaskan bahwa ia akan pasang orang-orangnya di senat untuk menjamin tetap berkuasanya militer. DP & Yuli (Bangkok)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus