Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah mobil terbang buatan produsen kendaraan listrik asal Cina, Xpeng Inc, untuk pertama kali dipamerkan ke muka publik. Mobil terbang yang dinamai X2 secara perdana terbang di langit Uni Emirat Arab karena Xpeng sengaja ingin meluncurkan mobil terbangnya ke pasar internasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mobil terbang X2 adalah kendaraan dengan dua tempat duduk. Mobil terbang ini, terbang ke udara secara vertikal dan mendarat pun secara vertikal.
Pengunjung melihat mobil terbang eVTOL X2 XPeng yang melakukan penerbangan publik pertamanya di Dubai, Uni Emirat Arab, 10 Oktober 2022. Setelah lepas landas di Dubai, X2 menyelesaikan penerbangan uji publik 90 menit yang bersejarah. Penerbangan ini menandai era baru yang menarik dari penerbangan jarak pendek dan solusi mobilitas cerdas. REUTERS/Amr Alfiky
Mobil terbang ini terbang ke angkasa dengan delapan baling-baling, yang dipasang di dua bagian sudut kendaraan tersebut. X2 untuk pertama kali terbang dan dipertontonkan ke publik pada Senin, 10 Oktober 2022.
Mobil terbang tersebut melakukan ‘test drive’ selama 90 detik di wilayah udara Dubai. Xpeng menggambarkan X2 penting sebagai acuan bagi mobil terbang generasi berikutnya.
“Kami sedang membuat secara bertahap mobil terbang ini untuk dijual ke pasar internasional. Untuk pertama kali, kami memilih Kota Dubai karena Dubai adalah kota paling inovatif di dunia,” kata Minguan Qiu, General Manajer Xipeng Aeroht.
Terobosan juga dilakukan oleh Sony dan Honda, yang mengumumkan kalau mobil listrik pertama yang mereka produksi bersama akan siap untuk para pelanggan pada 2026 mendatang. Pasar Amerika akan menjadi yang pertama bisa mendapatkan produk electric vehicle (EV) premium itu, sementara pasar di Jepang menyusul pada akhir 2026.
Sony dan Honda menyatakan melihat pasar Amerika sebagai peluang terbesar untuk penjualan mobil listrik premiumnya dengan harga yang disesuaikan dengan nilai tambah produk yang ditawarkan. Dan nilai tambah yang dimaksud akan seluruhnya tidak lain tentang software dan hiburan.
Menggunakan pengalaman manufaktur mobil Honda dan mengandalkan keahlian Sony dalam hal teknologi software, hiburan dan sensor, duo ini percaya mampu berdiri lebih tinggi dalam keramaian kompetisi industri EV.
Joint venture Sony Honda Mobility ini akan membuka pre-order dan memulai produksi pada 2025 di 12 pabrikan Honda yang ada di Amerika Serikat. Sangat mungkin produksi pertamanya nanti tidak akan diproduksi secara massal dan belum jelas apakah mereka akan memasarkannya ke Eropa.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.