Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Model Belgia Telanjang di Yerusalem Picu Amarah Rabi

Model asal Belgia, Marisa Papen, memicu amarah Rabi di Yerusalem karena berpose telanjang di sekitar Tembok Ratapan

29 Juni 2018 | 12.11 WIB

Seorang umat Yahudi berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 25 Februari 2016. Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh penganut Yahudi. AP Photo/Sebastian Scheiner
Perbesar
Seorang umat Yahudi berdoa di Tembok Ratapan, Yerusalem, Israel, 25 Februari 2016. Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh penganut Yahudi. AP Photo/Sebastian Scheiner

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang model asal Belgia, Marisa Papen, memicu amarah Rabi di Yerusalem karena berpose telanjang di sekitar Tembok Ratapan yang merupakan tempat suci bagi umat Yahudi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Foto telanjang Papen dimuat dalam surat kabar asal Belgia, HLN, seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat, 29 Juni 2018.

Baca: Pangeran William Kunjungi Kota Tua Yerusalem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Foto itu memperlihatkan Papen, 26 tahun, sedang berjemur di atas atap tanpa mengenakan busana dan kepalanya menghadap ke atas saat matahari bersinar terik. Di bawah dan belakangnya bisa terlihat tembok kuno di kota Yerusalem. Tembok itu merupakan tempat yang disakralkan tempat orang-orang Yahudi biasa berdoa.

Rabbi Shmuel Rabinowitz mengecam apa yang dilakukan Papen. "Itu memalukan dan insiden yang benar-benar menyedihkan, merusak kesakralan tempat suci itu serta perasaan orang-orang yang mendatanginya."

Baca: 5 Fakta Penting Tentang Yerusalem

Menurut laporan The Sun, Papen dan fotografernya, Mathias Lambrecth bertemu seseorang yang memperkenankan mereka untuk naik ke bagian atap rumahnya. Mereka kemudian terlibat percakapan, Papen meminta izin untuk mengambil gambar di atas atap dan diizinkan oleh sang tuan rumah.

Papen membela sikapnya dengan menyatakan kepada media The Sun bahwa: "Agama membuat manusia semakin menjadi hewan jinak. Kita tidak bisa lagi mendengar hati dan insting kita. Sejak lahir kita dicuci otaknya."

Baca: Nama Donald Trump Bakal Jadi Nama Stasiun di Yerusalem

Ia menambahkan, "Bagaimana bisa lapisan kulit, sebuah tubuh, membuat orang lain marah? Aku pikir karena agama berperan di sini. Untuk itu dengan mengekspresikan karya seniku di lokasi ini (Yerusalem), dan juga di Mesir, aku harap bisa mendobrak stigma yang ada."

Kejadian Papen berpose telanjang di sekitar Tembok Ratapan di Yerusalem bukanlah yang pertama. Tahun lalu Papen ditahan selama 24 jam karena berpose telanjang di depan Kuil Karnak, Mesir.

HLN | SOUTH CHINA MORNING POST | ERVIRDI RAHMAT 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus