Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak komandan gerakan Hizbullah Lebanon tidak terluka atau terdampak dalam peristiwa ledakan pager atau penyeranta karena mereka menggunakan penyeranta jenis lama, kata pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah pada Kamis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Komandan senior menggunakan pager model lama, yang baru sudah pasti diserahkan (ke yang lain), sehingga para staf komando kami tidak terpengaruh oleh tindakan keji ini," kata Nasrallah dalam pidatonya, yang disiarkan oleh lembaga penyiaran Lebanon.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Hizbullah itu juga menjanjikan tanggapan terhadap Israel terhadap sabotase tersebut dengan meledakkan perangkat komunikasi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, banyak pager yang meledak di berbagai penjuru Lebanon pada Selasa.
Menurut sejumlah laporan media, pager yang digunakan para anggota Hizbullah merupakan sistem komunikasi tertutup.
Sistem tersebut digunakan karena dinilai paling tidak rentan akibat tindakan peretasan atau penyadapan.
Sehari setelah ledakan banyak penyeranta itu, terjadi ledakan berbagai "walkie talkie" (radio genggam) yang juga terjadi di berbagai daerah di Lebanon.
Perangkat genggam dan penyeranta (pager) yang digunakan oleh kelompok Lebanon, Hizbullah, meledak pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9) di Lebanon, menewaskan setidaknya 37 orang, termasuk anak-anak dan lebih dari 3.000 orang terluka.
Gold Apollo yang berbasis di Taiwan mengatakan pihaknya tidak memproduksi perangkat yang digunakan dalam serangan itu, dan mengatakan bahwa perangkat tersebut dibuat oleh perusahaan di Eropa yang memiliki izin untuk menggunakan merek perusahaan tersebut.
Reuters belum dapat mengetahui di mana dokumen tersebut dibuat atau pada titik mana dokumen tersebut dirusak.
Sebanyak 5.000 pager dibawa ke Lebanon awal tahun ini. Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Hizbullah beralih ke pager dalam upaya menghindari pengawasan Israel terhadap telepon selulernya, menyusul terbunuhnya komandan senior dalam serangan udara yang ditargetkan selama setahun terakhir.
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, pada Kamis menuduh Israel melanggar "semua konvensi dan hukum" dan bersumpah bahwa "pembalasan akan datang."
Israel belum secara langsung mengomentari serangan tersebut, tetapi tetap waspada tinggi mengantisipasi respons dari Hizbullah.
Pilihan Editor: Pemimpin Hizbullah Bersumpah Jadikan Israel Neraka Usai Gelombang Ledakan di Lebanon
REUTERS | CNN