Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

14 Februari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FILIPINA
Bekas Panglima Militer Bunuh Diri

Mantan Panglima Militer Filipina Jenderal Angelo Reyes, 65 tahun, wafat setelah bunuh diri di depan makam ibunya, Rabu pekan lalu. Reyes diduga bunuh diri setelah dituduh menggelapkan sejumlah uang. Reyes diumumkan meninggal di Rumah Sakit Manila setelah ditemukan kehabisan darah. Ia menembakkan senjata api ke dadanya.

Saat ini Reyes menjadi perhatian utama Kongres Filipina atas tuduhan penggelapan uang selama ia menjabat pada 2001 2003. Ia terbukti menggelapkan uang setelah auditor dana pensiunnya menemukan sejumlah bukti transfer haram yang berasal dari rekening dana cadangan militer.

Sebelum dimakamkan di Libingan Ng Mga Bayani, Kota Taguig, Filipina, jenazah Reyes disemayamkan di Kapel St Ignatius dan kamp militer Aguinaldo. "Tempat itu terbuka bagi mereka yang ingin menyampaikan penghormatan terakhir," ujar putra bungsu Reyes, Marc Reyes. n

ARAB SAUDI
Perempuan Arab Tuntut Pembebasan

Puluhan perempuan di Arab Saudi unjuk rasa di halaman Kantor Menteri Dalam Negeri, Selasa pekan lalu. Mereka menuntut pembebasan tahanan perempuan yang tidak pernah diadili atas tuduhan keterlibatan dengan jaringan Al Qaidah.

Banyak dari mereka yang tidak bisa membela diri hanya karena wali mereka juga dituduh terlibat dalam jaringan Al Qaidah. "Mereka menuntut karena banyak perempuan yang ditahan tanpa proses pengadilan, padahal mereka tidak punya hubungan apa apa dengan Al Qaidah," kata salah seorang aktivis, Mohammed al Qahtani, Sabtu dua pekan lalu.

Lantaran unjuk rasa tersebut, pemerintah Arab Saudi berjanji akan berbicara kepada para wali perempuan yang telah ditahan. Pemerintah juga berjanji meninjau ulang keterlibatan mereka dan mencegah para perempuan itu terlibat lagi dalam jaringan terorisme yang sebenarnya dilakukan wali mereka.

AMERIKA SERIKAT
Kesalahan Assange Tak Bisa Dibuktikan

Penyidik Amerika diyakini gagal menemukan bukti kesalahan pendiri WikiLeaks, Julian Assange, atas tuduhan membocorkan dokumen berisi rahasia negara. Hingga sidang berlangsung, jaksa pengacara negara, polisi federal, dan Kementerian Kehakiman Amerika belum berhasil menemukan bukti bahwa Assange menerima dokumen langsung dari tangan prajurit Amerika, Bradley Manning.

Tuduhan terhadap Assange ini secara tidak langsung dipengaruhi tekanan pejabat dan anggota Kongres Amerika. Salah satunya Mike Huckabee, mantan Gubernur Arkansas dan politikus Partai Republik, yang sangat bernafsu memenjarakan Assange. "Assange harus segera dieksekusi apabila terlibat," ujarnya.

Mereka tetap berkeras bahwa pendiri WikiLeaks itu terlibat dalam konspirasi, meskipun tuduhan ini tidak berdasar dan terlihat aneh. Sebab, hingga saat ini, tidak bisa ditemukan motif atau keuntungan yang diperoleh Assange ataupun Manning dalam membocorkan kawat diplomatik itu. Hal ini semakin memperkuat fakta bahwa tidak ada hubungan langsung antara Assange dan Manning.

YUNANI
Supertanker Amerika Dibajak

Kapal tanker Amerika, Irene SL, dibajak perompak Somalia saat membawa 2 juta barel minyak atau seperlima impor minyak mentah Amerika per hari. Irene SL dibajak sehari setelah tanker Italia membawa minyak senilai US$ 60 juta di Teluk Aden, dekat Laut Arab, Rabu pekan lalu. "Pagi ini kapal diserang oleh orang orang bersenjata," kata Manajer SL yang berbasis di Yunani, Irene Enesel. "Hingga saat ini belum ada komunikasi dengan kapal tersebut."

Juru bicara Keamanan Perairan Multinasional, Komandan Susie Thompson, menyatakan kapal tanker sepanjang 333 meter ini diserang bajak laut di wilayah 220 mil dari Laut Oman. Kapal tanker seluas tiga kali lapangan bola itu mengangkut 25 awak kapal. "Kami hanya bisa berspekulasi di mana kira kira lokasi kapal saat dibajak," ujarnya.

John Drake, konsultan senior risiko keamanan laut lepas dari perusahaan AKE Ltd, mengatakan kegiatan bajak laut di Laut Oman pertama kali muncul pada 2009. "Ini merupakan daerah strategis yang patut diperhatikan karena berimplikasi terhadap pengiriman dari Persia dan Teluk Arab," katanya.

SIERRA LEONE
Charles Taylor Boikot Sidang Genosida

Mantan Presiden Liberia Charles Taylor memboikot sidang pengadilan atas dakwaan melakukan kejahatan perang yang dituduhkan kepadanya. Taylor beberapa kali tidak muncul dalam persidangan, sampai akhirnya dipanggil secara paksa Rabu pekan lalu.

Pemanggilan ini merupakan upaya terakhir jaksa Amerika, Brenda Holls, untuk menghadirkan Taylor dalam persidangan di Pengadilan Khusus Sierra Leone. Rencananya Senin pekan lalu akan dibacakan putusan penolakan hakim atas pembelaan dari Taylor, tapi sidang malah berakhir rusuh.

"Saya tidak akan mau lagi mengikuti lelucon ini," ujar Taylor, yang langsung keluar dari ruang sidang dan tidak kembali hingga istirahat siang. Di saat yang sama, pengacaranya, Courtenay Griffiths, menyatakan putusan hakim tidak sah dan ikut memboikot sidang. Taylor dituduh melakukan kejahatan perang dalam insiden berdarah antarwarga di Sierra Leone.

Cheta Nilawaty (AP, Reuters, philippinestar.com, www.nrw.nl, Gulfnews, independent.co.uk, telegraph.co.uk)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus