Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURIAH
Pejabat Tinggi Membelot
UNTUK pertama kalinya seorang pejabat tinggi sipil Suriah menentang Presiden Bashar al-Assad. Wakil Menteri Perminyakan Suriah Abdo Husameddine mengundurkan diri karena tindakan brutal pemerintah Assad yang menyebabkan tewasnya ribuan orang sejak krisis politik merebak setahun lalu.
Dalam video yang ditayangkan di YouTube, Kamis pekan lalu, Husameddine menyebut dirinya sebagai wakil menteri perminyakan dan anggota Partai Baath yang berkuasa. Seorang menteri di Suriah memiliki sejumlah wakil, yang disebut deputi. Dia tampil mengenakan jas dan dasi, duduk di sofa di lokasi yang tak disebutkan.
"Saya, Abdo Husameddine, wakil menteri perminyakan dan sumber daya mineral, mengumumkan pembelotan saya dari rezim dan mundur dari jabatan saya, serta menyatakan bergabung dengan revolusi rakyat yang mengagumkan," ujarnya.
Penampilannya itu ditujukan langsung untuk Assad. "Anda telah mengakibatkan rakyat Anda hidup dalam kesedihan sepanjang tahun, menyangkal hak hidup dan kemanusiaan mereka, serta mendorong negara ke tubir jurang," kata dia.
Husameddine, yang sudah menjadi pegawai pemerintah selama 33 tahun, tak mau menghabiskan sisa hidupnya melayani rezim yang jahat. Hingga kini tak ada tanggapan dari pemerintah Suriah ihwal pembelotan itu.
Sebelumnya, sejumlah pejabat militer telah membelot, termasuk seorang pejabat tinggi militer, Brigadir Jenderal Mustafa Ahmad al-Sheik, yang terbang ke Turki pada Januari lalu. Pada Agustus tahun lalu, Jaksa Agung Kota Hama Adnan Bakkour mengumumkan pembelotannya melalui video.
KOLOMBIA
Kuba Tak Diundang
PRESIDEN Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan tidak akan mengundang Kuba dalam Americas Summit, yang bakal digelar di Cartagena, Kolombia, April mendatang. Amerika Serikat kembali jadi biang keladi penentang utama Kuba untuk bisa hadir dalam pertemuan para kepala negara se-Benua Amerika itu.
"Saya pikir Raul Castro mengerti alasannya," ujar Santos kepada media pekan lalu. Kuba memang sudah dikeluarkan dari Organisasi Negara Benua Amerika itu sejak 1962 karena negara penghasil cerutu terbaik dunia itu memilih berhaluan komunis.
Banyak pendapat mengatakan Amerika Serikatlah yang menekan Kolombia agar tidak mengundang Kuba. Namun itu dibantah negara tuan rumah.
Keputusan ini membuat negara-negara berhaluan kiri lainnya bereaksi. Venezuela bahkan mengancam akan memboikot pertemuan tersebut.
AFGANISTAN
Keranjingan Ski
RATUSAN orang membanjiri pegunungan bersalju di Provinsi Bamiyan, Afganistan, Jumat dua pekan lalu. Dengan antusias mereka menikmati kejuaraan ski, Afghan Ski Challenge 2012, yang digelar di wilayah pegunungan Koh-e-Baba itu.
Puluhan orang tampak meluncur meliuk-liuk menuruni perbukitan. Ketika peserta dari Afganistan melintasi garis finis di posisi pertama, warga setempat dan pegawai pemerintah bersorak. "Semua saudara menganggap saya sebagai pahlawan," ujar Khalil Reza, 19 tahun, pemuda buta huruf yang menjuarai perlombaan.
Reza, yang tinggal di rumah lumpur kecil bersama orang tua dan tujuh saudaranya, mengalahkan para pesaingnya, termasuk sejumlah atlet dari negara-negara Barat yang lebih berpengalaman. Ia memboyong hadiah piala, jam tangan senilai US$ 745, dan jaket seharga US$ 659.
Meski Afganistan memiliki banyak pegunungan bersalju, ski merupakan barang baru. Pengembangannya terhalang oleh fasilitas yang tak memadai. Di Bamiyan—yang dikenal luas karena penghancuran patung Buddha oleh Taliban beberapa dekade lalu—desa-desa belum dialiri listrik. Untuk memanaskan ruangan, mereka menggunakan pemanas berbahan bakar kotoran hewan.
Sejak perlombaan digelar di sana tahun lalu, wisatawan mulai berdatangan, terutama warga asing yang tinggal di Kabul. Penduduk setempat pun ikut menikmati gemerincing dolar. Sayangnya, meski Bamiyan merupakan wilayah paling aman di Afganistan, jalanan dari Kabul menuju tempat itu dikuasai Taliban.
Kendala lainnya adalah tak ada penerbangan komersial ke Bamiyan. Jadi, para peserta perlombaan harus menyewa pesawat sendiri. "Beberapa orang berpikir ini ide gila menggelar kejuaraan ski di negara yang terkoyak perang," kata Christoph Zurcher, penggagas Afghan Ski Challenge.
IRAN
Ahmadinejad dalam Tekanan
PRESIDEN Iran Mahmud Ahmadinejad berada dalam tekanan setelah kelompok konservatif penentangnya memenangi pemilihan umum parlemen Jumat dua pekan lalu. Hasil itu akan memuluskan jalan Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei menggantikan Ahmadinejad pada tahun depan.
Para loyalis Khamenei merebut 200 kursi dari 290 kursi di parlemen. Bahkan saudara perempuan Presiden, Parvin Ahmadinejad, gagal merebut kursi. Kekalahan kubu Ahmadinejad di sejumlah wilayah itu merupakan pukulan telak bagi Presiden, yang dikecam karena sering melangkahi wewenang Khamenei dalam mengangkat pejabat tinggi.
Dalam perebutan 30 kursi di Ibu Kota Teheran pun pendukung Khamenei meraih 19 kursi. Sisanya direbut pendukung Ahmadinejad. Kelompok garis keras memenangi pemilihan di kota-kota basis Syiah, seperti Qom dan Mashhad, serta di provinsi-provinsi besar, seperti Isfahan dan Tabriz. Sekutu Khamenei yang juga besannya, Gholam-Ali Haddad Adel, mendapat suara terbanyak.
Kemenangan kelompok garis keras itu tidak akan mengubah banyak kebijakan luar negeri Iran. Program nuklir, yang ditentang Barat, akan terus berjalan.
Menurut pengamat politik Iran, Hamid Farahvashian, kekalahan Ahmadinejad membuktikan ada keretakan di elite penguasa. Perpecahan itu akan tampak ke permukaan dalam beberapa pekan ke depan. "Kubu Ahmadinejad belum hancur. Kita tunggu dan lihat apa yang terjadi setelah parlemen baru bersidang Juli nanti," ujar Farahvashian.
Parlemen baru mungkin bakal memanggil Ahmadinejad untuk menjelaskan seputar kegagalan menangani ekonomi dan kebijakan luar negeri. Parlemen bisa memecat dia bila penjelasannya tak memuaskan.
VATIKAN
Dibobol Kelompok Peretas
SEKELOMPOK peretas berhasil membobol dan mengacak-acak jaringan situs Vatikan dan mematikannya selama beberapa jam. Kelompok yang menamakan diri Anonymous itu membobol situs resmi Vatikan, vatica.va.
Dalam pernyataan mereka, pembobolan ini merupakan bentuk protes dari berbagai skandal yang dilakukan otoritas Gereja Katolik, yang dipimpin Takhta Suci Vatikan. Misalnya soal pencabulan anak di bawah umur oleh para pendeta Katolik, pembakaran buku-buku sejarah dan sastra, bantuan terhadap penjahat perang Nazi untuk kabur ke luar negeri, serta pelarangan penggunaan kondom dan aborsi.
Sebelumnya, situs itu telah beberapa kali dicoba dibajak, tapi upaya para peretas selalu gagal. "Serangan ini tidak untuk menyerang agama Kristen dan keyakinan lainnya di seluruh dunia, tapi hanya buat Gereja Apolistik Roma yang korup," kata para peretas, seperti yang dilansir New York Times. Pembobolan kali ini terkait dengan penangkapan lima orang dari kelompok hacker Lulzsec, yang juga pernah menyerang mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo