Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mati Sia-sia di Penjara
PERTENGAHAN 1975, publik dihebohkan oleh kisah kematian Petrus dan Saleh di tahanan polisi. Petrus meninggal dengan luka tembak di penjara kepolisian Medan, Sumatera Utara. Sedangkan Saleh Yusuf tewas dengan luka di perut dan leher di tahanan kepolisian Gorontalo.
Sayangnya, meski diangkat oleh majalah Tempo ketika itu, kematian Petrus dan Saleh menguap begitu saja. Polisi berkeras Petrus mati bunuh diri. Di sekujur tubuhnya memang ada lima luka tembak. Sepucuk pistol Colt 38 dengan lima selongsong peluru ditemukan tidak jauh dari kaki korban. Selidik punya selidik, pistol itu kepunyaan seorang kopral polisi yang bertugas di sana.
Kematian Saleh tak kalah misterius. Dia sempat dirawat di rumah sakit dengan tubuh penuh luka bekas penganiayaan. Kepada keluarganya yang menengok, dia mengaku disiksa sejumlah polisi. Tapi, karena hal itu disampaikan Saleh menjelang ajal menjemput, tak ada yang sempat menelusuri pesan terakhirnya tersebut.
Petrus dan Saleh dipenjara dengan tuduhan berbeda. Petrus, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, dituduh memperkosa pembantu rumah tangga di rumahnya sendiri. Ihwal tuduhan itu agak janggal. Suatu hari, seorang polisi dari Petumbak, Medan, mendatangi rumah Petrus bersama seorang penghulu. Mereka mengaku sebagai sanak saudara Ngatiyem, pembantu rumah tangga Petrus. Tanpa basa-basi, mereka langsung menuding Petrus sebagai ayah dari bayi yang sedang dikandung Ngatiyem.
Petrus kontan membantah dan menolak bertanggung jawab. Dia bahkan menantang untuk diperiksa di pengadilan. Berdasarkan itu, dia ditangkap. Ngatiyem sendiri tak pernah menuduh majikannya. Dia bahkan mengaku ayah bayinya adalah seorang pria bernama Bejo.
Kisah Saleh lebih miris lagi. Dia ditangkap dengan tuduhan ikut melemparkan batu ke rumah seorang warga Gorontalo. Padahal dia kebetulan saja tengah lewat di depan rumah itu, ketika polisi sibuk melakukan penangkapan. Sampai menjelang kematiannya, Saleh tak diketahui keluarganya sedang ditahan polisi.
Kematian janggal dua pemuda ini konon sudah ditangani penegak hukum. Laporan atas kasus Petrus dan Saleh sudah sampai ke meja Kepala Kepolisian RI di Jakarta. Sebuah regu pemeriksa kabarnya telah dibentuk. Tapi sampai kini penyelesaiannya tak jelas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo