Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

1 September 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BURMA
Suu Kyi Mogok Makan

Tokoh demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, menolak menyantap makanan yang dikirimkan ke rumahnya. Suu Kyi kabarnya menjalani mogok makan sejak 29 Juli lalu. Tapi junta militer Burma membantah pernyataan itu.

Pendukung Suu Kyi yang melarikan diri ke luar negeri, Nyan Win, mengatakan Suu Kyi terakhir mendapat pasokan makanan pada 15 Agustus lalu. Juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi itu belum bisa memastikan kondisi penerima Hadiah Nobel Perdamaian 1991 yang menjalani tahanan rumah ini. Ia mengkhawatirkan kondisi kesehatan Suu Kyi.

Sebelumnya, Suu Kyi juga dilaporkan sejumlah media mengalami tekanan darah rendah dan tak bisa beranjak dari tempat tidur. Dia pernah mogok makan pada 2003 meski dibantah pemerintah Burma.

PAKISTAN
Zardari Calon Presiden

Ketua Umum Partai Rakyat Pakistan (PPP) Asif Ali Zardari mendaftarkan diri menjadi calon Presiden Pakistan, Rabu pekan lalu. Zardari akan bersaing dengan mantan Ketua Mahkamah Agung Saeeduz Zaman Siddiqui yang dicalonkan Liga Muslim Pakistan (PML-N) dalam pemilihan presiden 6 September nanti.

Pemilihan presiden akan dilakukan di majelis rendah dan tinggi serta empat dewan provinsi. Suami mendiang bekas Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto itu optimistis bisa menang karena berhasil pada pemilihan umum parlemen. ”Kemenangan kami sebagai partai menjadi modal yang kuat,” kata juru bicara PPP, Sherry Rehman.

Partai Zardari mendapat suara mayoritas dalam pemilihan parlemen Februari lalu. Mereka berkoalisi dengan PML-N, pimpinan bekas perdana menteri Nawaz Sharif. Tapi koalisi pecah pekan lalu karena Zardari menolak melantik kembali 60 hakim yang dipecat mantan presiden Pervez Musharraf.

SUDAN
Pembajakan Pesawat

Pesawat berpenumpang sekitar 100 orang dibajak setelah lepas landas dari Nyala, Sudan Selatan, Selasa pekan lalu. Tapi drama peristiwa itu hanya berlangsung 22 jam. Semua penumpang bebas dan dua pembajaknya menyerahkan diri di Bandar Udara Kufra, Libya.

Pelaku membajak pesawat Boeing 737/200 milik maskapai penerbangan Sunair, Sudan. Kedua pembajak awalnya mengaku anggota organisasi garis keras Gerakan Pembebasan Sudan yang ingin bertemu dengan pemimpinnya di Prancis. Namun organisasi itu menampik pengakuan para pembajak.

Direktur Eksekutif Sunair Murtada Hassan mengatakan pembajakan itu bermotif pribadi, bukan atas nama kelompok politik atau pemberontak yang bertikai di Sudan. Selama ini Darfur menjadi markas pemberontak pemerintah Sudan. Konflik yang berlangsung lebih dari lima tahun lalu itu menewaskan 200 ribu orang dan 2,5 juta orang mengungsi dari wilayah Darfur.

ISRAEL
Yayasan Al-Aqsa Diserbu

Pasukan keamanan Israel menyerbu dan menutup kantor Yayasan Al-Aqsa di Kota Umm al-Fahm, bagian utara Israel, Ahad pekan lalu. Kantor itu dituduh membantu gerakan Hamas. Sekretaris Jenderal Organisasi Konferensi Islam (OKI) Profesor Ekmeleddin Ihsanoglu mengutuk Israel atas penyerbuan Yayasan Al-Aqsa itu.

Pasukan menyerbu kantor tersebut atas perintah Kementerian Pertahanan Israel. Mereka menyita dokumen, komputer, dan sejumlah uang. ”Tindakan itu merupakan serangan mencolok terhadap lembaga yang berusaha melindungi tempat suci umat Islam, kristiani, dan peninggalan sejarah di Palestina,” kata Ihsanoglu.

Al-Aqsa adalah yayasan yang didirikan Partai Islam Arab-Israel dengan misi melindungi tempat-tempat suci, khususnya Masjid Al-Aqsa. Pasukan keamanan Israel menuduh yayasan ini mengucurkan dana kepada organisasi Hadawa di Yerusalem Timur, yang dioperasikan Hamas.

AMERIKA SERIKAT
Janji Obama di Konvensi Partai

Kandidat resmi Partai Demokrat ke pemilihan umum Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, berjanji akan membalikkan badai delapan tahun terakhir yang menimpa Amerika akibat kegagalan Presiden George W. Bush. Di bawah Bush, kata senator Illinois itu, ”Kebijakan Washington menjadi rusak.”

Dalam Konvensi Partai di Denver, Colorado, pekan lalu, Obama misalnya menyebut kegagalan perang melawan Al-Qaidah dan perang di Irak.

Jika terpilih sebagai presiden, ia berjanji akan mengakhiri perang Irak.

Dalam pidato resmi yang dihadiri 84 ribu orang itu, Obama kembali mengutip pidato bersejarah Martin Luther King, I Have A Dream, 45 tahun silam, yang dirayakan pada tanggal yang sama. Obama mengatakan sudah waktunya mimpi Amerika kembali dinyalakan. ”Orang-orang dari berbagai keyakinan dan warna kulit mendengar bahwa di Amerika nasib kita terkait, bahwa bersama mimpi kita dapat menjadi satu,” ucapnya.

McCain Tunjuk Wakilnya

John McCain, 72 tahun, calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, menunjuk Sarah Palin, 44 tahun, sebagai wakilnya. Keputusan itu disampaikan Jumat pekan lalu saat Konvensi Nasional Partai Republik di Denver. Setelah pengumuman itu, McCain dan Palin langsung tampil bersama dalam kampanye di Ohio.

Palin, Gubernur Negara Bagian Alaska, diharapkan dapat mendongkrak perolehan suara McCain. Usia mudanya dianggap cocok mengimbangi McCain, yang sudah sepuh. Palin juga lebih muda satu generasi dibanding Joseph Biden, 66 tahun, senator Delaware yang menjadi pasangan Barack Obama dari Partai Demokrat.

Karier politik Palin cukup cemerlang. Lulusan ilmu jurnalistik dari University of Idaho ini masuk politik pada 1992 sebagai anggota Dewan Kota Wasila, Alaska. Empat tahun kemudian, ia menjadi wali kota di sana. Pada 2003, ia masuk Komisi Konservasi Minyak dan Gas Alaska. Palin menjadi Gubernur Alaska pada 2006, mengalahkan Tony Knowles dari Partai Demokrat. Terpilih pada usia 42 tahun, Palin adalah Gubernur Alaska termuda sekaligus perempuan pertama di posisi tersebut. Sebelum berpolitik, ibu lima anak ini pernah menjadi reporter olahraga, pengusaha peralatan rekreasi, dan pengusaha perikanan.

Selain Palin, nama yang pernah dipertimbangkan McCain sebagai calon wakil presiden adalah Gubernur Minnesota Tim Pawlenty, mantan Gubernur Massachusetts Mitt Romney, dan senator Connecticut, Joe Lieberman.

RUSIA
Putin Tuduh Amerika

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin menuduh Amerika Serikat memprovokasi konflik di Georgia untuk kepentingan kampanye calon presiden, Kamis pekan lalu. Namun Putin tak menyebut nama partai atau calon presiden. Ia juga tak menyertakan bukti tudingan itu.

Dalam wawancaranya dengan CNN, Putin mengatakan mendapat informasi dari pejabat pertahanan Rusia. Menurut dia, Amerika mendorong Georgia untuk menyerang Ossetia Selatan. Putin mengatakan Amerika selalu merasa lebih mudah mempersenjatai satu pihak dalam menyelesaikan konflik ketimbang terlibat dalam perundingan. ”Calon presiden itu memerlukan sedikit kemenangan dalam perang,” kata Putin dalam wawancara itu.

Amerika memiliki 130 tentara latih yang mendidik militer Georgia untuk membantu konflik di Irak. Pejabat kedutaan Amerika di Tbilisi, Georgia, mengatakan tentara itu sama sekali tak terlibat dalam pertempuran. Juru bicara Gedung Putih, Dana M. Perino, mengatakan pejabat pertahanan Rusia memberikan informasi keliru kepada Putin. ”Sangat tak masuk akal Amerika terlibat,” kata Dana.

Yandi M.R., Angela Dewi (AFP, AP, BBC)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus