Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

19 Januari 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NIGERIA
Boko Haram Bunuh 2.000 Nyawa

LEMBAGA hak asasi manusia Amnesty International menyatakan 2.000 orang di Nigeria dibunuh oleh kelompok Boko Haram. Menurut Kepala Distrik Baga, Baba Abba Hassan, sebagian besar korban adalah anak-anak, wanita, dan orang tua yang tak bisa berlari ketika Boko Haram memasuki Kota Baga. Distrik ini merupakan salah satu lokasi serangan.

Amnesty International juga merilis citra satelit yang menunjukkan bukti tak terbantahkan dan mengejutkan besarnya pengaruh serangan Boko Haram terhadap Kota Baga dan Goro Dowon. Citra satelit diambil sebelum serangan pada 2 Januari lalu dan setelah serangan, 7 Januari. Gambar memperlihatkan 3.700 bangunan rusak atau benar-benar hancur. "Salah satu kota hampir terhapus dari peta," kata Daniel Eyre, periset Nigeria untuk Amnesty International, seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis pekan lalu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari 11 ribu orang kabur ke perbatasan Nigeria dekat Chad dan Kamerun sejak serangan 3 Januari yang berlangsung empat jam itu. Karena itu, Amnesty International meminta pemerintah Nigeria dan Chad menjamin bantuan kemanusiaan.

Ini merupakan tahun keenam Boko Haram menculik dan membunuh di wilayah di timur laut Nigeria. Kelompok ini bahkan menculik gadis usia sepuluh tahun untuk digunakan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri.

Kelompok ekstrem ini menarik perhatian dunia ketika pada April tahun lalu menculik 276 anak sekolah dari sebuah asrama. Lusinan anak kabur, tapi pemerintah Nigeria gagal menyelamatkan 219 anak lainnya. Analis memperkirakan jumlah personel Boko Haram 4.000-5.000 orang serta menduduki wilayah Adamawa dan Yobe.

MALAYSIA
Tentara Dipecat karena Tinta Pemilu

MAYOR Zaidi Ahmad, anggota angkatan udara Malaysia yang mengungkap tidak efektifnya tinta pemilihan umum pada 2013, kini diberhentikan sebagai tentara aktif. Pengadilan menyebut Zaidi melanggar protokol militer dengan membuat pernyataan kepada media.

Koran Malaysia, Rakyat Post, melaporkan Zaidi dicopot berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Angkatan Bersenjata. Panel pengadilan militer menetapkan dia bersalah tak menyampaikan keluhan lewat saluran militer. Zaidi mengungkap dokumen tentang tinta pemilu kepada media tanpa izin angkatan bersenjata.

Panel yang dipimpin Kolonel Saadon Hasnan mengatakan delapan saksi telah dipanggil sejak pengadilan dimulai, Mei 2013. "Penuntut bisa menciptakan kasus yang meyakinkan melawan tertuduh," ujarnya seperti dilaporkan The Malaysian Insider, Senin pekan lalu.

Zaidi balik menuduh pengadilan memiliki agenda politis dan lebih peduli pada cara mengisi perut daripada menggunakan kepala mereka. Pengadilan menginterupsi Zaidi saat ia mengungkapkan unek-uneknya. Ia diminta menghormati pengadilan. Zaidi, seperti dikutip The Malaysian Insider, menanggapi, "Saya tidak punya kata-kata lagi. Sampai jumpa di pengadilan Allah."

Koalisi pemerintahan Malaysia yang dipimpin Organisasi Nasional Persatuan Malaysia (UMNO), pengusung Perdana Menteri Najib Razak, memenangi 9 dari 12 negara bagian dalam pemilu dua tahun lalu. Di bawahnya menyusul koalisi oposisi di bawah Anwar Ibrahim.

Anwar kini mempertanyakan pencopotan Zaidi. Menurut dia, pemberhentian Zaidi terlalu kasar bagi orang yang hanya mengungkap ketidakefektifan tinta pemilu. "Saya meminta penjelasan dari menteri pertahanan. Ini tuduhan sangat kejam untuk seseorang yang telah mengabdi selama 26 tahun," ucapnya seperti dikutip The Malay Mail Online, Kamis pekan lalu.

KROASIA
Presiden Perempuan Pertama Kroasia

Seorang perempuan konservatif populis terpilih sebagai Presiden Kroasia setelah mengalahkan calon inkumben dari kubu kiri-tengah. Kolinda Grabar-Kitarovic, perempuan itu, menjadi presiden perempuan pertama di negara yang kini sedang diliputi ketidakpuasan akibat krisis ekonomi tersebut.

Komisi pemilihan umum nasional setempat menyatakan, dari total 97 persen suara yang dihitung, Grabar-Kitarovic unggul 50,54 persen pada pemilu Ahad dua pekan lalu. Lawannya, Presiden Ivo Josipovic, memperoleh 49,46 persen. Ini berarti Grabar-Kitarovic menang dengan selisih tipis, 21 ribu suara. Josipovic telah mengakui kekalahannya dan mengucapkan selamat kepada Grabar-Kitarovic.

Perempuan 46 tahun itu adalah anggota Kesatuan Demokrasi Kroasia (HDZ). Ia juga mantan menteri luar negeri, Duta Besar Kroasia untuk Amerika Serikat, dan mantan asisten Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pada Ahad itu, seperti dikutip Al Jazeera, ia berkata, "Sangat percaya diri bakal menang karena rakyat memilih untuk perubahan."

Grabar-Kitarovic sebelumnya mengkritik Presiden Josipovic, menganggapnya tak melakukan apa pun untuk menghentikan kemerosotan ekonomi Kroasia yang mengakibatkan tingkat pengangguran mencapai 20 persen—salah satu yang tertinggi di Uni Eropa. "Saya tak akan membiarkan siapa pun mengatakan bahwa Kroasia tak akan sejahtera dan kaya," ujarnya, seperti dikutip BBC, Senin pekan lalu.

Pemilu itu merupakan ujian bagi pemerintah Kroasia berhaluan kiri-tengah, yang akan menghadapi pemilu parlemen akhir tahun ini. Kemenangan pihak konservatif bisa membawa Kroasia kembali ke nasionalisme sayap kanan, yang membahayakan hubungannya dengan negara tetangga, Serbia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus