Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

7 April 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CILE
Terguncang Lindu dan Tsunami

Gempa hebat mengguncang lepas pantai utara Cile. Lindu berkekuatan 8,2 skala Richter itu memicu tsunami. Sedikitnya lima orang tewas karena tertimpa reruntuhan bangunan dan terkena serangan jantung. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat, gempa terjadi pada Selasa pekan lalu pukul 20.46 waktu setempat, yang berpusat di 86 kilometer barat laut wilayah pertambangan Iquique.

Pusat Peringatan Tsunami menyatakan pesisir Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika, dan Nikaragua berada dalam bahaya tsunami. Lembaga itu menyatakan gelombang setinggi hingga 2,1 meter telah menghantam beberapa daerah di Cile, yang juga mengakibatkan terjadinya pemadaman listrik, kebakaran, dan tanah longsor.

Puluhan ribu orang langsung dievakuasi ke daerah-daerah yang lebih aman karena pemerintah setempat menyatakan keadaan darurat. Menteri Dalam Negeri Cile Rodrigo Penailillo mengatakan gempa dimanfaatkan oleh sekitar 300 narapidana perempuan untuk melarikan diri dari penjara di Iquique. "Kami telah mengambil tindakan untuk memastikan ketertiban umum tetap terjaga," kata Penailillo seperti dilansir BBC, Rabu pekan lalu.

Cile masuk wilayah rawan gempa di dunia. Daerah tengah dan selatan negara itu pernah diguncang gempa berkekuatan 8,8 skala Richter diikuti tsunami yang melanda sejumlah kota pada Februari 2010. Dua tahun lalu, Cile juga sempat diguncang gempa 7,2 pada skala Richter, tapi tidak mengakibatkan kerusakan berarti.

INGGRIS
Penyelidikan Al-Ikhwan al-Muslimun

Pemerintah Inggris khawatir terhadap sepak terjang Al-Ikhwan al-Muslimun. Selasa pekan lalu, Perdana Menteri David Cameron memerintahkan agen intelijen MI5 dan MI6 menyelidiki organisasi yang telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Mesir dan Arab Saudi itu. Cameron khawatir organisasi itu terlibat aksi radikal di Inggris Raya dan negara lain.

Melalui juru bicaranya, Cameron mengatakan ingin mengetahui gambaran lengkap organisasi itu. "Perdana Menteri telah menugasi tim untuk meninjau filosofi dan aktivitas Al-Ikhwan al-Muslimun dan kebijakan pemerintah terhadap organisasi itu," ujar juru bicara itu, seperti dikutip BBC. Tim peninjau dipimpin Duta Besar Inggris untuk Arab Saudi, Sir John Jenkins.

Menurut The Times, pemerintah Inggris mempelajari laporan yang menyatakan para pemimpin organisasi itu bertemu di London tahun lalu untuk merencanakan tanggapan mereka atas situasi mutakhir di Mesir.

Al-Ikhwan al-Muslimun, organisasi pendukung Presiden Mesir Muhammad Mursi, yang digulingkan oleh militer, telah dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh pemerintah Mesir. Sejumlah media di Inggris melaporkan anggota organisasi itu diduga telah menyeberang ke London untuk menghindari tekanan di negerinya.

AMERIKA SERIKAT
Penembakan di Pangkalan Militer

Penembakan kembali terjadi di Amerika Serikat. Kali ini seorang pria bersenjata api melepaskan tembakan di pangkalan militer Fort Hood di Killeen, Texas, Rabu sore pekan lalu. Tembakan itu menewaskan tiga orang dan melukai 16 lainnya. Pelaku, yang bernama Ivan Lopez, 34 tahun, kemudian bunuh diri.

Komandan Fort Hood Letnan Jenderal Mark Milley mengatakan pelaku adalah veteran tempur di Irak berpangkat kopral yang memiliki masalah kesehatan mental dan pernah dirawat. "Saat ini tidak ada indikasi insiden itu berkaitan dengan terorisme, tetapi penyelidikan terus berlanjut," kata Milley seperti dilansir USA Today, Kamis pekan lalu.

Ia mengatakan 16 orang yang terluka dan 3 korban tewas semuanya adalah personel militer. Tersangka menggunakan senjata semi-otomatis kaliber 45 yang baru dibeli di daerah setempat. Menurut Milley, Lopez berjalan ke sebuah bangunan lalu melepaskan tembakan sekitar pukul 16.00. Ia kemudian masuk ke mobil sambil melepaskan tembakan lagi, sebelum pergi ke bangunan lain dan terlibat adu tembak dengan polisi militer. Tak lama kemudian, mayat Lopez ditemukan di tempat parkir. "Dia tewas menembak dirinya sendiri," kata Milley.

Sumber di Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama telah diberi kabar tentang insiden itu. "Sedih sekali kita menyaksikan hal seperti ini terjadi lagi," ujarnya menirukan Obama.

Penembakan ini mengingatkan pada insiden serupa di tempat yang sama pada 2009, ketika mantan psikiater Angkatan Darat, Mayor Nidal Hasan, melepaskan tembakan secara membabi-buta, yang menewaskan 13 orang dan melukai 32 lainnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus