Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

24 Maret 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

VENEZUELA
Intelijen Tangkap Wali Kota Oposisi

Agen intelijen Venezuela menangkap Daniel Ceballos, Wali Kota San Cristobal, dari kubu oposisi, dengan tuduhan "pemberontakan sipil", Kamis pekan lalu. Wali kota itu dituduh memicu kekerasan dengan membiarkan demonstrasi yang berujung kerusuhan berjalan lebih dari sebulan.

Menteri Dalam Negeri Miguel Rodriguez Torres, yang juga mengepalai dinas intelijen nasional Sebin, mengatakan agen intelijen menahan Ceballos atas perintah pengadilan di Negara Bagian Tachira Barat.

"Ini tindakan keadilan bagi wali kota yang tidak hanya gagal memenuhi kewajibannya di bawah hukum, tapi juga memfasilitasi dan mendukung semua kekerasan yang tidak rasional di kota ini," kata Torres, seperti dikutip Al-Jazeera. Setelah ditangkap, Ceballos akan langsung menjalani proses pengadilan.

Seorang pria yang mengaku sebagai pembantu wali kota itu mengatakan Ceballos ditangkap di Karakas. Saat itu ia sedang mengadakan pertemuan dengan para wali kota dari kubu oposisi.

San Cristobal merupakan tempat bagi 250 ribu orang di Tachira, dekat perbatasan Kolombia. Wilayah ini telah menjadi pusat bentrokan berkelanjutan antara demonstran, pengikut radikal pro-pemerintah, dan aparat keamanan.

Sebelumnya, jaksa mengatakan seorang pekerja Kota Karakas dibunuh dengan beberapa tembakan, Selasa malam pekan lalu, saat dia dan beberapa orang lain menurunkan penghalang jalan yang dipasang demonstran oposisi. Peristiwa ini terjadi sehari setelah Mahkamah Agung menginstruksikan para wali kota oposisi di empat kota, termasuk San Cristobal, mencopot barikade jalan yang diatur para demonstran.

Setidaknya 31 orang tewas sejak 12 Februari lalu. Tiga orang ditembak mati dalam bentrokan setelah pawai oposisi di Karakas. Para demonstran menuntut Presiden Nicolas Maduro mundur. Maduro justru menuding pihak oposisilah yang memicu kerusuhan dan ingin melakukan kudeta. l

THAILAND
Jabatan Presiden Senat Diskors

Panel antikorupsi Thailand menjatuhkan skorsing bagi Presiden Senat Nikom Wairatpanij pada Kamis pekan lalu. Wairatpanij dinilai bersalah mendukung partai Perdana Menteri Yingluck Shinawatra untuk mengubah konstitusi.

Asia One News melaporkan Wairatpanij kini menghadapi ancaman pemakzulan lewat pemungutan suara dan larangan berpolitik. Dia merupakan satu dari ratusan politikus pro-Yingluck yang juga dibidik Komisi Anti-Korupsi Nasional (NACC).

Yingluck menghadapi serangkaian tuntutan hukum, termasuk tuduhan telah mengabaikan sejumlah peringatan sehingga skema beras yang dilancarkannya membuka celah bagi praktek korupsi dan menyebabkan kerugian keuangan. Jika terbukti bersalah, Yingluck bisa dilarang ikut dalam politik selama lima tahun. Namun pendukungnya menganggap ini bagian dari perebutan kekuasaan melalui pengadilan.

Para demonstran oposisi yang menduduki sebagian ibu kota selama hampir empat bulan menuntut Yingluck mundur dari jabatannya. Mereka mendesak pembentukan semacam dewan rakyat yang anggotanya dipilih. Dewan itulah yang diharapkan menjalankan pemerintahan sementara sampai pemilu bisa dilangsungkan.

Gelombang kekerasan politik, yang terjadi bersamaan dengan aksi demonstrasi itu, telah menyebabkan 23 orang tewas dan sedikitnya 700 orang luka-luka. Hampir setiap hari dilaporkan terjadi insiden penembakan dan ledakan bom di Bangkok.

MESIR
Investor Bisnis Percaya Al-Sisi

Kepala Angkatan Bersenjata Mesir Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mungkin tidak terlihat seperti seorang bermodel demokrat. Namun kalangan pengusaha asing dan lokal percaya dia mampu menstabilkan situasi dan membuka peluang investasi di negara-negara Arab yang padat penduduk.

"Saya pikir sebagian besar investor akan mengatakan hal itu, tidak semuanya muncul secara demokratis, tapi akan lebih stabil, sehingga investasi akan aman," kata Gabriel Sterne dari Exotix, bank di London yang menangani investasi di Mesir, seperti dikutip Reuters.

Sisi menggulingkan Presiden Muhammad Mursi pada Juli tahun lalu setelah protes massal terhadap pemerintahan yang dikuasai Al-Ikhwan al-Muslimun. Dia lalu meluncurkan peta jalan politik yang mencakup pemilihan presiden. Mengingat popularitasnya yang kuat, ia diharapkan bisa terpilih dalam pemilihan presiden mendatang.

Setelah terpilih nanti, Sisi perlu mewujudkan perekonomian yang lebih baik. Dia dianggap sebagai tokoh yang dapat mengambil keputusan berani dan tegas. Setelah dua kali pergantian pemerintahan dalam tiga tahun penuh gejolak, Mesir mendambakan ketenangan ekonomi dan politik. Sisi dianggap sebagai orang yang mampu mewujudkan hal itu.

Investor negara-negara Barat tampaknya setuju dengan hal itu. "Dia (Al-Sisi) tampaknya memiliki dukungan yang telah lama absen dari setiap politikus tunggal. Apa pun itu, ini adalah tanda stabilitas," ujar Sterne.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus