Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SURIAH
Teka-teki Gas Sarin di Suriah
Tim penyelidik ÂPerserikatan Bangsa-Bangsa di Suriah, SeÂnin pekan lalu, Âmemastikan bahwa senjata kimia yang membunuh warga Suriah di Ghouta timur, wilayah di pinggiran Ibu Kota Damaskus, pada 21 Agustus lalu adalah gas sarin. Sampel tanah di sekitar tempat jatuhnya roket jenuh dengan kandungan sarin. Sampel darah dan urine para korban menunjukkan bukti keracunan sarin dan komponen turunannya.
Laporan PBB juga mengidentifikasi penggunaan roket buatan Iran yang dimodifikasi, Falaq-2, serta roket buatan Soviet M-14 di Zamalka, Ein Tarma, dan Muadhamiya. Namun tim yang dipimpin pakar asal Swedia, Ake Sellstrom, itu tidak menyimpulkan siapa pengguna gas beracun yang menurut intelijen Amerika telah menewaskan 1.429 orang termasuk 426 anak-anak tersebut.
Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, seperti dikutip Reuters, mengatakan tingginya kualitas dan kuantitas serangan dan tipe roket yang ditembakkan menunjukkan, "Jelas hanya rezim berkuasa yang sanggup melakukannya."
Amerika, Prancis, Inggris, dan Jerman kompak menyebut rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai pelakunya. Sebaliknya, Rusia, yang menjadi sekutu Suriah, menyebut laporan tim PBB itu tidak akurat. "Tanpa gambaran lengkap, kita tak dapat membuat keputusan yang baik, tapi sebuah keputusan yang dipolitisasi, bias, dan tidak imbang," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, seperti dilansir Ria Novosti, Selasa pekan lalu. Suriah sejak awal membantah sebagai pelaku. l
AUSTRALIA
Gebrakan Tony Abbott
Beberapa jam setelah dilantik sebagai perdana menteri ke-28 Australia, Rabu pagi pekan lalu, Toby Abbott langsung membuat gebrakan. Ia memberhentikan tiga kepala layanan publik dan merombak birokrasi pemerintah federal. Abbott dan ke-41 menteri, pembantu menteri, dan sekretaris parlemen resmi dilantik oleh Gubernur Jenderal Quentin Bryce di Canberra.
Meski mendapat kritik, Abbott jalan terus. Dia juga merealisasi janjinya menghapus skema pajak karbon dan memperketat perbatasan untuk menurunkan jumlah pencari suaka yang datang menggunakan perahu. Abbott menunjuk Wakil Kepala Militer Mayor Jenderal Angus Campbell untuk memimpin kebijakan memperketat perbatasan dengan Operasi Kedaulatan Perbatasan.
"Hari ini bukan hanya hari seremonial, ini adalah hari untuk bertindak," kata Abbott, yang akan berkunjung ke Indonesia pada 30 September mendatang. Salah satu agendanya adalah membahas soal manusia perahu. l
MEKSIKO
Wali Kota Gay Pertama
Meksiko kini resmi punya wali kota gay, dan Benjamin Medrano Quezada yang membuat kejutan ini. Quezada terpilih sebagai Wali Kota Fresnillo, di Negara Bagian Zacatecas, Senin pekan lalu. Meski melegalkan hubungan sejenis, Meksiko dikenal sebagai negara dengan penganut Katolik Roma yang kuat.
Quezada, 47 tahun, yang diusung Partai Revolusioner Institusional pimpinan Presiden Enrique Pena Nieto, berhasil menang dalam pemilihan pada 7 Juli lalu. Penyanyi dan pemilik bar gay ini menghadapi masalah terbesar di kota dengan penduduk 230 ribu jiwa itu. Kota tersebut menjadi lokasi perebutan kekuasaan di antara dua kartel narkoba terbesar Meksiko (Los Zetas dan The Gulf), yang terlibat dalam perang berkepanjangan untuk menguasai jalur penyelundupan narkoba di perbatasan Amerika Serikat.
Selain berjanji memberantas angka kriminal, ia tak akan menyinggung soal orientasi seksual dalam aturan yang bakal dibuat nanti. "Apa yang penting bagi warga adalah apa yang Anda lakukan dalam kehidupan pribadi. Apa yang mereka inginkan adalah pekerjaan yang bagus dari para politikus," katanya kepadaBBC Mundo. l
AMERIKA SERIKAT
Penembakan di Jantung Amerika
Kemudahan memiliki senjata api di Amerika Serikat kembali dipertanyakan setelah insiden penembakan di Markas Komando Sistem Angkatan Laut Amerika di US Navy Yard, Washington, DC. Aaron Alexis, 34 tahun, menembak secara membabi-buta dan menewaskan 12 orang, Senin pagi pekan lalu. Ia lalu tewas di tangan polisi.
Alexis adalah personel Angkatan Laut Amerika sejak 2007 hingga 2011. Dia menghabiskan sebagian besar karier militernya di bagian dukungan logistik di lokasi kelahirannya, Fort Worth, Texas. Semasa bertugas, ia menerima dua penghargaan umum, yakni National Defense Service Medal dan Global War on Terrorism Service Medal.
Insiden ini, menurut Washington Post, merupakan kejadian kelima sepanjang 2013. Situs Motherjones mencatat, sejak 1982, setidaknya 62 penembakan terjadi di Amerika, tersebar di 30 negara bagian dari Massachusetts hingga Hawaii. Angkanya kian hari kian tinggi. Sebanyak 25 penembakan terjadi sejak 2006 dan tujuh di antaranya terjadi sepanjang 2012.
Alexis disebut mengidap masalah mental. Pada 2004, ia menembak ban mobil yang melintas di jalan di Seattle. Lalu, pada 2010, senjatanya meletus dan pelurunya menembus ke lantai kamar tetangga yang berada di atas kamarnya. l
FILIPINA
Zamboanga Berangsur Pulih
Kondisi Zamboanga, kota di Pulau Mindanao, Filipina Selatan, yang bergolak dalam dua pekan terakhir, berangsur pulih. Militer Filipina berhasil menghalau pasukan pemberontak Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF), yang sempat menyandera ratusan orang.
Meski demikian, pertempuran terus berlangsung. Hingga Rabu pekan lalu, korban jiwa tercatat 104 orang, terdiri atas 14 aparat keamanan, 83 anggota MNLF, dan 7 warga sipil.
Kepala Kepolisian Kota Zamboanga Senior Superintendent Jose Chiquito Malayo, yang sempat dikabarkan disandera, telah dibebaskan. Rabu pekan lalu Malayo bahkan berhasil membujuk 23 pemberontak MNLF untuk menyerah kepada pemerintah. Penerbangan ke kota dengan penduduk sekitar 1 juta jiwa itu juga sudah mulai dibuka.
Krisis di Zamboanga pecah saat sekitar 300 anggota MNLF datang ke kota, Senin dua pekan lalu, dan melakukan penyanderaan. Saat itu, mereka bermaksud mendeklarasikan kemerdekaan Moro dan menuding Filipina tak menghormati kesepakatan perdamaian 1996. Dalam perjanjian ini, MNLF dan Filipina menyepakati pemberian otonomi untuk penduduk muslim di Filipina Selatan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo