Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cina
Biro Al Jazeera Tutup
Kantor berita Al Jazeera menutup biro Beijing setelah pemerintah Cina mengusir reporternya. Al Jazeera menyatakan telah mengajukan perpanjangan visa bagi para jurnalisnya, tapi hingga pekan lalu belum juga dikabulkan.
Melissa Chan, koresponden Al Jazeera di Cina sejak 2007, sudah menghasilkan 400 laporan dengan berbagai topik. Direktur pemberitaan Al Jazeera edisi bahasa Inggris, Salah Negm, mengatakan pihaknya telah membuat liputan di semua bidang di Cina. "Kami berharap Cina mengapresiasi integritas jurnalis dan berita-berita kami," kata Negm.
Al Jazeera ditekan pemerintah Cina setelah menyiarkan laporan tentang sistem penjara Cina pada tahun lalu. Namun Melissa Chan tidak terlibat dalam liputan itu.
Pemerintah Cina juga menolak permintaan Al Jazeera menempatkan koresponden baru menggantikan Chan. Kementerian Luar Negeri Cina menolak memberikan alasan penolakan itu. "Setiap orang harus mematuhi hukum Cina dan etika profesionalnya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hong Lei.
Beijing menyatakan jurnalis asing bebas meliput di negara itu, kecuali di Tibet. Namun, kenyataannya, para koresponden sering dilecehkan dan kadang menjadi korban kekerasan saat meliput isu-isu sensitif pemerintah. Pekan silam, belasan jurnalis diperiksa Biro Keamanan Publik lantaran masuk Rumah Sakit Chaoyang, tempat aktivis hak asasi manusia Cina, Chen Guangcheng, dirawat.
Bob Dietz dari Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan pengusiran Chan ini merupakan kemunduran dalam dunia media di Cina. l
Korea Utara
Kanibalisme Saat Kurang Pangan
Korea Utara menghukum mati tiga orang dengan tuduhan kanibalisme. Kasus seperti ini memang marak dalam beberapa tahun terakhir, terutama saat bencana kelaparan melanda negara itu setelah embargo ekonomi dari negara Barat dan gagal panen pada awal 1990. Sekitar dua juta orang telah menjadi korban kelaparan.
Seorang pria di Hyesan, wilayah timur laut Korea Utara, dieksekusi pada Desember 2009 karena membunuh seorang remaja putri dan memakan dagingnya lantaran kelaparan. Sebelumnya, seorang lelaki dan anaknya ditembak mati di Kota Doksong pada 2006. Mereka dituduh memakan daging manusia.
Kelaparan merebak setelah Korea Utara gagal mereformasi mata uangnya pada akhir 2009. Akibatnya, inflasi membubung tinggi dan bahan pangan tak terbeli.
Dalam dokumen polisi Korea Utara, kasus kanibalisme sudah puluhan kali terjadi. Dokumen itu menyebutkan seorang pria petugas keamanan yang tak kuasa menahan rasa lapar membunuh rekannya dengan kapak. Si pria memakan sebagian dagingnya dan sisanya dijual di pasar dengan menyamarkannya sebagai daging domba.
Dokumen ini diperoleh dari warga Korea Utara yang kabur ke Korea Selatan. Namun dokumen itu belum bisa diverifikasi karena pemerintah Korea Utara sangat tertutup. l
Amerika Serikat
Ramalan di Lapangan Basket
Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Mitt Romney, tiba-tiba muncul di lapangan basket pada Ahad dua pekan lalu. Bersama istrinya, Ann Lois, dan teman lamanya, Bob White, ia tampak asyik menikmati pertandingan keempat babak playoff NBA antara tuan rumah Boston Celtics dan Atlanta Hawks di TD Garden, Boston.
Dalam tayangan langsung stasiun televisi TNT, Gubernur Massachusetts periode 2003-2007 ini tampak membaur dengan para penonton di tribun tengah. Seusai pertandingan, ia membentangkan handuk putih bertulisan "Saya Seorang Celtic".
Kemunculannya kontan mendapat sorotan para pendukung Partai Demokrat. Bekas bintang NBA, Charles Barkley, dalam siaran langsung pertandingan itu, meramalkan kandidat Partai Demokrat akan mengalahkan Romney dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada November mendatang. "Jangan dimasukkan hati. Anda kelihatannya orang baik, tapi Anda akan kalah," ujar komentator pertandingan NBA di TNT.
Dunia politik bukan hal baru bagi Barkley, yang pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Alabama pada 1995 dari Partai Republik. Pria yang menyeberang menjadi pendukung Demokrat ini beberapa waktu lalu mengatakan para kandidat presiden dari Partai Republik idiot karena mengkritik Barack Obama secara tidak wajar. l
Amerika Serikat
Obama Legalkan Nikah Sesama Jenis
Presiden Amerika Serikat Barack Obama akan menyetujui pernikahan sesama jenis. Ia menjadi Presiden Amerika pertama yang memberikan hak-hak sipil untuk gay dan lesbian, yang sudah diperjuangkan sejak sepuluh tahun lalu.
Dalam jajak pendapat, mayoritas warga Amerika mendukung pernikahan sesama sejenis. Sebelum mengambil keputusan, Obama sempat berdebat panjang dengan keluarga dan para penasihatnya. "Secara pribadi, penting bagi saya untuk terus maju dan saya pikir pasangan sesama jenis harus dapat menikah," kata Obama dalam wawancara dengan Robin Roberts dari ABC News, Rabu pekan lalu.
Beberapa negara, seperti Kanada, Spanyol, dan Argentina, telah melegalkan pernikahan sesama jenis. Kelompok yang memperjuangkan hak gay berharap pandangan Obama akan menginspirasi lebih banyak perubahan. "Ini sangat penting, berita yang sangat baik bagi Amerika Serikat," kata Julio Moreira, presiden kelompok Arco Iris, yang memperjuangkan hak gay.
Namun keputusan Obama ini bisa menjadi bumerang bagi pencalonannya kembali dalam pemilihan presiden November mendatang. Penduduk Carolina Utara, misalnya, siap mengamendemen undang-undang untuk melarang hubungan sesama jenis.
Vatikan dan petinggi agama lainnya belum berkomentar, tapi pemimpin politik menentang pernikahan gay sekaligus mengkritik Obama. Politikus yang berkaitan dengan gereja Pantekosta dan Katolik telah berbicara keras menentang pernikahan sesama jenis di Amerika Latin. "Obama adalah seorang pria dengan etika filosofis bingung," kata anggota Kongres Peru, Martha Chavez, dari gerakan Opus Dei Konservatif Katolik.
Filipina
Panas di Laut Cina Selatan
Hubungan Filipina dan Cina kembali memanas. Ketegangan dipicu sengketa Pulau Scarborough Shoal atau Pulau Huangyan di Laut Cina Selatan. Wakil Menteri Luar Negeri Cina Fu Ying mengatakan angkatan lautnya siap merespons segala tindakan Filipina.
Ketegangan yang berkaitan dengan pulau karang itu telah berlangsung sebulan. Tiap pihak mengirimkan kapal perangnya ke wilayah itu. Ketegangan terjadi saat kapal perang Cina menghadang kapal perang Filipina yang hendak menahan nelayan Cina pada 10 April lalu.
Fu meminta semua kapal Filipina ditarik dari perairan pulau itu. Dia juga mengingatkan Filipina agar tak mengganggu para nelayan Cina. "Filipina tak sadar telah melakukan kesalahan, tapi malah bertindak memanaskan situasi," kata Fu saat memanggil Konsul Dagang Filipina Alex Chua, Senin pekan lalu.
Sejumlah negara memperebutkan kawasan Laut Cina Selatan, yang diyakini kaya minyak dan gas. Cina dan Taiwan mengklaim memiliki wilayah seluas 1,7 juta kilometer persegi ini. Sedangkan Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam mengklaim beberapa bagian wilayah ini.
Manila mengklaim wilayah itu berdasarkan Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa. Filipina memasukkan wilayah itu ke yurisdiksi Kota Masinloc. Sedangkan Beijing mengatakan menguasai wilayah itu sejak beratus tahun silam.
Wali Kota Masinloc Desiree Edora mengatakan kapal Cina melarang nelayan Filipina memasuki Scarborough Shoal. Sebaliknya, Cina malah mengizinkan nelayan Cina menangkap ikan di sana. l
Suriah
Rekomendasi Bantuan Tambahan
Tim pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Suriah merekomendasikan tambahan tenaga guna menghentikan kekerasan. Kepala misi PBB di Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, mengatakan masyarakat dunia perlu membantu menghentikan kekerasan di Suriah.
Aksi kekerasan masih merebak di negara itu. Dua ledakan kuat menghantam Kota Damaskus pada jam sibuk Kamis pagi pekan lalu. Ledakan itu menewaskan 40 orang dan melukai puluhan orang. Pemerintah Suriah menuding serangan itu dilakukan kelompok teroris.
Pengamat hak asasi manusia untuk Suriah menyebutkan korban tewas sekitar 50 orang, termasuk warga sipil dan anggota pasukan keamanan. Tim pemantau PBB juga nyaris menjadi korban saat bom menghantam konvoi di provinsi bagian selatan, Deraa.
Sejak pemberontakan pecah pada Maret tahun lalu, lembaga hak asasi manusia mencatat sedikitnya 12 ribu orang telah tewas, dan 800 orang di antaranya tewas sejak gencatan senjata yang didukung PBB diberlakukan pada 12 April lalu.
Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon meminta pemerintah Suriah dan oposisi segera mengakhiri kekerasan dan membuka dialog. "Perang skala penuh akan menghancurkan seluruh wilayah Suriah." l
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo