Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kanada
Lawatan William dan Kate
Penerus takhta Inggris, Pangeran William, dan istrinya, Kate Middleton, melakukan kunjungan kenegaraan untuk pertama kalinya ke Kanada, setelah bulan madu mereka. Kunjungan ini dianggap sebagai kunjungan penting karena menegaskan peran Monarki Inggris terhadap Kanada.
William dan Kate tiba di Ontario, Kanada, pada pukul 14.00, Kamis pekan lalu. Mereka berencana ikut merayakan hari kemerdekaan Kanada, yang jatuh pada Jumat. Pasangan ini juga akan mengunjungi provinsi berbahasa Prancis, Quebec, sehari kemudian.
Di Quebec, William dan Kate akan menggunakan celemek dan ikut memasak bersama organisasi pemuda Quebec, sekaligus merayakan api unggun bersama mereka. Pasangan itu juga akan pergi berkano untuk merayakan hari kemerdekaan Kanada. Setelah itu, pasangan ini akan menuju Los Angeles, Amerika Serikat, untuk menghadiri sebuah acara makan malam dan pertandingan polo.
Guinea Khatulistiwa
Prihatin Senjata ke Libya
Pemimpin Afrika menyatakan keprihatinannya atas pengiriman senjata kepada pemberontak Libya oleh Prancis. ”Kami takut senjata berakhir di tangan teroris,” ujar seorang pejabat tinggi yang enggan disebut namanya. Menjelang Konferensi Tingkat Tinggi Uni Afrika yang berlangsung selama dua hari di Malabo, Ketua Komisi Uni Afrika Juan Ping tidak mengkritik Prancis secara langsung, tapi hanya menyatakan khawatir atas terjadinya penyebaran senjata.
Prancis mengakui pada Rabu pekan lalu mulai mengirimkan senjata kepada pemberontak di Libya. Menurut Ping, senjata ini sudah mencapai Al-Qaidah, pengedar narkoba, dan penyelundup. Senjata bisa disalahgunakan untuk mengacaukan negara-negara Afrika dan menculik turis untuk meminta uang tebusan. ”Pengiriman senjata bisa menjadi bumerang bagi pemerintah yang memasok,” ujar Ping.
Al-Qaidah di Afrika Utara telah menahan empat sandera Prancis sejak September tahun lalu. Mereka juga menyandera seorang wanita Italia yang diculik Februari lalu.
Turki
Sabotase Gaza Flotilla
Salah satu kapal Gaza Flotilla disabotase saat berlabuh di perairan Turki. Baling-baling kapal Irlandia, Saoirse, rusak akibat ledakan bom plastik. Ini adalah kapal kedua yang rusak dalam sepekan menjelang keberangkatan armada ke Jalur Gaza.
”Kami percaya bahan peledak plastik digunakan untuk meniup dan melemahkan baling-baling, dan ini akan menenggelamkan kapal di laut terbuka,” kata Fintan Lane, salah satu koordinator kapal Irlandia. Lane mengatakan kerusakan itu mirip dengan yang terjadi pada kapal lain yang berlabuh di Piraeus, Athena. Dia meminta pihak berwenang Yunani dan Turki menyelidiki apa yang disebut tindakan teror.
Mereka sedang bersiap buat konvoi menuju Jalur Gaza untuk memperingati setahun tragedi Gaza Flotilla. Tahun lalu, komando angkatan laut Israel menyerbu armada bantuan ini di perairan internasional. Sembilan orang tewas, termasuk sukarelawan asal Amerika.
Militer Israel mengklaim peserta armada mengancam membunuh personel mereka. Mereka menuduh karung asam sulfat sedang ditimbun di kapal yang akan digunakan dalam serangan terhadap pasukan Israel.
Afganistan
Sandera Prancis Bebas
Dua wartawan Prancis akhirnya dibebaskan setelah disandera di Afganistan selama 18 bulan. Mereka kembali ke Paris pada Kamis pagi pekan lalu. Kedatangan mereka disambut aksi solidaritas wartawan Prancis atas penderitaan sandera selama 547 hari.
Hervé Ghesquière dan Stéphane Taponier diculik Taliban pada 30 Desember 2009. Mereka bersama fixer, penerjemah, dan sopir Afganistan diculik di Provinsi Kapisa. Ketiganya—Reza, Hidar, dan Sattar—juga telah dibebaskan.
Dalam pernyataan yang dirilis Rabu pekan lalu, Presiden Nicolas Sarkozy mengatakan, ”Presiden sangat senang dengan pembebasan dua rekan kami, Hervé Ghesquière dan Stéphane Taponier.” Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Afganistan Hamid Karzai atas penanganan krisis serta semua orang yang terlibat dalam pembebasan para sandera.
Iran
Sekutu Ahmadinejad Korup
Mantan wakil menteri luar negeri dan orang dekat Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad ditangkap atas tuduhan korupsi. Muhammad Sharif Malekzadeh ditahan pada Kamis dua pekan lalu.
Malekzadeh mengundurkan diri hanya tiga hari setelah ia diangkat sebagai wakil menteri luar negeri pekan lalu. Dia berhenti setelah atasannya, Menteri Luar Negeri Ali Akbar Salehi, menghadapi proses pemakzulan gara-gara keretakan politik antara kelompok garis keras dan Ahmadinejad. Anggota parlemen mengancam akan menendang Salehi dari kantor menteri luar negeri jika dia tidak memecat Malekzadeh.
Ahmadinejad sudah berbulan-bulan bermusuhan dengan kubu garis keras dan ulama tentang masa depan Iran. Dalam surat pengunduran dirinya, Malekzadeh mengatakan tidak bisa lagi menanggung ”manipulasi dan ketidakadilan” dari lawan-lawannya.
Mesir
Sidang Pembunuh Aktivis Ditunda
Sidang pengadilan terhadap seorang polisi yang dituduh membunuh aktivis bernama Khaled Said, 28 tahun, ditunda pengadilan Mesir hingga 24 September mendatang. Khaled tewas setelah diseret keluar dari sebuah kafe Internet di Alexandria oleh seseorang yang menggunakan seragam polisi Juni lalu. Setelah diseret keluar, Khaled diduga diserang dan dipukuli oleh beberapa orang dengan seragam yang sama.
Kemarahan masyarakat terhadap pembunuh Khaled memanas setelah pihak keluarga mengambil gambar jenazah Khaled yang penuh dengan luka lebam sesaat sebelum diotopsi. Gambar inilah yang kemudian menyebabkan gelombang unjuk rasa besar-besaran di Mesir pada Januari 2010.
Pengacara keluarga Khaled meminta dibuat otopsi independen yang baru. Hasil otopsi ini akan dipakai buat memperhitungkan ganti kerugian yang diderita keluarga akibat kehilangan Khaled. Otopsi ini juga digunakan untuk mencari bukti yang dapat memperkuat tuduhan atas penyiksa dan pembunuh Khaled.
Ninin Damayanti, Cheta Nilawaty (CNN, Guardian, France24, www.dawn.com, guardian.co.uk, aljazeera.net)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo