Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

6 Juni 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JERMAN
Wabah E. Coli

Dimulai dari Jerman, bakteri Escherichia coli mewabah di Eropa, menewaskan sedikitnya 14 orang dan mengakibatkan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit. Bakteri ini diduga berasal dari mentimun impor dari Spanyol. Belgia dan Rusia sudah menghentikan impor mentimun dari Spanyol—kendati pertengahan pekan lalu larangan impor itu dicabut lagi.

Dinas penanggulangan penyakit dari Robert Koch Institute melaporkan 365 kasus infeksi akibat E. coli Rabu pekan lalu. Kasus baru akibat E. coli itu termasuk komplikasi yang mengakibatkan gagal ginjal. Menteri Kesehatan Jerman Daniel Bahr mengingatkan, sumber infeksi masih aktif. ”Warga harus waspada,” kata Bahr.

Pejabat Uni Eropa melaporkan bakteri E. coli sudah menyebar di Swedia, Denmark, Inggris, Austria, Belanda, Spanyol, Cek, dan Prancis. Menteri Perlindungan Konsumen Jerman Ilse Aigner menganjurkan warga tak mengkonsumsi sayuran mentah dulu. Uni Eropa melaporkan sekitar 1.150 orang diserang bakteri E. coli di sejumlah negara Eropa.

ARAB SAUDI
Bangun Reaktor Nuklir

Arab Saudi akan membangun 16 pembangkit listrik tenaga nuklir pada 2030 dengan biaya lebih dari US$ 100 miliar atau sekitar Rp 850 triliun. Koordinator kerja sama ilmiah bidang tenaga atom dan energi terbarukan, Abdul Ghani bin Melaibari, mengatakan reaktor nuklir akan menutupi 20 persen kebutuhan listrik Arab Saudi. ”Kami akan membangun dua reaktor nuklir sepuluh tahun ke depan,” kata Melaibari dalam acara Gulf Environment Forum di Jeddah, Selasa pekan lalu.

Biaya setiap reaktor, menurut Melaibari, sekitar US$ 7 miliar. Proyek ini akan segera ditenderkan dalam skala internasional. Semua perusahaan yang memiliki teknologi maju di seluruh dunia boleh mengikuti tender. ”Kami akan mempertimbangkan kemampuan perusahaan serta manfaatnya,” ujar Melaibari.

Arab Saudi mempunyai hampir 20 persen cadangan minyak dunia dan menjadi pengekspor minyak terbesar. Setiap tahun, permintaan minyak dalam negeri selalu naik. Kebutuhan listrik di Arab Saudi diperkirakan tumbuh rata-rata 7-8 persen hingga sepuluh tahun ke depan.

PAKISTAN
Komite Independen Usamah

Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani mengumumkan pembentukan komite independen untuk menyelidiki keberadaan Usamah bin Ladin di Pakistan, Selasa pekan lalu. Komisi dengan lima anggota panel itu akan dipimpin Javed Iqbal, hakim senior Mahkamah Agung Pakistan. ”Untuk membuktikan bahwa kami juga berperan dalam memberantas terorisme,” kata Gilani.

Pasukan khusus Amerika Serikat, Navy Seals, menyergap Usamah bin Ladin di sebuah rumah di Abbottabad, Pakistan, 2 Mei lalu. Serangan yang menewaskan Usamah itu tak melibatkan pemerintah dan militer Pakistan. Posisi rumah sembunyi Usamah itu sangat dekat dengan akademi militer. Pakistan diduga melindungi buron nomor satu dunia yang menjadi otak serangan gedung World Trade Center pada 11 September 2001 itu.

Di dalam negeri, parlemen Pakistan menolak tim penyelidik militer yang dibentuk pemerintah. Mereka mendorong penyelidikan oleh kelompok independen. ”Tim ini diharapkan bisa mengungkap fakta kehadiran Usamah dan seputar serangan itu,” kata tokoh oposisi Nawaz Sharif beberapa pekan lalu.

MESIR
Usir Diplomat Iran

Mesir mengusir diplomat Iran, Qasim al-Hosseini, yang diduga melakukan kegiatan mata-mata, Senin pekan lalu. Kantor berita MENA mengutip Jaksa Agung Taher el-Kholy mengatakan Qasim diduga menyerahkan informasi kepada dinas intelijen Iran. ”Ada pelanggaran protokol diplomatik,” ujar Taher.

Taher mengatakan Qasim aktif merekrut agen untuk bekerja sebagai mata-mata selama revolusi 18 hari di Mesir. Diplomat itu, menurut dia, mengambil keuntungan dari vakumnya keamanan di Mesir. Polisi Mesir mengikuti Qasim selama beberapa minggu dan menemukan pelanggaran prosedur serta protokol diplomatik. Qasim hanya punya waktu 48 jam untuk segera meninggalkan Mesir setelah diinterogasi.

Iran pernah memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir pada 1980. Ketika itu, Teheran memprotes keputusan Kairo yang menandatangani perjanjian perdamaian dengan Israel pada 1979.

Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi membantah kabar penahanan dan pemulangan Qasim. Menurut dia, Qasim bertugas menemani 50 intelektual Mesir yang diundang ke Iran.

LIBYA
Siap Gencatan Senjata

Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma bertemu dengan pemimpin Libya, Muammar Qadhafi, di Tripoli, Senin pekan lalu. Zuma, yang mewakili Uni Afrika sebagai penengah konflik di Libya, mengatakan Qadhafi siap melakukan gencatan senjata. ”NATO juga harus menghentikan pengeboman,” ujar Zuma.

Pada April lalu, Zuma bersama delegasi Uni Afrika juga sudah menyambangi Tripoli menyerukan perdamaian di Libya. Pada pertemuan itu, Qadhafi telah menyetujui prinsip peta perdamaian Uni Afrika. Namun ia tetap melakukan serangan terhadap demonstran.

Dalam pertemuan kedua di kompleks Bab al-Azizi, Qadhafi kembali menyatakan siap berdamai. Ia juga sepakat membuka akses penyaluran bantuan kemanusiaan. Namun Zuma gagal membujuk Qadhafi meninggalkan negaranya. ”Qadhafi tak siap meninggalkan negerinya meski dalam kesulitan besar,” ujar Zuma. ”Keselamatan pribadinya mengkhawatirkan.”

NEPAL
Jenis Kelamin Ketiga

Biro Pusat Statistik Nepal memasukkan jenis kelamin tambahan, bukan hanya pria dan wanita, dalam sensus penduduk. Mereka menambahkan jenis kelamin ketiga untuk gay, lesbian, biseksual, dan transgender. Pengelompokan kelamin ketiga secara resmi itu merupakan yang pertama di dunia. Rabu pekan lalu, Nepal menyelesaikan tahap kedua sensus penduduk.

Jenis kelamin baru itu ditulis dalam sertifikat kependudukan sehingga diharapkan gay, lesbian, biseksual, dan transgender memiliki hak yang sama dengan warga lain. Kartu penduduk ini bisa dipakai untuk membuka rekening di bank, membuat paspor, membeli rumah, mendapat pekerjaan, dan lain-lain. Pemegang kartu pertama dengan jenis kelamin ketiga adalah Dilu Buduja, 35 tahun. ”Saya lahir sebagai perempuan, tapi tumbuh serasa laki-laki,” kata Dilu, yang sering dipanggil Badri.

Direktur Biro Pusat Statistik Bikash Bista mengatakan kategori baru jenis kelamin itu diharapkan mengubah persepsi dunia. Negeri berpenduduk 29 juta ini sering dianggap sebagai negara tradisional konservatif. Menurut dia, kategori jenis kelamin ketiga ini berdasarkan putusan Mahkamah Agung tentang diskriminasi gender.

Yandi M.R. (ArabNews, AFP, TheNews, CNN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus