Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

YAMAN
Demonstran Ditembaki

BENTROKAN antara demonstran antipemerintah dan aparat keamanan di Sanaa dan Aden, Yaman, menimbulkan korban sedikitnya sepuluh orang tewas dan belasan lainnya terluka. Saat insiden berlangsung, pengunjuk rasa tengah menyerukan tuntutan pengunduran diri Presiden Ali Abdullah Saleh dengan segera.

Menurut seorang saksi mata, polisi menyusup dengan pakaian sipil dan menembaki pengunjuk rasa yang berusaha mencapai kawasan luar Sanaa. Korban tewas itu mengalami luka tembak di kepala dan dada.

Sebenarnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah Yaman dan oposisi yang menyatakan Presiden Saleh akan mengundurkan diri setelah 30 hari. Tapi rupanya hal itu tidak meredakan kekisruhan. Warga Yaman tidak mempercayai kesepakatan yang dimediasi negara-negara Teluk itu. Pasalnya, kesepakatan itu menjamin Presiden Saleh dan keluarganya kebal dari tuntutan hukum.

AMERIKA SERIKAT
Tornado Mengamuk

GELOMBANG badai tornado menerjang lima negara bagian di Amerika Serikat dan menewaskan sedikitnya 173 orang. Jumlah korban diperkirakan akan meningkat. Mereka berasal dari Alabama, Mississippi, Georgia, Virginia, dan Tennessee. Tornado mulai menghantam sejak Selasa malam pekan lalu dan bergerak dari Texas ke Georgia. Badai itu diperkirakan akan menghantam Negara Bagian Carolina, lalu ke arah timur laut.

Sekitar 83 ribu bangunan hancur di Tuscaloosa, Negara Bagian Alabama. Unit gawat darurat rumah sakit setempat menampung hingga 100 orang korban luka. "Kami tak pernah melihat tornado dengan dampak kerusakan besar seperti ini di Tuscaloosa dalam jangka waktu cukup lama," ujar Wali Kota Tuscaloosa Walter Maddox pekan lalu.

Maddox menambahkan, warganya mengalami kesulitan berkomunikasi. Sebanyak 1.400 tentara nasional dikerahkan. Presiden Barack Obama telah menyetujui permintaan Gubernur Alabama Robert Bentley untuk memberi bantuan darurat pemerintah, termasuk tim SAR dan perangkatnya. "Kami menghargai upaya mereka yang bekerja tak kenal lelah untuk melakukan penyelamatan dalam bencana ini," kata Obama.

AFGANISTAN
Warga Amerika Ditembak

SEORANG tentara Afganistan yang diperkirakan tengah mengalami frustrasi menembaki orang-orang di bandar udara Kabul. Sembilan warga Amerika Serikat tewas. Delapan di antaranya tentara dan satunya lagi kontraktor sipil. Pelakunya juga tewas dalam insiden itu. Sedangkan lima tentara Afganistan mengalami luka-luka.

Juru bicara Departemen Pertahanan Afganistan, Jenderal Mohammad Zahir Azimi, mengatakan pelaku bernama Ahmad Gul, 48 tahun, yang telah mengabdi di dinas militer selama 20 tahun sebagai pilot. "Motif penembakan masih diselidiki," katanya pekan lalu.

Tentara Amerika yang terbunuh itu adalah pelatih dan penasihat untuk angkatan udara Afganistan. Peristiwa penembakan ini termasuk serangan paling mematikan yang melibatkan personel militer Afganistan dan Amerika, yang berkoalisi untuk melawan Taliban dan Al-Qaidah. Dalam setahun, ada tujuh insiden semacam ini.

Tibet
Pengganti Dalai Lama Terpilih

LOBSANG Sangay, sarjana hukum lulusan Harvard, akan menjadi perdana menteri pemerintah Tibet di pengasingan, menggantikan kepemimpinan politik Dalai Lama. Ini merupakan hasil pemilu anggota parlemen dan kalon tripa (perdana menteri) dari 56 komisi pemilihan daerah.

Sangay memenangi pemilu dengan 27.051 suara dari total 49.084 suara warga Tibet di seluruh dunia, yang merupakan 55 persen dari total suara. "Perdana menteri baru efektif pada 15 Agustus," kata Kepala Komisaris Pemilihan Jamphel Choesang pekan lalu. Itu berarti setelah berakhirnya masa jabatan Perdana Menteri S. Rinpoche, yang mengepalai komite parlemen untuk mengamendemen piagam Tibet. Amendemen ini untuk mengalihkan kekuasaan dari Dalai Lama ke perdana menteri baru dan organ-organ lain di parlemen.

Dalai Lama mengatakan akan melepaskan urusan politik, tapi tetap menjadi pemimpin umat Buddha Tibet. Perubahan ini belumtercantum dalam konstitusi masyarakat. Namun ini mengubah tradisi biarawan tinggi sebagai pemimpin pemerintah, yang telah berlangsung 300 tahun.

PALESTINA
Rujuk Fatah dan Hamas

FATAH dan Hamas, dua faksi Palestina yang bertikai, akhirnya sepakat rujuk dan membentuk pemerintahan bersama. Kesepakatan ini akan mempersatukan Jalur Gaza dan Tepi Barat. "Kami membuka lembar baru persatuan dan menghentikan perselisihan," kata juru bicara Hamas, Musa Abu Marzouk, pekan lalu.

Pakta rekonsiliasi memuat rencana pemilihan presiden dan anggota legislatif, yang akan diselenggarakan tahun ini. Pakta juga mengatur pembentukan pemerintahan dari kedua kubu. Pemerintahan dibentuk minggu depan setelah pakta ditandatangani.

Rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas yang telah bertikai selama empat tahun ini dimediasi Mesir, dengan tujuan Palestina dapat membentuk satu pemerintahan. Rakyat Palestinalah yang mendesak faksi yang bermusuhan ini bersatu dengan aksi turun ke jalan, dipicu oleh gejolak revolusi di Jazirah Arab.

PRANCIS
Minta Revisi Schengen

ITALIA dan Prancis meminta Uni Eropa merevisi perjanjian Schengen mengenai perbatasan untuk mengantisipasi banjir imigran Tunisia. Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy telah menandatangani surat bersama untuk Uni Eropa dan menunjuk pejabat buat menyelesaikan masalah ini. "Kami ingin Schengen bertahan, tapi harus direformasi," kata Sarkozy pekan lalu.

Dua pekan lalu, pemerintah Prancis menghentikan kereta yang membawa imigran Tunisia dari Italia ke perbatasan Prancis. Mereka mengirim kembali imigran yang tidak dapat mendukung dirinya secara finansial.

Prancis telah mengecam Italia karena memberikan izin tinggal sementara kepada sekitar 20 ribu imigran Tunisia. Mereka tiba di Italia sejak diktator Afrika Utara digulingkan pada pertengahan Januari lalu. Imigran Tunisia kebanyakan ingin pergi ke Prancis karena memiliki kerabat di sana.

Nieke Indrietta (AP, BBC, AFP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus