Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

21 Maret 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAHRAIN
Enam Demonstran Tewas

Bentrokan pengunjuk rasa antipemerintah dengan polisi kembali terjadi di Lapangan Mutiara, Bahrain, Rabu pekan lalu. Bentrokan yang menewaskan enam orang itu terjadi sehari setelah negara di sekitar Teluk Persia mengirim pasukan ke Bahrain.

Gerakan rakyat di Bahrain dipelopori kaum Syiah, yang penganutnya mencapai 70 persen dari 525 ribu penduduk. Kelompok Syiah merasa didiskriminasi dan dianggap sebagai warga kelas dua dibanding Sunni, yang memimpin negeri itu.

”Ada tiga martir demokrasi yang tewas di tangan polisi,” kata Khalil Marzouk, anggota parlemen dan Wakil Kepala Partai Al-Wefaq.

Pemerintah menanggapi unjuk rasa dengan kekerasan. Pemerintah Bahrain mendapat bantuan tentara Arab Saudi untuk mengatasi unjuk rasa sejak bulan lalu. Raja Hamad ibn Isa al-Khalifa melarang unjuk rasa dan mengumumkan negara dalam status darurat pada Selasa pekan lalu.

VENEZUELA
Tunda Program Nuklir

Presiden Venezuela Hugo Chavez mengatakan akan menunda program energi nuklir setelah pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang rusak akibat gempa bumi dan tsunami. ”Dengan teknologi maju di Jepang pun reaktor nuklir bisa berbahaya,” kata Chavez, Selasa pekan lalu.

Venezuela menandatangani nota kerja sama dengan Rusia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir tahun lalu. Kesepakatan pembangunan pembangkit tenaga nuklir antara Rusia dan Ve­nezuela ditandatangani di Kremlin. Biaya pembangunan reaktor nuklir itu dikabarkan US$ 1,6 miliar.

Chavez mendatangkan ahli nuklir di antaranya dari Rusia, Iran, dan Libya. Program pengembangan tenaga nuklir Venezuela akan berjalan dalam sepuluh tahun. Proyek nuklir ini diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan energi 4.000 megawatt.

AMERIKA SERIKAT
Manning Diperlakukan Tak Manusiawi

Direktur ­Eksekutif American Civil Liberties Union, lembaga kemanusia­an, Anthony Romero, mengecam kekerasan tindakan terhadap Prajurit Satu Brad­ley Manning di rumah tahanan Korps Marinir Quantico, Virginia, Amerika Serikat. ”Saya prihatin atas tindakan tak manusiawi terhadap Manning,” kata Romero, Rabu pekan lalu.

Prajurit Satu Manning, 23 tahun, ditahan sejak Juni tahun lalu karena dituduh membocorkan dokumen rahasia berisi laporan perang Afganistan dan Irak serta sejumlah kabel diplomatik pemerintah Amerika kepada WikiLeaks. Manning memperoleh dokumen itu ketika bertugas di Irak sebagai analis intelijen. Dia mengakses The Secret Internet Protocol Router Network, jaringan intranet Departemen Pertahanan, dan mengirimkannya ke WikiLeaks. Manning menyalin 720 ribu dokumen diplomatik dan militer berkategori rahasia.

Manning menghadapi 34 tuduhan dan ditahan di penjara militer dengan penjagaan maksimum. Selama dipenjara, Manning setiap hari harus masuk sel isolasi selama satu jam. Dia pun rutin ditelanjangi setiap malam dan harus mengenakan jaket antibunuh diri setiap akan tidur.

Perlakuan terhadap Manning itu bocor sehingga mengundang kritik berbagai pihak. Ahad dua pekan lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, P.J. Crowley, mundur setelah mengomentari perlakuan terhadap Manning. Crowley menyebut perlakuan terhadap Manning sebagai tindakan konyol dan bodoh. Pernyataan Crowley itu ditanggapi Presiden Barack Obama. Menurut Obama, penahanan Manning sesuai dengan undang-undang.

INDIA
Pemilihan Perdana Menteri Tibet

Pemerintah Tibet di India menggelar pemilihan perdana menteri atau kalon tripa pada 20 Maret lalu. Penduduk Tibet memilih tiga kandidat, yakni Lobsang Sangay, 43 tahun, Tenzin Namgyal Tethong (62), dan Kasur Tashi Wangdi (64), menggantikan Samdhong Rinpoche.

Pemilihan perdana menteri berlangsung di Kota Darjeeling, Kurseong, Sonada, Ghoom Ghoom, Pokhriabong, Sukhiapokhari, Mirik, dan 6th Mile. Penghitungan suara akan berlangsung selama pekan ini. ”Ada sekitar 2.000 pemilih di Dar­jeeling,” kata Tsewang Tashi Karleg, petugas administrasi pemilihan di Darjeeling.

Perdana menteri hasil pemilihan nanti berbeda dengan sebelumnya karena Dalai Lama berencana mundur sebagai pemimpin politik. Parlemen masih membahas permohonan mundur itu. Kalau disetujui, perdana menteri bisa mengambil keputusan politik.

BELANDA
Jaringan Internasional Pedofil

Polisi Eropa bersama jaringan polisi internasional membongkar jaringan pedofil terbesar dunia melalui Internet. Situs di Internet sering digunakan pelaku kejahatan seksual terhadap anak-anak.

Dalam siaran pers Rabu pekan lalu, Europol menyatakan server salah satu situs yang menawarkan pelayanan anak-anak berada di Belanda, dan pelanggannya mencapai 70 ribu. ”Mungkin ini jaringan pedofil melalui jaringan Internet terbesar di dunia,” kata Direktur Europol Rob Wainwright.

Para pelaku menggunakan situs dengan alamat ­boylover.net. Situs ini didesain sebagai ajang diskusi dan bertukar informasi, seolah-olah tak ada pelanggaran hukum. Pelaku rupanya menggunakan saluran pribadi melalui surat elektronik serta mengirim foto dan film anak-anak. Situs ini ditutup pada 25 November 2009 dan pemiliknya, Amir Ish-Hurwitz, 37 tahun, warga Belanda, dijebloskan ke penjara.

MESIR
Dinas Keamanan Bubar

Menteri Dalam Negeri Mesir Mansour al-Issawi membubarkan dinas keamanan dan intelijen dalam negeri (SSIS), yang dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia, Rabu pekan lalu. Pemerintah membubarkan semua cabang administrasi dan kantor dinas itu.

Dinas keamanan dan intelijen dalam negeri akan digantikan Pasukan Keamanan Nasional. ”Tugasnya melindungi masyarakat menggunakan hak politik dan membasmi teror,” kata Issawi.

Agen SSIS ini menjadi salah satu pemicu perlawanan rakyat yang berhasil menggulingkan Presiden Husni Mubarak. Mereka dituduh menggunakan kekerasan untuk menghentikan demonstrasi di Lapangan Tahrir di pusat Kota Kairo. Setidaknya 365 orang tewas dalam kerusuhan 18 hari itu.

Yandi M.R. (AFP, timesofindia, BBC)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus