Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

13 Desember 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inggris
Mahasiswa Serang Pangeran Charles

Mobil yang ditumpangi Pangeran Charles dan istrinya, Camilla, diserang oleh para pemrotes, tapi mereka berdua tidak terluka. Insiden itu terjadi di London, Kamis pekan lalu, di tengah demonstrasi mahasiswa menentang rencana kenaikan biaya kuliah oleh pemerintah Inggris.

Demonstrasi berlangsung rusuh di sekitar alun-alun parlemen. Massa pengunjuk rasa juga berkonsentrasi di jembatan Westminster, dekat gedung parlemen. Polisi menyatakan 12 petugas dan 43 demonstran luka-luka, sedangkan 22 pengunjuk rasa ditangkap.

Para demonstran sengaja bergerak ke gedung parlemen karena para wakil rakyat dan pemerintah sedang membahas rencana kenaikan biaya kuliah sebesar tiga kali lipat: hingga 9.000 pound sterling per tahun.

Arab Saudi
Jurnalis Reformis Ditangkap

Sebuah majalah Saudi, Ummah Conference, mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa polisi menangkap redaktur Mohammed al-Abdul Karim di rumahnya dan membawa­nya ke penjara Hayer di luar Ibu Kota Riyadh. Sang redaktur ditangkap setelah menulis adanya perebutan kekuasaan dalam keluarga kerajaan karena kesehatan raja memburuk. Penangkap­an tersebut menunjukkan keluarga penguasa Saudi sangat sensitif soal suksesi kepemimpinan.

Raja Abdullah, 86 tahun, saat ini berada di New York, Amerika Serikat, untuk memulihkan diri setelah menjalani dua kali operasi. Untuk sementara, takhta diserahkan kepada saudara ti­rinya yang juga sakit-sakit­an, meskipun dia telah dinyatakan pulih dari kanker setelah setahun melakukan perawatan medis.

Suksesi di negeri produsen minyak terbesar di dunia ini dilakukan dari saudara ke saudara. Dengan banyaknya generasi keluarga kerajaan pada 1980-an, ada kekhawa­tiran tentang stabilitas masa depan sekutu utama Amerika di Timur Tengah ini.

Iran
Janda Bebas dari Hukuman Mati

Komite Internasional Antihukuman Rajam menyatakan janda Iran yang dituntut hukuman rajam hingga mati, Sakineh Mohammadi Ashtiani, akhirnya dibebaskan. Informasi tersebut didapatkan Komite dari seorang sumber penting di Iran, Kamis pekan lalu.

Pembebasan Ashtiani juga ramai diberitakan oleh media cetak ataupun elektro­nik di Iran. Salah satunya siaran televisi berbahasa Inggris, Iran Press TV. Televisi ini merilis foto-foto Ashtiani dan anaknya yang telah dewasa, Sajjad Gha­derzadeh—yang juga dita­han sejak melakukan pertemuan dengan wartawan di Jerman pada Oktober lalu. Dalam gambar itu, mereka tampak berdiri di halaman rumahnya di Oskou, 570 kilometer (354 mil) barat laut Teheran.

Komite Internasional Antihukuman Rajam mengata­kan, 2 November lalu telah­ terungkap, ­seharusnya Ash­tiani digantung sehari berikutnya. Namun hukuman itu tidak terlaksana. Bulan­ lalu, Ketua Dewan Hak Asa­si Manusia Iran mengatakan akan memikirkan untuk memberi kesempatan kepada Ashtiani. ”Suatu kesempatan baik apabila hi­dupnya bisa diselamatkan,” ujarnya.

Argentina
Akui Kedaulatan Palestina

Argentina mengakui berdirinya Palestina sebagai negara yang mandiri dan bebas dari penjajahan, Senin pekan lalu. Negara Amerika Latin ini mengakui perbatasan Palestina sesuai dengan perjanjian yang dibuat pada 1967.

”Presiden Cristina Fernandez sudah memberitahukan hal ini kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas. Langkah ini mengikuti Brasil, yang sudah mengakui lebih dulu,” ujar Menteri Luar Negeri Argentina Hector Timerman.

Keputusan ini keluar se­telah Argentina menganggap konflik Timur Tengah tidak juga berkesudahan. Argentina merasa kecewa terhadap hasil perundingan di Madrid pada 1991 dan di Oslo pada 1993 yang tidak pernah diterapkan oleh kedua negara.

Namun Timerman menambahkan, Argentina juga sudah meratifikasi pengakuan atas kedudukan serta hak Israel sebagai negara yang bebas dan damai sesuai dengan batas wilayahnya. ”Keputusan mengakui Palestina, merupakan keinginan para pemimpin negara dunia mengakhiri konflik,” ujar Timerman.

Menteri Luar Negeri Pa­lestina Riad Malki bersuka­cita atas pengakuan Argentina yang keluar tiga hari setelah pengakuan Brasil. Dia berharap negara-negara Amerika Latin lainnya, seperti Paraguay, Uruguay, Bolivia, dan Ekuador, bersikap serupa. ”Ini pengakuan penting yang dapat berpe­ngaruh terhadap negara lainnya, demi kedaulatan Palestina,” ujar Malki.

Malaysia
Kawanan Gajah Serang Penduduk

Kawanan gajah di hutan Bring, Kelantan Utara, menyerang penduduk, Senin pekan lalu. Beberapa penduduk yang sedang mencari buah awalnya dikejutkan oleh datangnya kawan­an gajah yang berjumlah 9 ekor. Gajah-gajah ini langsung merusak kebun buah milik warga.

Akibat serangan gajah liar itu, Muhamad Adnan Iberahim, 26 tahun, dari Kampung Bertam Lama mening­gal akibat cedera di kepala dan tubuhnya setelah diinjak-injak gajah dalam insiden yang terjadi pukul 16.50 waktu setempat.

”Ini kematian pertama yang dicatat oleh Departemen Kehutanan dalam waktu empat tahun,” ujar Pazil Abdul Patah, Direktur Departemen Margasatwa, Negara Kelantan Utara, Rabu pekan lalu. Menurut dia, kawanan gajah memang berkeliaran bebas di hutan Ke­lantan. Ia menduga munculnya kawanan gajah di permu­kiman penduduk akibat berkurangnya habitat gajah di hutan Kelantan.

Cheta Nilawaty, Ninin Damayanti (AP, AFP, Reuters, BBC, Herald Sun)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus