Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

MOMEN

24 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prancis
Iran Bebaskan Akademisi

Seorang akademisi muda asal Prancis kembali ke negaranya setelah sepuluh bulan ditahan Iran atas tuduhan spionase. Clotilde Reiss, 24 tahun, dituduh bergabung dengan demonstran, mengumpulkan informasi, serta mengambil foto dan mengirimkannya ke luar negeri selama kerusuhan setelah pemilihan presiden pada Juni tahun lalu di Iran.

Reiss telah divonis memprovokasi kerusuhan dan menjadi mata-mata. Namun pengacaranya mengatakan hukuman penjara sepuluh tahun yang dijatuhkan padanya diringankan dengan denda sebanyak 3 miliar rial atau sekitar USS 300 ribu, yang dibayarkan pada Sabtu pekan lalu. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy berterima kasih kepada Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva, Presiden Senegal Abdoulaye Wade, dan Presiden Suriah Bashar Assad, yang membantu upaya pembebasan Reiss.

Dia pulang ke Prancis seminggu setelah seorang warga negara Iran, Majid Kakavand, diizinkan meninggalkan Prancis dan kembali ke Iran. Kakavand ditahan di Prancis atas perintah Amerika, yang menuduhnya membeli teknologi melalui Internet untuk dijual ke militer Iran. Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner berkeras bahwa kepulangan Reiss tidak berkaitan dengan lobi tukar-menukar Kakavand.

Iran
Bantuan Brasil-Turki

Iran menandatangani perjanjian perdagangan bahan baku nuklir dengan Brasil dan Turki. Perjanjian itu berpotensi menghalangi usaha Amerika Serikat memberikan sanksi tambahan terhadap negeri para ayatullah ini. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan menyepakati hal itu di ibu kota Iran, Teheran, pekan lalu.

Siaran TV Al-Alam menayangkan pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast, bahwa negaranya siap mengirim 1.200 kilogram uranium kadar rendah ke Turki. Brasil dan Turki telah berupaya memecah kebuntuan diplomatik dengan Iran seiring dengan desakan Amerika memberlakukan putaran keempat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Amerika ingin menghidupkan kembali proposal yang dikeluarkan PBB pada Oktober 2009 itu.

Amerika dan sekutunya menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir secara rahasia dengan berkedok program energi nuklir. Iran menolak keras tuduhan ini. Kepala Dewan Nasional Amerika Trita Parsi mengatakan Iran sempat ragu selama beberapa bulan apakah akan menerima begitu saja perjanjian dengan PBB. Presiden Barack Obama telah didesak anggota parlemen Amerika agar memberikan sanksi sepihak terhadap negara itu. ”Kongres mungkin masih mendorong diadakannya sanksi ekstrateritorial, berdasarkan kekhawatiran lain atas perilaku Iran,” kata Parsi.

Amerika Serikat
Israel-Palestina Diminta Kompromi

Sekelompok aktivis dan pemimpin Yahudi Amerika menandatangani petisi meminta Israel dan Palestina melakukan ”konsesi signifikan dan komitmen kedua belah pihak” agar pembicaraan damai membuahkan hasil. Mereka mengumpulkan tanda tangan dari beberapa pemikir Yahudi Amerika dan sejumlah aktivis lain.

Dalam petisi itu tertulis kalimat, ”Kami mengutuk terorisme dan kami berkabung atas hilangnya darah dan harta yang menimpa daerah selama bertahun-tahun.” Pada saat yang sama tertulis pula, ”Kami membenci pendudukan berkelanjutan yang sudah berlangsung terlalu lama. Itu tidak dapat dan tidak harus didukung.”

Mereka meminta pembicaraan damai diwakili kedua pihak. Ada pula permohonan agar Israel segera menghentikan pembangunan perumahan di wilayah-wilayah yang disengketakan, membongkar permukiman yang dianggap ilegal menurut hukum Israel, serta melindungi Palestina dari penganiayaan dan kekerasan oleh elemen-elemen ekstrem dari komunitas setempat.

Palestina
Larangan buat Chomsky

Cendekiawan Amerika terkemuka keturunan Yahudi, Noam Chomsky, dilarang memasuki wilayah Tepi Barat oleh Israel. Akibatnya, Chomsky harus memberikan kuliah kepada mahasiswa Universitas Bir Zeit, Palestina, melalui video telekonferensi dari Yordania.

Sekitar 100 mahasiswa berkumpul di dalam satu ruangan di Universitas Bir Zeit, di dekat Kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka menonton Chomsky memaparkan materi kuliah dari Amman, ibu kota Yordania.

Chomsky dijadwalkan memberikan kuliah secara langsung di universitas tersebut pada Senin pekan lalu. Tapi dia dihentikan saat akan memasuki Tepi Barat dari perbatasan Yordania. Setelah beberapa jam Chomsky diinterogasi pejabat perbatasan, paspornya dicap ”ditolak masuk” dan dia diminta meninggalkan perbatasan.

Kementerian Dalam Negeri Israel menegaskan insiden ini adalah kesalahpahaman karena profesor berusia 81 tahun itu tidak pernah masuk daftar hitam. ”Mencegah saya memasuki Tepi Barat sama saja dengan memboikot Universitas Bir Zeit,” katanya. Chomsky adalah profesor linguistik di Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat, dan kritikus terkemuka kebijakan luar negeri Amerika. Dia juga sering berbicara menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Jepang
Pangkalan Marinir Amerika Diprotes

Sekitar 17 ribu warga Jepang unjuk rasa memprotes pangkalan militer Amerika Serikat di bagian selatan Pulau Okinawa. Para demonstran berbaris membentuk rantai manusia di depan kawat berduri yang mengelilingi pangkalan udara marinir Amerika di Futenma, Ginowan, Okinawa. ”Mereka bergandengan tangan dan meneriakkan slogan-slogan,” kata pejabat pemerintah setempat, Hitoshi Nakou, seperti dikutip Associated Press.

Pemerintah Perdana Menteri Yukio Hatoyama berusaha mencari solusi atas perselisihan yang dipicu relokasi pangkalan tersebut. Amerika ingin Jepang mematuhi perjanjian pada 2006 untuk memindahkan pangkalan ke wilayah yang sepi di Okinawa. Sedangkan warga lokal meminta pangkalan dipindahkan dari pulau tersebut.

Demonstrasi itu digelar bertepatan dengan peringatan tahunan kembalinya Okinawa ke pemerintah Jepang dari Amerika Serikat sejak 1972. Aksi ini adalah aksi lanjutan pada 25 April lalu yang menyedot 90 ribu demonstran. Ikut hadir dalam unjuk rasa itu Wali Kota Ginowan, Yoichi Iha, dan Wali Kota Nago, Susumu Inamine, yang mengumumkan pernyataan bersama meminta pemerintah pusat membatalkan rencana relokasi.

Dalam perjanjian relokasi yang disepakati pada 2006, pangkalan militer Amerika akan dipindahkan dari daerah yang sangat padat penduduknya di Ginowan ke Nago, Okinawa. Relokasi itu diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 10,3 juta. Okinawa terletak 1.530 kilometer di sebelah selatan Tokyo dan menampung setidaknya separuh dari 50 ribu personel militer Amerika di Jepang.

Israel
Badut Spanyol Dideportasi

Pemerintah Israel telah mendeportasi Ivan Prado, pemeran badut terkenal asal Spanyol. Prado dikembalikan ke negaranya sesaat setelah tiba di Israel pekan lalu. Badan keamanan internal Israel, Shin Bet, dan petugas keamanan Bandar Udara Ben Gurion menginterogasi Prado selama enam jam sebelum menerbangkannya pulang ke Madrid. Para pejabat Israel menuduh Prado memiliki hubungan dengan kelompok teror Palestina.

Prado tiba di Israel bersama seorang wanita Spanyol keturunan Arab pada 26 April lalu. Direktur International Clown Festival di Galicia itu berencana mengadakan festival serupa di Ramallah. Prado dan perempuan itu diciduk saat pemeriksaan paspor. Mereka ditanyai soal koneksi ke sejumlah kelompok Palestina.

Ketika kembali ke Madrid, Prado meluncurkan kampanye media mengecam perlakuan kaum Yahudi. Dia membandingkan situasi orang-orang Palestina di Tepi Barat dengan Yahudi Polandia di bawah pendudukan Nazi. Hal ini memicu ketegangan antara Kedutaan Besar Israel di Madrid dan Kementerian Luar Negeri di Yerusalem.

Ninin Damayanti (Bloomberg, Xin Hua, The Jerusalem Post, AFP, AP)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus