TRAGEDI udara terjadi Sabtu pekan lalu. Sebuah pesawat milik maskapai penerbangan Polandia, LOT, jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara Okecie, Warsawa, Polandia. Pesawat jenis Ilyushin-62 itu, pada mulanya, meninggalkan lapangan pacu Okecie, dengan mulus. Namun, secara tak terduga, pesawat yang membawa 183 penumpang itu mengeluarkan asap hitam di bagian bawah sayap kanannya. Pilotnya tampak berusaha mengubah haluan, dan berputar kembali. Namun, sayang, tubuh pesawat bermesin empat itu oleng, menukik tajam, dan jatuh di kawasan hutan Kabaty, di pinggiran Warsawa. Saksi mata, seorang wanita berusia 30 tahun, menggambarkan kejadian mengerikan itu. "Aku mendengar sebuah ledakan dahsyat menggema," tuturnya dengan tangan gemetar. "Lalu sesosok tubuh menggelantung di atas pohon," katanya lagi. Seorang saksi mata lain melukiskan, tak ada tanda kehidupan yang tampak. Hanya kabin dan ekor pesawat yang kelihatan setengah utuh. Semua penumpang - yang terdiri dari 172 penumpang plus 11 awak pesawat--diperkirakan tewas. "Tak ada yang dapat diselamatkan," kata radio Polandia PAP. Mereka adalah serombongan warga Polandia yang mencarter pesawat itu, untuk pergi ke New York, AS. Sejumlah ambulans, mobil pemadam kebakaran, dan personel tentara menyerbu ke lokasi. Mereka mencoba mengumpulkan ratusan tubuh yang tak dapat dikenal. Tak kurang dari Wakil PM Polandia, Zbigniew Szalajda, dan pejabat lainnya turun meninjau ke tempat kejadian. Musibah yang menimpa Polandia kali ini, tak urung, menarik perhatian Paus Johannes Paulus II. Pemimpin umat Katolik sedunia yang asli Polandia itu dikabarkan segera menuju kapel pribadinya untuk memanjatkan doa. Diperkirakan, dalam pekan ini sejumlah negara akan mengirimkan kawat belasungkawa. Tragedi Sabtu lalu mencatat peristiwa kecelakaan pesawat udara terburuk bagi Polandia. Di tahun 1980, sebuah pesawat dengan jenis yang sama pernah mengalami nasib serupa di Warsawa. Sekitar 87 penumpangnya - termasuk tim tinju AS yang akan bertanding di Polandia - tewas. Peristiwa kecclakaan udara terburuk lainnya yang pernah terjadi di dunia diawali dengan tewasnya 582 jiwa, ketika terjadi tabrakan dua pesawat udara Boeing 747, masing-masing milik maskapai penerbangan Belanda KLM dengan Pan American, milik AS, di atas kawasan Tenerife, Kepulauan Canary dekat Spanyol. Disusul dengan tewasnya 520 penumpang Boeing 747 milik Japan Airlines, Jepang pada Agustus 1985, dan matinya 346 penumpang DC- 10 milik Turki, di utara Prancis, Maret 1974. Didi Prambadi, Laporan kantor berita
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini