Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 12 Maret, merupakan hari kelahiran tokoh besar asal Turki, yakni Mustafa Kemal Ataturk. Ia dikenal sebagai Bapak Turki, yang berjasa melahirkan Turki sebagai negara modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mustafa Kemal Ataturk merupakan seorang panglima sekaligus seorang revolusioner yang berperan besar dalam pendirian Republik Turki. Ia adalah presiden pertama Turki, dan reformasinya telah memodernisasi negara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mustafa lahir pada 12 Maret 1881 di Salonika (sekarang Thessaloniki, Yunani) yang saat itu merupakan wilayah Kekaisaran Ottoman.
Sebagai seorang pemuda, Mustafa Kemal Ataturk terlibat dengan Turki Muda, sebuah kelompok revolusioner yang menggulingkan sultan pada 1909. Ataturk memimpin Perang Kemerdekaan Turki dan menandatangani Perjanjian Lausanne pada 1923, yang menjadikan Turki sebuah Republik.
Negara Turki kemudian mulai terbentuk, tetapi tidak lagi menjadi negara konservatif seperti Ottoman, melainkan menjadi Turki modern dengan nilai sekuler seperti saat ini. Sebagai presiden pertama, dilansir dari isteataturk.com, ia mendapat gelar Ataturk atau Bapak Bangsa Turki.
Mustafa Kemal menjadi komandan pos tentara Utsmaniyah dari 1909 hingga 1918. Reformasi sosial dan ekonomi adalah bagian penting dari strateginya.
Dalam Atatürk and the Modernization of Turkey 1984), pada 1911, ia mengajukan diri untuk berperang dalam Perang Italo-Turki di Tripolitania Vilayet Ottoman (sekarang Libya). Reputasi militernya semakin baik setelah ia memukul mundur invasi Sekutu di Dardanelles pada 1915.
Mustafa Kemal Ataturk Presiden Pertama Turki
Setelah Republik Turki berdiri pada 29 Oktober 1923, Mustafa Kemal menjadi presiden pertama. Ia mengganti alfabet Arab dengan alfabet Latin, memperkenalkan kalender Gregorian dan mendesak orang untuk mengenakan pakaian Barat.
Mustafa juga melakukan industrialisasi, mendirikan pabrik-pabrik milik negara di seluruh negeri serta membangun jaringan kereta api. Banyak undang-undang baru untuk menetapkan kesetaraan hukum antara jenis kelamin. Mustafa juga menghapus undang-undang cadar perempuan dan memberi perempuan hak untuk memilih.
Meskipun ia yakin sedang memajukan negara, tidak semua reformasi Mustafa Kemal diterima dengan hangat. Kebijakannya tentang sekularisme negara sangat kontroversial, dan ia dituduh merusak tradisi budaya yang penting.
Pada 1934, Mustafa Kemal Ataturk memperkenalkan nama keluarga di Turki, dan ia mengambil nama belakang Ataturk, yang berarti "Bapak Turki". Ia meninggal pada 10 November 1938, karena sirosis hati.
M. RIZQI AKBAR
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.